Entah dari angin
Atau bisikan darimana
Aku putuskan untuk bersama dengan "dia"
Dan mencoba tuk pergi dari hidupmu
Tanpa rasa dan hanya sebuah pelarian
Tak bertahan lama memang
Hanya dalam hitungan hari
Hubungan tanpa rasa itu terjalin
Aku menahan air mataku
Agar tak jatuh mengotori pipiku
Mungkin air mata dapat kucegah
Tapi,
Terlalu sakit
Terlalu ngilu
Terlalu pahit
Terdengar sayup suara lagu
Mengiringi kepergianmu
Dan kau lupa jika kau juga membawa hatiku pergi bersamamu dan wanitamu
..................................................................................
Saat ini tiap aku mendengar lagu itu
Aku selalu terkenang sesuatu
Kenangan tentang kepergianmu
Kenangan tentang berakhirnya hubungan kita
Kenangan tentang cinta kita yang usai
Tapi kenangan itu
Akan selalu menjadi kenangan terindah untukku
Walau terkadang aku sempat lupa
Dan aku harus berusaha
Sampai rasanya mau mati saja
Saat aku berusaha tuk mengingat wajahmu
Wahai laki-laki pengisi rongga hatiku
Masihkah kau di sana ?
Aku yakin kau akan betah berada di hatiku
Karena kau tak perlu beradu otot dengan orang lain di sana
Kau mau tau apa alasannya ?
Karena hanya kau yang ada di sana
Kau pemilik utuh hatiku
Kau bahagia cinta ?
Atau kau menyesal telah masuk ke sana ?
Maaf
Jika kau menyesal
Karena memang ini bukan mauku
Tapi hatiku yang memilih tuan rumahnya sendiri
Seharusnya kau senang
Jika memikirkan "wanitamu" itu
Rasa marah di dadaku membuncah
Benci ini begitu meletup-letup
Aku memilih untuk berteriak
Karena aku marah
Bukan karena aku takut
Tapi mereka seakan tak mau tau
Sakit
Aku sakit cinta
Setiap aku ingin meluapkan perasaanku
Mereka seakan tak peduli
Yang bisa mereka lakukan hanyalah
Membekap mulutku
Dan seketika gelap
Aku hancur cinta
Aku terpuruk tanpamu

KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIASIS
Poetry[Masih dalam stadium pengeditan. Sumpah. Ga boong. Jangan dibaca dulu. Kalo masih maksa, yaudah terserah] Apa kau pernah merasakan ketika hatimu sudah terikat dengan sempurna lalu tiba-tiba ikatan itu terlepas tanpa sebab? Lalu, ada sesuatu yang sel...