Kadang kita berbohong untuk melindungi diri sendiri. Kadang karena kita malu sama hal yang sebenarnya. Dan kadang kita lakukan juga untuk menyelamatkan jiwa nggak berdosa.
"Lagi lagi hari ini aku harus absen".
Tubuhku lemas layakanya seseorang yang baru saja lomba balap lari 20 km. Aku baru saja bangun dari mimpi indah ku semalam tentang film '2012'. Aku sudah menontonnya lebih dari 10×. "Apa mungkin aku lemas karena mimpiku itu ?", eh sebentar... kan film 2012 menggambarkan bencana, kenapa mimpi indah. Ralat, mimpi indahnya.Aku menyalakan TV, sambil membuat secangkir susu cokelat hangat. Pagi ini ada ketenangan dalam diriku. Aku menoleh kearah jendela panjang didepan ruang tamu, aku melihat bayangan seseorang yang berusaha menghindar dariku.
"Siapa itu ?" Aku berteriak dari dalam rumah, ditangan kiri ku terdapat cangkir besar dengan uap yang meyembur wajah ku.
Aku membuka pintu, berharap diluar tidak ada siapa-siapa. Langkahku terhenti pada meja didepan rumah, disana ada sebucket bunga yang menarik perhatian.
Aku mengambil bunga itu. Lagi-lagi kiriman bunga untukku, "bunga yang kemaren aja masih seger gue taro di vas pake air" gunam ku sambil mencium bunga tersebut. Ada surat yang sengaja disimpan pada sela-sela bunga tersebut.
Hallo !
Kamu gak usah bingung sama kiriman bunga yang datang setiap hari ini. Semoga harimu menyenangkan !Anjir... lagi-lagi pagi ini udah disambut bunga dan surat kata alay ituh. Aku masuk dengan wajah kebingungan. Aku memutuskan untuk mengambil hp dan video call sama Hanna, Ruri, dan Filix.
"Hai haii"
"Lu kenapa gak masuk masuk sihh beibb ??" -Hanna
"Duhh gue lagi bad mood nihh". Jawabku sambil membungkukkan tubuh.
"Temen lu itu apa kabar, jalan lagi yu sama dia !" -Ruri
"Ohh, Nata ?"
"Iya itu deh, Nata". -Ruri
"Aeumm, lu ngapain nanyain Nata ?".-Filix
"Nggak ko, dia itu orangnya seru aja".-Ruri
"Eh ngomong-ngomong kalian ko kepisah gitu sihh ??". -Aku
"Ohh ini gue lagi ditaman". Hanna memutarkan kamera hp nya.
"Sendiri aja" -Aku
"Iya lah, emangnya mau gue ajak anak satu kampus buat video call sama elu" -Hanna
"Gue lagi ditoilet nih". Jawab Filix dengan wajah datar dan memang benar latar belakangnya sangatlah khas dari toilet kampus.
"Anjirr,kecemplung tuh hp"-Ruri
"Jangan dongg. Satu satunya nihh"
"Eh udah dulu yaa, gue mau ngerjain tugas deh. Btw, makasih ya Ruri udah kasih soal soal sebanyak ituu"
"Iya sama-sama Faa"
"Cuss". Aku menutup telfon itu dan kembali ke channel TV favoritku. "Nanti aja ngerjain tugasnya", sepertinya Jin berbisik kepada ku.
"Fa, elu nginep dong di rumah gue. Nyokap nanyain terus tuh, mana Fannya jarang nginep disini lagi.
Gue paling balik jam 9 deh, tungguin aja dirumah".Pesan singkat itu masuk dari Hanna. "Mungkin ini saat nya aku ngasihin surat itu ke Hanna".
"Mau apa ?" -Aku
"Mau cerita-cerita aja". -Hanna
"Kalau gue belom pulang, elu naik dulu aja ke kamar, ya ?""........"
KAMU SEDANG MEMBACA
BERLIN
Diversos3 tahun di Jerman tanpa sekalipun kembali ke negara tempat di lahirkan. Sampai akhirnya ada bayak cinta yang tidak aku sadari. Sekarang hanya "Maaf aku gabisa" yang bisa mewakilkan semua perasaanku.