[Chap.5] KEPUTUSAN

67 8 0
                                    

Wajah Mayura kini sudah nampak aneh karena heboh nya tiga orang asing di depannya sekarang. Salah satu diantaranya pucat pasi akibat makanan yang keluar secara paksa tanpa selesai dicerna lebih dulu hingga makanan itu masih berbentuk dan itu sangatlah menjijikkan.

Mayura tidak tau apa yang harus diperbuat selain menonton pertunjukan didepan nya.

"Elios! Kita harus kembali, aku tidak akan mengizinkan mu pergi dalam kondisi kurang fit seperti ini." Gadis bersurai biru terikat satu itu mulai menyahut menarik keputusan. "Tidak ada bantahan!"

"Hei Pi-chan, tidak seharusnya kau memutuskan seperti itu kan? Elios-kun hanya-"
"Apa? Kau kira aku akan dengan mudah memaafkan mu? Disini aku berhak memerintah. Status mu lebih rendah dari ku tuan Reo!"
Lelaki bersurai silver itu menggigit bibir nya tak berani melawan.

Ada apa sih memang nya. Mayura menjadi saksi bisu atas perdebatan dua orang itu.

"Mayura..kau baik-baik saja?" Sahutan dari arah belakang Mayura menolehkan semua kepala disana, "kau sedang apa sih? Kenapa lama sekali..-"

"Ada orang muntah didepan ku, makanya ku tonton." Jawaban polos Mayura membuat tiga orang didepan nya kaget. "Apa kau sudah mengisi air nya?"

"Iya sudah, setelah ini kita akan langsung pergi. Tadi aku sempat pergi ke gerbang Aussi ada banyak prajurit yang berjaga disana. Sebelum hari berubah gelap kita ambil jalan berputar saja."

"Itu ide bagus." Mayura mengentaskan diri dari sungai mendekati si pirang platina itu, "lihat aku tadi mengisi air juga, jadi sekarang minuman kita masing-masing saja."

"Terserah kau saja, ayo kita pergi." Lelaki bersurai pirang itu yang sejenak ingin menarik Mayura pergi langsung menghentikan niat nya ketika suara asing memanggil mereka.

"Maaf, apa benar gerbang Aussi sedang di jaga ketat?" Si gadis bersurai biru laut itu bertanya, "kami kebetulan ingin keluar dari benteng Aussi, bisakah kami ikut bersama kalian?"

Sesaat Mayura dan si rambut pirang berpandangan dalam diam, saat ketika melihat lelaki bersurai coklat kehitaman itu batuk. Mereka jadi gak tega melihat nya.

|||

"Jadi tujuan kalian ke kerajaan Musui juga?"

"Juga?" Gadis bersurai biru itu bergumam, "jadi kalian juga mau kesana?"

"Yap! 100!" Mayura tersenyum, "kita seperjalanan!"

"Ngomong-ngomong dari tadi kita belum kenalan, nama ku Phiesaka, dan kau?"

"Mayura."

Phiesaka tersenyum, "Mayura..-san kah?"

"Ohhh, tidak tidak, kau dan aku kan sama-sama perempuan, jadi kau boleh memanggil ku Mayura saja."

"Mayura ya," kembali gadis itu tersenyum, "kalau begitu, kau boleh memanggil ku-"

"Phie!" Mayura memotong cepat,

"eh?"

"bolehkan ku panggil Phie? Kau tidak keberatan kan?"

Phiesaka agak kikuk mendengar nya, "ye-yeah...Kalau kau menyukai nya, bagi ku tak masalah..."

"Benar kah?! Wow! Aku suka!" Mayura histeris senang sekali, membuat ketiga lelaki dibelakang nya meringis.

Mayura-san (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang