[Chap.4] PERTEMUAN

78 8 1
                                    

Suara gemuruh dari beberapa sudut kerajaan membuat Matsuya sedikit heran, ia sebenarnya ingin menghiraukan saja tetapi niat nya terhalang saat mendengar sahutan dari beberapa prajurit di sana.

"Aku melihat Ojousama dengan orang itu,"
"Bohong! Yang benar?!"
"Iya.....-"

"Siapa yang melihat apa?" Matsuya mendekat bertanya, seketika lima prajurit yang sedang bergosip langsung membentuk barisan, membungkuk hormat didepan Matsuya dan pelayan Judo disana.

"Selamat siang pangeran,"

"Siang. Kalian belum menjawab pertanyaan ku tadi, siapa yang melihat apa?" Matsuya kembali mengulangi pertanyaan nya,

"Kami, melihat Mayura Ojousama di pasar tadi," salah satu jawaban prajurit membuat kening Matsuya mengernyit, "maaf jika kami belum bisa membawa Ojousama pulang, sepertinya pria berambut pirang platina itu cukup terbilang kuat hingga dapat mengalahkan prajurit - prajurit sekitar yang notebene sedang berjaga dan mencari Ojousama juga,"

"Mayura ada di pasar?" Matsuya bergumam kurang mengerti, sedang lima prajurit itu langsung dengan refleks membungkuk, "sekali lagi kami minta maaf pangeran!" Mereka nampak takut, kalau saja Matsuya mengamuk dan dengan sadis memecat mereka, itu bisa jadi masalah besar. "Kami akan usahakan untuk mengejar mereka kembali, mereka tak akan lolos dengan mudah karena benteng Aussi sedang dijaga ketat oleh banyak prajurit sekarang, pangeran tenang saja..."

Matsuya yang tadi nya sedang berpikir, sedikit bengong dibilang begitu. Ucapan macam apa itu? Sejak kapan Matsuya mengirim banyak prajurit untuk mencari Mayura dan menjaga benteng Aussi? Bukan kah yang sedari tadi yang ia lakukan hanya tidur?

Matanya tanpa diminta melirik Judo disamping nya, seperti nya lelaki besar itu tau apa arti dari tatapan tuan nya. Segara ia menggeleng sopan sebagai jawaban.

"Atas perintah siapa, kalian bergerak mencari Mayura?"karena efek penasaran dan kesal karena teringat kembali cara kabur Mayura yang amat begitu ekstrem, Matsuya bertanya seraya menatap mereka tajam.

|||

Dengan nafas memburu, Arly menurunkan Mayura dari dalam gendongan dua tangan nya. "Arly...-"

"Setidak nya, disini cukup aman untuk bersembunyi," katanya berjongkok didepan Mayura yang terduduk dengan mata masih bergerilya waspada kesekitar, memastikan mereka benar-benar aman.

"Arly, aku...-"

"Setelah suasana mereda, kita akan keluar dari sini dan segera bergerak menuju Musui."

"Iya..." Mayura bergumam agak kikuk, "anu...-"

"Aku akan mengisi air ini kembali," Arly mengeluarkan satu buah tempat air minum dari balik pinggang nya, "saat berlari aku tak sengaja menumpahkan nya tadi, ku rasa disini ada danau kecil yang air nya cukup bersih,"

Lagi, Mayura hanya bergumam mengiyakan, "Arly, anu...-"

"Semoga saja prajurit itu tak menemukan ku disana," mata Arly melirik Mayura sadar, "Kau ingin berkata sesuatu, Mayura?"

"Ah, itu..." Mayura gugup, "maksud ku, iya...anu ini soal-"

"Apa?" Pertanyaan Arly yang seperti itu, entah kenapa membuat wajah Mayura merah padam. Bagaimana mengatakan nya ya? Malu... "a-a,anu...Arly, aku sebenarnya..."

"Iya?"

"Aku sebenarnya..."

"Hmm?"

Mayura-san (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang