Part 1

69 8 2
                                    

Like when winter gone and the
spring comes
When the time goes, I thought it
will be familiar
But that's failed
My love, clearing you

Hari ini, di Kota Seoul. Dimana musim semi datang menghilangkan jejak-jejak yang ditinggalkan oleh musim dingin. Salju yang memenuhi trotoar,pohon-pohon disepanjang jalan,dinginnya suhu yang menggerogoti kulit,telah digantikan oleh indahnya bunga-bunga yang bermekaran serta hangatnya udara mengitari tubuh.

Orang-orang terlihat senang ketika musim semi datang,tidak ada lagi udara dingin yang mengganggu, sehingga mereka dapat beraktifitas lebih leluasa.

Namun,tidak dengan seorang laki-laki bertubuh mungil yang sedang menundukkan wajahnya--entah apa yang dipikirkannya. Ia terlihat memakai baju seragam sekolahnya dengan lengkap,diisi sebuah name tag besi bertulisan "Kim Ryeowook" berwarna emas bertengger di dada kanannya.

Ryeowook,pemuda itu terlihat murung. Guratan-guratan kesedihan nampak jelas di matanya. Berjalan tanpa arah hanya mengikuti gerakan kakinya yang terkesan santai,seakan-akan tidak berniat menuju ke sekolahnya.

Dan sekarang,waktu menunjukkan jam 10 pagi. Seharusnya ia sudah berada di sekolah,namun bisa terlihat jelas bahwa dirinya tidak peduli dengan waktu,sekolah atau apapun itu.

Kebetulan, di sekitar trotoar di mana ia berjalan, terdapat sebuah kursi panjang yang memang disediakan bagi para pejalan kaki untuk duduk di sana. Tanpa aba-aba, Ryeowook segera menjatuhkan bokongnya,sambil menyamankan posisi duduknya.

Dilihatnya orang-orang yang berlalu lalang di depannya. Kendaraan yang silih berganti, hiruk pikuk para pejalan kaki, suara-suara tapakan sepatu yang bersentuhan dengan trotoar menemaninya yang sedang duduk sendirian di kursi panjang tersebut.

Ia mengambil napas dengan kasar,memaksa semua oksigen masuk ke paru-parunya. Saat mengeluarkan napasnya asal, tangannya mencoba meraih sesuatu dari dalam sakunya.

Benda elektronik yang baru saja ia keluarkan dari sakunya ia genggam, menampilkan layar yang membuat Ryeowook semakin merasakan sesak di hatinya.

Layar itu menampilkan sebuah percakapan antara dirinya dengan [Name] yang terjadi beberapa minggu yang lalu.

Sebuah percakapan singkat ketika salah satu pihak ingin mengakhiri hubungannya tepat saat salju turun.

Tepat di musim yang Ryeowook sukai, musim dingin.

Tepat di musim hatinya hancur, musim dingin.

Tepat di mana ia benar-benar membenci salju, musim dingin.

Because I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang