Stage XXX

225 12 0
                                    

Saat ini aku sedang memilin rambutku sendiri

Aku mencoba menyisirnya

Tapi tak bisa

Aku sudah menyerah

Akhirnya kubiarkan rambut ini terjuntai lusuh

Aku berjalan menyusuri kamar-kamar

Aku berhenti

Terpaku melihat sebuah bola basket

Seketika kepalaku terasa seperti ditusuk

Ini sering terjadi memang

Entah sejak kapan

Aku mengambil bola basket itu

Tanpa sadar hatiku seperti diiris

Aku kembali ke kamar

Tentu saja dengan membawa bola itu

Aku menimang nimangnya

Aku tersenyum sendiri

Benda ini begitu erat dengan kenanganku

Tapi aku marah

Aku bukan marah dengan bola ini

Tapi aku marah pada diriku sendiri

Aku mengambil pisau yang kusimpan di bawah bantal

Aku menusukkan ujung pisau itu

Dengan keras

Tak hanya sekali

Tapi berulang kali

Sampai aku tak sadar

Jika tusukan itu juga mengenai jariku sendiri

Aku tertawa lagi

Aku pikir kau akan senang melihat lukaku ini

Karena memang aku pantas

Tawaku semakin keras

Hingga mereka datang

Lalu meneriakiku

Aku kalut

Mereka membawa bola itu pergi

Aku benci dengan mereka

Mereka mencoba memisahkan kita

Aku berusaha merebut bola itu

Tapi aku selalu terlambat

Mereka dengan segera membuatku mengantuk

Seketika gelap cinta

Aku benci kegelapan

Karena saat aku menemukan terang

Aku lupa sedang dimana aku sekarang

Seperti wanita tolol saja

Ah ! Aku memang tolol

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MEMORIASISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang