Saat ini aku sedang memilin rambutku sendiri
Aku mencoba menyisirnya
Tapi tak bisa
Aku sudah menyerah
Akhirnya kubiarkan rambut ini terjuntai lusuh
Aku berjalan menyusuri kamar-kamar
Aku berhenti
Terpaku melihat sebuah bola basket
Seketika kepalaku terasa seperti ditusuk
Ini sering terjadi memang
Entah sejak kapan
Aku mengambil bola basket itu
Tanpa sadar hatiku seperti diiris
Aku kembali ke kamar
Tentu saja dengan membawa bola itu
Aku menimang nimangnya
Aku tersenyum sendiri
Benda ini begitu erat dengan kenanganku
Tapi aku marah
Aku bukan marah dengan bola ini
Tapi aku marah pada diriku sendiri
Aku mengambil pisau yang kusimpan di bawah bantal
Aku menusukkan ujung pisau itu
Dengan keras
Tak hanya sekali
Tapi berulang kali
Sampai aku tak sadar
Jika tusukan itu juga mengenai jariku sendiri
Aku tertawa lagi
Aku pikir kau akan senang melihat lukaku ini
Karena memang aku pantas
Tawaku semakin keras
Hingga mereka datang
Lalu meneriakiku
Aku kalut
Mereka membawa bola itu pergi
Aku benci dengan mereka
Mereka mencoba memisahkan kita
Aku berusaha merebut bola itu
Tapi aku selalu terlambat
Mereka dengan segera membuatku mengantuk
Seketika gelap cinta
Aku benci kegelapan
Karena saat aku menemukan terang
Aku lupa sedang dimana aku sekarang
Seperti wanita tolol saja
Ah ! Aku memang tolol

KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIASIS
Şiir[Masih dalam stadium pengeditan. Sumpah. Ga boong. Jangan dibaca dulu. Kalo masih maksa, yaudah terserah] Apa kau pernah merasakan ketika hatimu sudah terikat dengan sempurna lalu tiba-tiba ikatan itu terlepas tanpa sebab? Lalu, ada sesuatu yang sel...