"Kamu bisanya apa sih hah? Apa kamu tidak bisa memperhatikan mereka?kenapa bisa adit seorang anak penurut jadi pemakai?" Suara papa naik sepuluh oktaf.
"Aku udah beru---"
"Kamu diam!aku nggak mau dengar kamu ngomong lagi!kalau adit kenapa-kenapa,kamu biasa apa? Haru----"
"STOP! Ini rumah sakit.kalau kalian mau berantem silahkan ke lapangan aja! Potongku.
Papa menamparku"awww!"aku mengelus pipi yang terasa nyeri.ujung bibirku berdrah.
"Siapa yang ngajarin kamu ngomong kaya gitu sma papa-mu sendiri? Perempuan itu?"papa menunjuk mama.
"Udah cukup pa!cukup semuanya.jangan pernah salahin mama lagi.mama nggak salah, papa yang salah!" Aku menantang lelaki berstelan jas mahal itu.
Papa menatapku garang" kamu it---"
"Papa nggak pernah peduli sma kami.papa nggak pernah tahu kehidupan kami sesulit apa.kami susah terus papa kemana ? Kemana pa? Papa bahkannggak pernah ada buat kami." Suaralu turun beberapa oktaf.
"Jangan salahin mama lagi pa!mama udah banting tulang buat kami."aku menangis sesegukan semberi berjongkok memeluk lutut.
Papa hanya diam mematung sambil memandang wajahku.
"Papa pergi ninggalin kami,hanya untuk mencari kesenangan papa,saat kak adit sakit papa datang dan menyalahkan mama.asal papa tahu,kalau saja papa peduli sama kami kak adit nggak akan terjebak NARKOBA!" Suaraku parau.
"Maafin papa!maaf sayang .papa rmang egois." bisik papa sambil mencium rambutku.
"Ma?"suara lirih kak adit terdengar.buru-buru papa melepaskan pelukannya dan berjalan menuju kak adit.
--bersambung......

KAMU SEDANG MEMBACA
Always love you ✖️ IDR
RandomMungkin ini lah takdurku, kisah cinta yang rumit dan kisah keluargaku yang berantakan.