Stage XI

224 15 0
                                    

Entah dari angin

Atau bisikan darimana

Aku putuskan untuk bersama dengan "dia"

Dan mencoba tuk pergi dari hidupmu

Tanpa rasa dan hanya sebuah pelarian

Tak bertahan lama memang

Hanya dalam hitungan hari

Hubungan tanpa rasa itu terjalin

Aku menahan air mataku

Agar tak jatuh mengotori pipiku

Mungkin air mata dapat kucegah

Tapi,

Terlalu sakit

Terlalu ngilu

Terlalu pahit

Terdengar sayup suara lagu

Mengiringi kepergianmu

Dan kau lupa jika kau juga membawa hatiku pergi bersamamu dan wanitamu

..................................................................................

Saat ini tiap aku mendengar lagu itu

Aku selalu terkenang sesuatu

Kenangan tentang kepergianmu

Kenangan tentang berakhirnya hubungan kita

Kenangan tentang cinta kita yang usai

Tapi kenangan itu

Akan selalu menjadi kenangan terindah untukku

Walau terkadang aku sempat lupa

Dan aku harus berusaha

Sampai rasanya mau mati saja

Saat aku berusaha tuk mengingat wajahmu

Wahai laki-laki pengisi rongga hatiku

Masihkah kau di sana ?

Aku yakin kau akan betah berada di hatiku

Karena kau tak perlu beradu otot dengan orang lain di sana

Kau mau tau apa alasannya ?

Karena hanya kau yang ada di sana

Kau pemilik utuh hatiku

Kau bahagia cinta ?

Atau kau menyesal telah masuk ke sana ?

Maaf

Jika kau menyesal

Karena memang ini bukan mauku

Tapi hatiku yang memilih tuan rumahnya sendiri

Seharusnya kau senang

Jika memikirkan "wanitamu" itu

Rasa marah di dadaku membuncah

Benci ini begitu meletup-letup

Aku memilih untuk berteriak

Karena aku marah

Bukan karena aku takut

Tapi mereka seakan tak mau tau

Sakit

Aku sakit cinta

Setiap aku ingin meluapkan perasaanku

Mereka seakan tak peduli

Yang bisa mereka lakukan hanyalah

Membekap mulutku

Dan seketika gelap

Aku hancur cinta

Aku terpuruk tanpamu

MEMORIASISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang