Zayn POV
"God, i'm full. Feel like i want to throwing up"
"There,s no alcohol in here? It's not a party"
"At least we have so many food in here, especially ham"
"Just enjoy the party, kita sudah beruntung uncle si mengadakan BBQ party seperti ini, uncle si sangat jarang mengadakan pesta seperti ini" Ucapku sembari menatap kearah the boys yang protes karena tidak ada alkohol disini. Memang, kurang lengkap rasanya BBQ party tanpa wine, vodka, atau minuman beralkohol lainnya. Namun apa boleh buat, uncle simon melarangnya. Sebenarnya uncle si hanya takut the boys mabuk, karena malam ini preston, paul, dan bodyguard lainnya sedang menikmati day off sampai 3 hari kedepan. Bayangkan saja jika niall dan harry yang mabuk dan tidak ada paul atau preston, kami semua pasti kewalahan dibuatnya. Jangan tanyakan kepadaku bagaimana jika harry dan niall get drunk, kau pasti tak akan menyangka.
Pestanya memang sederhana, hanya pesta penyambutan kedatangan sandra di halaman belakang basecamp kami. Namun tetap saja momen kebersamaan ini terasa isimewa bagi kami, sudah hampir 1 tahun terakhir kami tidak berkumpul didepan api unggun dan mengobrol bersama the boys seperti ini. Biasanya jika kami mendapat day off, kami akan pulang kerumah masing-masing dan berkumpul bersama keluarga.
"Dimana sandra? Aku tidak melihatnya semenjak uncle simon pulang" Aku tak melihat sandra semenjak uncle simon kembali kerumahnya. Ia memang tak dapat ikut bersama kami, ia memiiki acara bersama keluarganya di daerah doncaster. Aneh memang, uncle simon mengadakan pesta untuk sandra, namun sandra menghilang entah kemana.
"Dia memang phobia terhadap api unggun, mungkin dia sedang di tepi kolam renang, sandra suka bermain air. Bisa tolong kau carikan sandra? Aku akan membereskan piring-piring ini. Ini Sudah larut malam" Memang sih, sekarang sudah jam 1 dini hari, dan udara diluar juga sangat dingin, aku mulai mengkhawatirkan sandra. Jangan berfikiran macam-macam, aku sudah menganggap sandra seperti adikku sendiri. That's why i'm worried about her.
Aku segera berjalan kearah kolam renang, namun aku tak menemukan sandra. Mungkin ia ada di taman. Dan benar saja, aku menemukan perempuan berambut dirty blonde sedang duduk di kursi taman dan sibuk dengan iPad yang ada dtangannya.
"Hai, sudah malam. Ayo masuk. Udara disini dingin" Ia hanya menggelengkan kepala sembari terus menatap layar iPad-nya, karena penasaran, aku langsung duduk disamping sandra dan mengintip iPad sandra, dan yang kulihat hanyalah foto anak laki-laki dan perempuan yang sedang bermain bersama. Aku bisa tebak yang ada di foto itu adalah harry dan sandra.
"Sedang bernostalgia rupanya, huh?" Pipinya langsung bersemu merah dan ia segera menyingkirkan iPad yang tadi dimainkan sandra.
"Kau pasti perempuan yang paling ia sayangi setelah mom anne dan gemma" Aku mempunyai alasan mengapa aku dapat berkata seperti itu. I know him personality, diantara yang lain, aku paling dekatdengan harry. Itu karena kami sering sharing tentang permasalahan-permasalahan yang kami hadapi. Aku dapat melihat tatapan mata harry berbeda jika ia bersama sandra, mungkin aku memang baru hari ini bertemu sandra. Namun, harry pernah menceritakan tentang sahabat kecilnya yang meninggalkannya pergi ke USA. Dan orang itu pasti sandra.
"Bagaimana bisa zayn, aku saja sudah meninggalkan harry selama kurang lebih 10 tahun" Ia terkekeh pelan, lebih kepada dirinya sendiri. I mean, ia seperti menertawakan dirinya sendiri karena kebodohannya meninggalkan harry tanpa memberinya kabar.
"Hey, believe me, harry sudah memaafkanmu. Dan ia sudah mepercayaimu layaknya dahulu kala" Ya, harry bercerita kepadaku tadi sore. Ia berkata bahwa ia sudah memaafkannya jauh sebelum sandra kembali ke kehidupan harry lagi, namun ia masih tak dapat mempercayinya layaknya dahulu. Dengan cepat aku menasehatinya, dan akhirnya ia sudah kembali mempercayai sandra layaknya dahulu, bahkan aku dapat merasakan bahwa harry mulai memiliki perasaan lebih terhadap sandra. Entahlah, aku merasakannya.
"You're lying" Sungguh keras kepala, sepertinya ia memiliki sifat yang sama seperti harry. Sama-sama tak mudah mempercayai orang.
"i'm not, trust me. Dan sepertinya harry memiliki perasaan lebih terhadapmu. Begitupun kau" Aku melihat ekspresi sandra berubah menjadi... senang? Entahlah. Namun aku rasa aku dan yang lainnya harus membantu mendekatkan mereka. Mereka sama-sama malu untuk mengakui perasaan masing-masing.
"Kau bukan paranormal, zayn. Fikiranmu terlalu jauh, lagipula aku dan harry baru bertemu kembali kemarin malam. Dan ingat zayn, i'm just his fake girlfriend. we're just in fake relationship."
"You need prove" Tiba-tiba aku memiliki ide yang menurutku dapat membuktikan perasaan mereka berdua.
"No, i'm not. Aku sudah tau jawabannya" Yang kulakukan hanyalah berdiri dari tempatku duduk dan menarik tangan sandra agar ia mau masuk kedalam untuk membuat ia percaya kembali terhadap harry. Entahlah, dari pembicaraanku tadi dengan sandra, yang aku simpulkan justru sandra yang belum mempercayai harry seperti dahulu. Ini rumit, namun aku harus membantu mereka. ya, aku harus.
Author's note
I'n sorry for late updateeeeed :"""" dan kalian harus tau :") tadi pagi gue bikin part ini di notes hp gue... Dan kalian tau apa? Itu ILANG. serius padahal itu panjang banget gue bikin sampe 3 jam yaampun :""" maaf ya maaf banget gue masih nyesek banget parah :" jadi maaf kalo part ini pendek. Serius gaboong gue udah bikin panjang banget tapi malah keapus :"""" serius gue nangis :"""
YOU ARE READING
Fake Relationship ( Harry Styles Love Story )
FanfictionBagaimana jika management mengharuskan Harry Styles berpacaran dengan sahabat kecilnya? Sahabat yang dulu sempat meninggalkan Harry... Bagaimana jika Sandra juga tidak mengetahui bahwa management memaksa ia berpacaran (berpurapura) dengan seorang Ha...