“Namaku, Cain Orfeo. Kegelapan dari Jerman. Ayah dari Bryce Serafino, Garamy Morgant, Velicia Isabielle, Nicholas Davries, Dan Jonathan Renfield”. Ternyata, selama ini, ayah adalah Vampir, Klan dari Jerman! “A…ay…ayah?!” mulutku menganga lebar. “C…Cain?!” Mata Tom juga membelalak.
“Mengapa ayah tak memberitahuku sejak awal kita bertemu?” tanyaku penasaran
“Melatih kesabaranmu saja. Oh, dan juga memastikan kau adalah orang yang tepat untuk dijadikan penerus bangsa kami” Jawab ayah.
“Lalu, bukankah aku juga generasi penerus?” Tanya Nicholas.
“Ya, kau juga, anakku. Tetapi kita butuh banyak penerus, sehingga jumlah kita tidak kalah banyak dengan manusia” Ayah menjelaskan.
“Baguslah. Lalu, mengapa tidak kita mulai saja?” Tanyaku tegesa gesa.
“Baiklah, kalau begitu, Renfield. Sekarang, kau memilih siapa diantara kami untuk menggigit lehermu?” ayah bertanya.
Sambil melirik ke setiap orang, aku berfikir. Akhirnya, aku membuat keputusan. Telunjukku mengarah pada ayah. “Aku ingin, ayahanda yang menggigit leherku” kemudian Bryce meneriakiku “Nak, ayah kami tidak akan menggigit siapapun yang akan dijadikannya vampir!” Kemudian, ayah mengangkat tangannya. “Tidak, Bryce. Tidak untuk saudaramu ini. Anak ini istimewa. Jadi, aku akan menggigitmu nak. Lagi pula, aku tidak mempunyai penerus bangsa dari klan ku. Jadi, dengan seluruh hormat, aku akan menggigitmu. Tetapi dengan satu syarat!”
Aku membalas dengan pertanyaan “Apakah itu?”. “Bunuhlah paman dan ibumu, dengan tanganmu sendiri!”. Keringat dingin membasahi selruh tubuhku. “Mengapa harus aku yang membunuhnya, ayahanda? Mengapa tidak ayahanda sendiri, atau mengirim salah satu dari mereka?”
“Kau memiliki kesedihan yang mendalam. Aku rasa, dengan membunuh mereka, kau akan senang telah lepas dari kesedihanmu itu. Tetapi, kau juga tak kan melupakannya. Sebagai tambahan, aku akan menghidupkan sahabatmu, Tom, dan menjadikannya Vampir sepertimu juga. Setuju? Anggaplah semua ini sebagai…..Kontrak perjanjian, yang sudah lama kau inginkan”
Tom tersenyum lebar, membelalakkan matanya lebih lebar. Aku terpaku, dan berfikir. Aku bukan tipe orang yang suka membunuh. Aku hanya ingin bergabung dengan keluarga kecil ini, dan hidup bebas tanpa batas. Tetapi, apa yang dikatakan ayah benar juga.
“Baiklah, aku akan memberimu tiga hari untuk memikirkannya kembali” Ucap ayah. “Tunggu! Aku akan menerima tawarannya. Satu minggu lagi, ibuku bebas dari kekangan penjara. Sebelum ibuku keluar dari penjara, akan kubunuh pamanku terlebih dahulu. Jadi, ini waktu yang tepat sekali”. Ayah tersenyum tipis. “Bagus. Semakin cepat, semakin baik. Untuk mempermudah pembunuhan ibumu, akan ku ubah kau menjadi vampir terlebih dahulu”.
Ayah mendekatiku. Ketika mendekat padaku, gigi taringnya mencuat keluar. Terlihat sungguh tajam! Aku menelan ludah. Aku rasa, rasa sakitnya akan lama. Dengan cepat, ayah memegang pundakku, dan menggigitku dibagian leher. Aku berteriak sungguh keras! Taringnya menancap selama sepuluh detik. Setelah ayah mencabutnya kembali, badanku terasa dingin sekali, seakan akan, ada yang merasuki tubuhku, aku terjatuh, mengeram keras akan kesakitan, kulit badanku memucat, gigiku terasa lebih tajam dari sebelumya. Ayah beridiri memperhatikanku. Saat rasa sakit yang luar biasa menghilang, kini aku merasa lebih segar dari sebelumnya. Merasa lebih kuat. Aku bangkit, dan berdiri lagi. “Sekarang, kau adalah anggota keluarga kami, Orfeo Renfield”. Ayah mengambil sebilah pisau dari sakunya. Membuat luka robek di pergelangan tangannya. Lukanya cukup lebar. Darah berwarna merah kehitaman bercucuran. “Minumlah, anakku. Minumlah sedikit, untuk bertahan hidup”. Tanpa ragu, aku meminum darahnya. Oh, rasanya begitu segar! Setelah aku meminum darah ayah, aku merasa lebih hidup. "oh, ya. Antara kau dan Nicholas, kalian berdua adalah saudara kembar. Walau lebih tua Nicholas, kalian bergabung dengan keluarga ini pada umur yang sama bukan?”. Aku dan Nicholas mengangguk.
“Baik! Besok, akan kucari paman, dan kubunuh dengan kaki tangan ku sendiri!” teriak ku mantap.
“Upacara selesai” Ucap ayah pelan. Bryce dan Nicholas berlari ke arahku. Bryce mengusap rambutku. Nicholas memukul pundakku. “Bravo, Renfield! Hahaha!” ucap Nicholas bersemangat. Kami bertiga tertawa bersama. “Dasar anak laki laki” kata Isabielle. “Matahari akan segera terbit, sebaiknya kalian segera ke peti masing masing” Garamy memperingati kami bertiga. “Iya, iya! Kami mengerti!” Bryce menggerutu. Tom terlihat masih duduk di pojok ruangan. Bryce memanggilnya “Kemarilah, Tom!”. Tom berjalan mendekati kami bertiga, dia menepuk pundakku, dan berteriak “Selamat, kawan!” kami tertawa kembali. “Oh, Renfield, petimu ada disebelah peti ayah, nanti cari sendiri,ya!” ucap Nicholas. “Tentu!”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Contract
VampireKetika kau menanyakan apakah aku percaya dengan hantu dan semacamnya, maka aku percaya. Mereka ada disekeliling kita. Vampir? ya! Mereka ada. Tetapi entah mengapa mereka tidak mewujudkan diri mereka. Mungkin karena dunia tak seperti dulu. Aku marah...