[Chap.9] BREAK

74 7 0
                                    

Halo..halo.. Ada yang masih menunggu cerita ini???

Maaf-maaf...maafkan aku, update story ini jadi ngaret. Maaf sekali lagi.

Semoga masih ada yang royal :')

Enjoy reading. :)

***

"Astaga... Apa yang sudah ku lakukan?" Mayura histeris menutup wajahnya dengan dua telapak tangan gemetar. "Aku menyelamatkan seseorang... Benarkah?"

Melihat Mayura kegirangan juga khawatir bercampur panik dan cemas membuat Arly sekelompok tak bisa menahan tatapan aneh mereka.

Jika ditilik dari situasi, Mayura terbilang nekat dan tak tau harus melakukan hal apa selanjutnya mengingat yang mereka selamatkan ini adalah seorang penyihir.

Gadis penyihir yang memperhatikan Mayura mulai tersenyum sedih, menundukkan kepalanya.

"Maaf....gara-gara aku, kalian jadi repot." Suara lirih gadis Mage ini membuat perhatian sekitar tertuju ke arahnya.

"Tak perlu sungkan begitu." Mayura bicara mengambil alih suasana saat mereka diam tak bersuara hanya menatap gadis tersebut. "Apa kau lapar? Aku punya makanan, ingin mencoba nya?"

Mage itu menatap tak mengerti Mayura saat gadis bersurai malam tersebut mengulurkan sebuah benda yang sangat Gerry kenal. Bentuk nya seperti lontong, dan ia sangat hafal, itu hati beruang-kulit tupai-nasi basah-yang itu...

"Makan lah, biar kau tenang."

Gadis Mage ini sejenak terdiam, dan menerima uluran makanan dari Mayura padanya. Arly dan sekelompok tau, bagaimana cara Mayura menghadapi orang asing.

Dengan menyogok pakai makanan.

Itu berlaku pula dengan Gerry.

"Jangan di makan!" Gerry sontak histeris ketika sang Mage hendak melahap makanan tersebut. "Lo tau? Itu hati beruang yang dilapisi kulit tupai! Rasanya memang enak! Tapi gue gak tega kalo elo makan itu, bisa-bisa lo sekarat!"

Mayura yang mendengar itu tampak tersinggung. "Aku membelinya dan itu efektif untuk mengenyangkan perut. Bagaimana mungkin aku menaruh racun di dalam nya. Kau pun sebelumnya juga makan-makanan itu kan?"

"Gue makan. Karena itu gue ngelarang dia. Dia itu cewek! Entar pencernaan dia bermasalah gara-gara makanan lo gimana? Kasian kan,"

Mayura cemberut, "itu makanan menyehatkan badan! Bukan pencuci perut!"

"Gue tau. Makanya gue nahan dia."

"Lalu apa masalah nya?! Kau tidak lihat bagaimana wajahnya yang pucat? Atau kau memang menahan nya karena kau juga menginginkan nya? Tenang saja, aku masih punya persediaan banyak!"

"Gue gak berniat mau makan itu lagi ya! Mendingan gue kelaparan dari pada makan-makanan gak berkelas itu."

"Gak berkelas katamu...!" Mayura jengkel. "Lalu makanan berkelas seperti apa yang ada dimata mu, hei! Manusia dari masa depan!"

"Makanan dengan krim dan saus mentega juga dilelehi keju atau dilapisi madu! Itu baru berkelas! Apalagi tertata di piring cantik! Sangat menggugah selera."

"Makanan macam apa itu! Di sini tak ada yang namanya krim atau saus mentega ataupun keju! Yang ada hanya madu! Dan harga madu di negara ini sangatlah mahal! Kau takkan bisa membelinya kalaupun kau memaksa dengan menjual semua pakaian mu atau apapun itu!"

"Sebentar..." Elios bersuara menghentikkan perdebatan sengit Mayura dan Gerry. "Bisakah kalian bersuara pelan-pelan saja? Di sini ada orang asing dan kalian malah berbicara hal-hal yang tak dapat kami mengerti."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mayura-san (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang