Part 10
Harry’s POV
Ini adalah Negara terakhir di Amerika yang akan kita kunjungi. Aku senang melihat Zayn yang sepertinya sudah mulai melupakan Oliv. Aku bisa melihat kembali Zayn yang dulu selama tour ini. Aku bisa melihat Zayn tersenyum dan tertawa bersama Lizz. Walaupun aku merasa sakit saat melihat mereka tertawa bersama. Aku tahu aku bukan siapa-siapa Lizz karena sampai sekarang aku belum mengungkapkan perasaanku padanya. Bukan takut ditolak tapi Lizz selalu menghabiskan waktu luangnya bersama Zayn.
“Hai Harry Styles.”
“Kau siapa?” Aku tidak begitu mempedulikan gadis yang tiba-tiba saja duduk di sebelahku dan memamanggil namaku. Aku masih lebih peduli dengan pikiranku sekarang.
“Aku Kate yang waktu itu kau tolong di Paris. Ingat?”
“Oh ya. Kenapa kamu bisa disini?” sejujurnya aku tidak begitu mengingatnya tapi masih jelas diingatanku kelakuannya yang sangat menyebalkan.
“Helo? Ini pesawat umum bukan pesawat pribadimu. Jadi siapa saja bisa ada disini.”
Dasar cewek aneh. Telingaku panas mendengar suaranya. Sangat menyebalkan harus duduk disamping cewek ini berjam-jam.
“Kau cemburu melihat temanmu bersama wanita itu?”
“Dari mana kau tahu?” Oh shit.. aku salah ngomong. “Maksudku.. Apa yang kau bicarakan?”
“Hahaha.. kau lucu sekali kalau bohong.” Dia tertawa terbahak-bahak dan setelah puas menertawaiku dia melanjutkan. “Aku tahu kau menyukai gadis yang bersama Zayn itu. Ia kan?....”
Aku lagi tidak ingin beradu mulut dengannya. Aku pun mengambil earphone, memakainya dikedua telingaku dan memutar lagu kuat-kuat tidak mempedulikannya.
Zayn’s POV
Aku bisa melihat Oliv dalam diri Lizz. Aku bisa melihat cara Oliv tertawa sama persis seperti cara Lizz tertawa. Yang membedakan mereka hanyalah potongan rambut dan gaya berpakaian. Kalau Oliv memiliki rambut panjang, Lizz memiliki rambut pendek sebahu. Dan kalau Oliv lebih senang menggunakan dress, Lizz lebih suka memakai t-shirt dan celana jeans. Sungguh berbeda 180 derajat. Tapi wajah, cara mereka tertawa dan mata mereka sangat sama.
Aku seperti menemukan Oliv dalam diri Lizz.
Sudah hampir dua bulan setelah pertemuan terakhirku dengan Oliv. usahaku untuk melupakan Oliv sama sekali tidak berhasil. Setiap aku melihat Lizz, aku jadi mengingat Oliv. Aku telah menganggap Lizz sebagai sahabat karena dia selalu ada saat aku mulai mengingat Oliv lagi. Dia selalu bisa membuatku tertawa dan melupakan kesedihanku.
“Liam. Apa kau sudah tidur?”Kali ini aku sekamar dengan Liam. sudah lama tidak berbicara serius dengan Liam. Karena biasanya aku sekamar dengan Niall kalau pun dengan Liam, pasti kita bertiga dengan Niall.
“Belum. Kenapa Zayn?”
“Menurutmu, Lizz itu orangnya bagaimana?”
“ehm, kau mau dia jadi pacarmu?”
“Bukan. Bukan. Aku hanya bertanya.” Aku tidak mengharapkan jawaban itu dari Liam. Karena aku memang tidak berencana untuk itu.
“Oh, aku pikir kau mau mendahuli Harry.”
“Apa katamu? Harry?” Kali ini aku kaget mendengar jawaban Liam aku langsung duduk menghadap Liam untuk mendengar cerita selanjutnya dari Liam.
“Ia Harry. Kau tahu, Harry sudah suka pada Lizz sebelum kau dekat dengannya…”
“Aku tidak dekat dengan Lizz.” Potongku. Karena aku memang tidak begitu dekat dengannya.
“Tidak dekat tapi selalu menghabiskan waktu dengannya.”
YOU ARE READING
Unexpected
FanfictionOliva dan Anna pergi berlibur ke Paris. Banyak kejadian seru yang akan mereka alami selama liburan. Dan kehidupan mereka akan berubah setelah bertemu seseorang di Paris.