Udara dingin begitu menusukku
Di lorong putih
Aku sendiri
Tapi aku yakin aku tak sendiri
Karena aku merasa aku melihatmu
Di ujung lorong ini
Sedang melihat ke arahku
Sambil sesekali tersenyum kecil
Karena merutuki kebiasaan lamaku
Menyendiri
Tak ingin diganggu jika sedang menulis
Hanya kamu yang tahu
Hanya dirimu seorang
Saat aku memalingkan wajah barang sedetik
Aku sudah tak melihatmu di sana
Aku kehilangan senyum itu sekali lagi
Seketika aku membanting tubuhku sendiri
Aku terjerembab ke lantai yang lusuh
Aku berteriak marah
Beberapa orang membantuku
Lalu seketika itu,
Semuanya gelap
Gelap sekali
Aku seperti berada ke dimensi berbeda
Aku takut
Aku kalut
Tapi bagaimanapun usahaku
Aku takkan pernah keluar
Dari lubang hitam ini
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIASIS
Poesía[Masih dalam stadium pengeditan. Sumpah. Ga boong. Jangan dibaca dulu. Kalo masih maksa, yaudah terserah] Apa kau pernah merasakan ketika hatimu sudah terikat dengan sempurna lalu tiba-tiba ikatan itu terlepas tanpa sebab? Lalu, ada sesuatu yang sel...