Prolog

535 28 0
                                    

"Astaga.. dia memasang poster mu dimana-mana." pria kecil dengan rambut panjang terikat separuh itu melongok dari balik tembok pasar. "Apa yang akan kau lakukan sekarang?"

"Menyamar." Gadis berambut hitam panjang tersebut, mulai menyibak jubah coklat nya dan menarik tudung jubah tersebut hingga menyembunyikan rambut hitam kemilauan nya sepanjang betis. Dengan siluet rambut hitam mungil ia pasang di atas bibir nya, gadis cantik itu menjelma menjadi seorang pria dewasa dengan kumis lebat nya.

Sentuhan terakhir, ia memakai kacamata berbingkai hitam. Jadi lah, om-om misterius.

Pria kecil yang sebenarnya berumur sama dengan gadis tersebut, menatap nya aneh.

"Kau terlihat jelek sekali Mayura-san..."
"Sstt!" Gadis bernama Mayura itu berdesis berbisik. "Sekarang nama ku adalah Rekishi. Panggil aku dengan nama itu, mengerti?"

"Tidak. Nama itu tak cocok dengan jati diri mu." Jawaban langsung pria tersebut membuat Mayura kaget.

"Eh? Benarkah?"
Pria itu melengos kembali melongok was-was mengarah kekeramaian pasar. "Lebih baik, panggilan mu Monmon. Lagipula lebih bagus dengan penyamaran om-om mu itu."

Mayura jatuh bergumam gak ngerti dibilang seperti itu. Monmon? Sepertinya gak terlalu buruk...

_____
Author Curhat : Dalam cerita kali ini, saya membuat tema berlatar belakang dunia jaman dulu. Di mana kerajaan dan kekuatan spritual masih ada.

Hanya saja yang membedakan nya, dari segi modern dan tradisional mereka. Saya berikan tambahan sentuhan sesuka saya :v

Untuk aksinya, saya menyungguhkan sang tokoh utama sebagai heroine banyak pria.

Cerita gak akan menarik tanpa ada kesan romancenya.. *itu sih menurut saya :3*

Oke. Semoga sesuai selera^^

Mayura-san (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang