Part 2

1.7K 36 1
                                    

Sandra POV

Aku duduk di starbucks sudah sekitar 2 jam, itu salahku yang datang lebih cepat dari perjanjianku dengan dia. Ya, aku disini sedang menunggu pamanku, Simon Cowell. Kalian tentu tahu ia siapa bukan? Lelaki yang memkliki mata hazel, rambut pendek, bibir sexy, dan sorot mata yang tajam, dan sering dianggap lakilaki tidak punya hati oleh orang-orang, namun percayalah ia adalah lakilaki terbaik yang pernah aku temui, walaupun terkadang ia keras kepala namun aku tetap menyayanginya, sangat sangat menyayanginya.

"Good Morning my princess" aku merasakan bibir tebal mengecup pipi kiriku, kalian tentu tahu siapa ia, pamanku.

"Good morning uncle si, kau telat 5 menit" Aku berkata sambil memandang uncle si drngan pandangan setajam mungkin, berusaha untuk tidak tertawa melihat ekspresi mukanya. Aku tidak suka apabila uncle si telat, walaupun 5 menit. Ia terlalu sering telat, kau tahu?

"Oh comeon! Hanya 5 menit Sandra, belum 1 jam"

"tetap saja kau telat, kau tahu kalau aku tak suka dengan itu, ohiya tadi kau bilang ada hal penting yang perlu kau bicarakan denganku? Apa itu?" Muka uncle si mendadak serius, membuatku bergidik ngeri.

"Ya, aku memang harus bicarra denganmu dan ini sangat amat penting, kau pasti kenal dengan harry styles kan? Sahabatmu waktu kecil. Aku mohon, aku tahu kau bisa mengubahnya menjadi lebih baik, aku percaya kamu bisa menjadi pacar yang baik bagi harry" Kepalaku seperti dihantam oleh batu besar jika mendengar namanya. But, wait. Apakah simon bilang aku bisa menjadi pacar yang baik bagi harry?! Apa maksudnya?!

"Apa maksudmu?"

"Tolong jadilah pacar harry. Maksudku, menjadi pacar purapura sampai publik tidak menganggap harry like a manwhore" Entah mengapa ada rasa kecewa saat simon mengatakan jika ini hanya hubungan purapura, apakah aku sudah mengatakan bahwa aku masih menyayangi harry dari waktu kita masih bersahabat?

"Tapi jangan khawatir, jika kalian ingin melanjutkan ke hubungan serius, itu terserah kalian" Uncle simon menunjukkan senyum 'nakal' yang sangat kubenci.

"You wish simon" aku berkata dengan sinis, tak yakin dengan perkataanku

"So, yes or no?" Sungguh, aku bingung. Aku tidak mau menjadi pacar purapura dan memainkan skenario yang telah direncanakan management. Namun, hanya ini satusatunya cara agar aku dapat memperbaiki kesalahan masa lampauku.

"Mengapa diam? Aku anggap itu sebagai jawaban YES. thanks Sandra. You're the best princess in the world, bye" uncle si mencium pipi kiriku dan langsung pergi meninggalkanku, sementara aku duduk mematung mencoba mencerna kejadian yang barusan terjadi.

Okay... Now I'm Harry Styles girlfriend. And it's just FAKE RELATIONSHIP.

Heyyy!!! Maaf yaa kalo chapter ini pendek... Ini baru pengenalan kok hihihi :3 Next chapter bakalan lebih panjang kokk. Comment and vote pleaseee :)

Fake Relationship ( Harry Styles Love Story )Where stories live. Discover now