AKU terbangun dari mimpiku. Dengan segera kuedarkan pandanganku ke sekeliling ruangan dan mengembuskan napas lega.
Ternyata hanya mimpi karena sekarang aku masih berada di dalam kamarku yang penuh dengan perabotan-perabotan berwarna pastel.
Aku bermimpi bertemu kembali dengan Chris, teman semasa kecilku sekaligus cinta pertamaku. Tapi sudah sepuluh tahun lamanya aku terpisah dari Chris. Ia tidak pernah muncul lagi sejak hari itu.
Hari di mana kami berpisah dan aku harus pindah ke London sewaktu usiaku baru menginjak delapan tahun. Kini usiaku sudah hampir delapan belas tahun, tepatnya besok adalah hari ulang tahunku yang ke-18.
Belakangan ini aku sering memimpikan Chris muncul kembali dan mencariku di London. Tetapi saat aku akan menggapai tangannya, tiba-tiba ia menghilang dan meninggalkanku sendirian di tengah hutan. Entah apa maksud dari semua ini, hanya saja aku berharap bisa dipertemukan kembali dengannya.
Aku masih menunggunya.
Tiba-tiba lamunanku tentang Chris buyar. Pelayan pribadiku, Jane, mengetuk pintu kamarku. Jane adalah wanita muda yang penuh perhatian.
"Nona Amanda, sudah waktunya sarapan," ucap Jane, masih mengetuk pintu kamarku.
Aku menarik napas dan membuangnya perlahan, "Baiklah. Aku segera turun."
Setelah Jane pergi, aku bangun dan masuk ke kamar mandi.
***
Namaku Amanda Steele. Aku adalah anak tunggal dari pasangan Oscar Steele dan Lily Miller. Daddy adalah salah satu pemegang saham yang berpengaruh di dunia keuangan.
Ia memiliki banyak saham di berbagai negara yang membuatku harus mendapat keamanan ekstra akibat modus-modus penculikan di era sekarang. Sebenarnya aku tidak menyukainya, aku tinggal dan terkurung di kediaman Steele.
Tempat ini bisa dibayangkan seperti istana, dengan tembok-tembok yang menjulang tinggi dan keamanan yang ketat.
Tapi kau tahu? Terkadang aku menganggap tempat ini bagaikan penjara berkelas atas. Entahlah, hanya saja terkurung terlalu lama di sini membuatku tersiksa dalam diam, aku tidak mempunyai teman.
Aku keluar dari kamar mandi dengan handuk yang membalut tubuh langsingku, aku berjalan menuju ke ruangan pakaianku dan memilih sehelai dress berwarna marun yang berbahan dasar katun. Setelah puas dengan penampilan bajuku, aku mengeringkan rambutku sejenak.
Aku membiarkan rambut hitam panjangku tergerai indah dan segera meninggalkan kamarku akibat keributan yang ditimbulkan oleh pelayan-pelayanku di bawah sana.
Sambil menuruni anak tangga, dinding rumahku yang berwarna crem dan lantainya yang terbuat dari marmer berwarna crem mengkilap ini tidak terlihat seperti biasanya. Aku melihat beberapa pelayan sedang sibuk memindahkan lemari dan barang-barang antik peninggalan kakekku ke dalam gudang.
Karena diselimuti oleh rasa penasaran, aku bertanya pada Jane. "Ada apa, Jane? Mengapa ramai sekali di sini?"
Jane berlari menuju tangga dan menaiki anak tangga satu per satu, ia menghampiriku dan menjawabku dengan antusias. "Apakah Nona lupa? Besok adalah hari ulang tahun Nona. Dan Tuan Oscar memerintahkan kami untuk memasukkan semua benda yang berada di aula ke dalam gudang, karena kita akan merayakan pesta yang sangat meriah."
Aku mengangguk mengerti dan meninggalkan Jane setelah mengucapkan terima kasih kepadanya. Ia tersenyum dan kembali pada pekerjaan yang ia tinggalkan.
Kulangkahkan kakiku memasuki ruang makan yang seperti biasanya selalu sepi, aku melihat sepiring sandwich dan segelas susu yang telah disediakan oleh Jane untuk kami. Sarapan milik Daddy masih belum disentuh sama sekali. Daddy pasti sedang berada di ruang kerjanya. Sedangkan Mommy sedang berada di New York, mengunjungi teman lamanya. Aku menghabiskan sarapanku dan berjalan keluar dari ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I See You Again
Conto[COMPLETED] Konon beberapa cerita pernah mengatakan bahwa hidup bagaikan sebuah putaran film yang usang. Tapi, terkadang banyak hal yang terlewatkan seiring dengan berjalannya Sang Waktu. Meskipun sulit, ada kalanya semua diizinkan untuk kembali mel...