Part 6 - Self-defense

478 182 68
                                    

Halo~Loha ^^
I am come back

Mulmed : Casthy Ailen (Aile)

Cekidot!

***

Aile POV

   Tiba-tiba mataku terasa silau dengan cahaya yang menerangi wajahku, mungkin ini adalah cahaya matahari. Aku ingin membuka mata tapi mataku terasa berat. Perlahan aku membuka mata dan melihat wajah seorang pria berada di dekatku. Apa ini mimpi? Jika ini nyata, bagaimana mungkin aku bisa ketiduran disini dan bersama seorang pria. Aku kembali memejamkan mata karena kepalaku sedikit pusing, otakku terlalu malas untuk mencerna apa yang terjadi padaku saat ini. Setelah pusing itu mereda, aku membuka mataku lagi untuk meyakinkan apa yang sedang terjadi padaku.

"Kau sudah bangun?" sebuah suara membuatku terlonjak kaget, mataku menyipit untuk melihat wajahnya lebih jelas. Bukankah ia Chris? Sedang apa dia? Aku tidak menjawab, otakku masih mencerna. Tunggu! Mengapa aku tidur di pangkuannya dan apa ini? Sebuah jubah hitam menyelimuti seluruh tubuhku. Refleks aku melotot kearah Chris lalu berusaha menjauh dari tubuhnya. Kini aku berdiri di hadapannya hingga jubah hitam itu jatuh ke tanah, ia masih bersandar di pohon tanpa menatap diriku.

"Apa yang sedang terjadi?! Ba-bagaimana bisa aku tertidur di  pangkuanmu. Astaga aku pasti mimpi." aku mencubit pipiku beberapa kali, tentu saja sakit. Ini bukan mimpi, melainkan kenyataan. Pria di depanku masih bergeming di tempatnya hingga membuatku kesal.

"Kenapa diam saja? Aku sedang berbicara denganmu, tatap aku sekarang juga dan jawab pertanyaanku!" ucapku lantang dengan nada memerintah, ia masih tidak mau menatapku.

"Aku tidak bisa melihatmu sekarang, cobalah lihat dirimu." ucapnya santai. Aku mengernyitkan alis tidak mengerti. Apa maksudnya? Memangnya ada apa dengan diriku? Aku menunduk melihat tubuhku, betapa terkejutnya bahwa diriku sekarang tidak ditutupi kain sehelai pun.

"Aku telanjang!!!!!!!!" batinku berteriak.

Mataku mencari sesuatu untuk menutupi tubuhku, dekat kakiku terlihat jubah hitam disana, ku pungut jubah itu dengan cepat lalu mengenakannya. Setelah selesai, bibirku terasa kaku untuk berbicara, kakiku terasa lemas hingga aku jatuh terduduk di hadapan Chris. Kini ia mulai melirikku, aku sangat marah sekaligus malu.

"Apa yang kau lakukan padaku?! Apa jangan-jangan kau telah...itu tidak mungkin kan? Bagaimana ini bisa terjadi? Cepat jawab!!" ucapku dengan nada tinggi hampir berteriak, mataku mulai berkaca-kaca, pipiku terasa panas menahan marah dan malu.

"Tenanglah, kau salah paham. Aku tidak melakukan apapun padamu. Kau pingsan karena kedinginan dan aku berusaha menghangatkan tubuhmu. Pakaianmu sudah kering." ucapnya santai sambil menunjuk pakaianku tergantung di ranting pohon, ia bangkit berdiri sambil menghampiriku.

Aku masih bergeming ditempat mengingat kejadian yang berlalu. Sekarang aku mengingat semuanya, betapa bodohnya aku ini. Kini Chris berjongkok di hadapanku, cepat-cepat kupalingkan wajahku darinya. Aku masih merasa marah sekaligus malu.

Deg

Aku terkejut tangan Chris menepuk-nepuk kepalaku seperti anak kecil. Aku masih tidak mau menatap wajahnya.

"Cepatlah pulang. Aku ada urusan, jadi aku harus pergi," ucapnya lalu berdiri beranjak pergi. Mataku melirik ke arah pintu dimensi. Bagaimana bisa ia begitu saja meninggalku seperti ini setelah apa yang telah ia lakukan terhadap diriku?! Apa aku harus mempercayai kata-katanya? Aku tidak tahu apa saja yang ia lakukan terhadapku saat aku tak sadarkan diri. Bisa jadi, ia berbohong kan?! Aku berusaha berdiri dan menatap punggung Chris. Kurasa aku sedikit mempercayainya, tapi tiba-tiba kekesalanku muncul karena ia seenaknya melepaskan semua pakaianku. Otakku mulai bergemuruh, kata-kata yang kupendam dari tadi muncul dipikiranku. Aku sudah siap melontarkan kata-kataku pada Chris.

Another DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang