Pagi ini aku dibangunkan oleh Francesca. Yang lagi-lagi masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Guten Morgen !"
Aku membuka mata dengan perlahan. Aku melihat Francesca yang sedang memegang sebucket bunga segar yang disusun sesuai warna pelangi. Aku tersenyum melihatnya.
"Ya, guten morgen. Pagi-pagi udah dapet bunga aja nih dari pacarnya yaa ??" Aku duduk meyilangkan kedua kaki ku diatas kasur.
"Tidak,ini bunga untuk mu. Ada seorang lelaki berkacamata yang mengirimnya"
"Ohh, makasih sudah membawakannya kesini". Aku mengambil bunga itu dari tangan Francesca.
"Iya sama-sama. Oh iya ngomong, ngomong kamu mempunyai bayak fans ya"
"Haha. Tidak juga, sepertinya kamu lebih bayak deh"
"Aku hanya mempuyai satu orang teman,sahabat sekaligus pacar ada dalam dirinya"
"Owh... 3 in 1 gitu dongg" Aku tertawa, dan disusul oleh Francesca yang ikut tertawa.
"Iya bisa dibilang seperti itu" Francesca keluar kamar dan memberikan dadah kepadaku.
Ada secarik surat yang diselipkan diantara bunga-bunga itu. Aku membukannya perlahan.
Hallo !
Aku tau cinta itu tak bertumbuh pada bunga,tapi bunga ini bisa menjadi perantara cinta kita.
Some one special
Najis, lebay amat sih kata-katanya. Nata gak lebay kaya gitu, Nata pasti ngomong gue-elu. Aku seneng, tapi aku juga penasaran sama yang ngirim bunga itu siapa.
Aku menyalakan hp. Notif jebol sama miss call & pesan dari Nata.
Fa, tolong maafin cara gue yang salah. Jangan kaya gitu sama gue, gue gak tahan klo lu cuekin gitu. Gue gak bisa liat air mata lu jatuh karena gue. Sekarang gue pantes dicap sebagai cowo brengsek bagi lu.
Fa, gue gak akan ngulang kata-kata sayang itu lagi sama lu. Percaya sama gue fa.
Stella Fannya, gue tau sekarang lu lagi pengen menyendiri kan diatas kasur sambil liat-liat gallery lu yang isinya udah ada 14.000 foto lebih.
Lagi-lagi aku dibuat menangis oleh kata-kata Nata. "Natt gue juga gak mau kaya gini sama lu" . Akhirnya aku membalas pesan pesan dari Nata.
Iya nat, lu gak salah ko mungkin cuman gue nya aja yang bawa perasaan. Makasih untuk bunganya.
Udah, itu aja yang aku tuliskan kepada Nata. "Oh iya, ngabarin Hanna kalo gue absen hari ini". LUPA. Aku lupa sama kuliah. Aku langsung menelfon Hanna.
"Hallo, faa lu dimana ?. Ko gak masuk sih hari ini absen kenapa ? Sakit ya ??"
"Gue ada dirumah. Gue nggak sakit koo, cuman lagi pengen meyendiri aja dikamar"
"Kenapa ? Galau melanda mu shayy ??"
"Haha, bisa dibilang begitu"
"Yaudah yaa, gue lagi sama Ari nih dikantin."
"Ohh, yaudah have fun dah"
"Sipp thanks beibb"
Setelah aku menutup telfonnya, ada pesan masuk dari Nata.
Maaf Fa, gue gak ngirim apapun buat lu. Bunga itu bukan dari gue.
Bingung. Terus siapa yang ngirim ?. Udah ah abaikan. "Gue foto ah terus dipost ke ig" Aku mencium bunga indah itu. Lalu aku foto bunga itu dalam genggaman tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERLIN
Random3 tahun di Jerman tanpa sekalipun kembali ke negara tempat di lahirkan. Sampai akhirnya ada bayak cinta yang tidak aku sadari. Sekarang hanya "Maaf aku gabisa" yang bisa mewakilkan semua perasaanku.