Chapter 5

1.6K 64 0
                                    

"Ver sebenernya gue...,"

"Napa Dev?"

"G-guee...,"

*tluulliittt tluuullliiiitt*

Ya, belum selesai Devan berbicara, Vera dapat panggilan telpon dari mamahnya.

"Iya mah?"

"Hah? Trus gimana?"

"Iya, aku cepet ke sana nih."

"Kenapa Ver?"

"Eee, itu adek gue masuk rumah sakit, katanya sakit tyfus" *ga tau tulisannya bener pa ga :v

"Ya udah yuk, gue anter lo ke rumah sakit."

Sesampainya di rumah sakit~

"Ee, thanks Dev, duluan ya gue buru buru nih."

"Sip, sorry ya gue ga bisa ikut njenguk, kalo ada waktu gue jenguk deh."

"Okee, bye!"

~^~^~^~

3 hari kemudian..

"Gimana Ver? Adek lo dah sehat kan?"

"Iya, tadi malem adek gue dah pulang."

"Syukur deh, eem dah mau masuk nih, gue duluan ya Ver."

"Okee."

*ttttteeeeeeeeeettttt*

Bel masuk berbunyi. Semua siswa masuk ke kelas.
Ya hari ini adalah hari merdeka bagi siswa karena tidak ada tugas.

Saat ini adalah pelajarannya Bu Anna. Bu Anna adalah wali kelas Vera yang terkenal dengan kesabarannya, ia tidak pernah marah kepada murid.

Jika ada murid yang tidak mengerjakan tugas ia hanya menegur halus. "Lain kali jangan diulangi lagi ya." Hanya itu yang diucapkan bu Anna, maka dari itu bu Anna menjadi guru favorit di kelas Vera.

"Anak anak minggu depan kita akan UTS, persiapkan ya, agar nilainya bagus."

"Oke buuu." Serentak murid menjawab.

~^~^~^~

Istirahat pun tiba semua siswa keluar kelas kecuali Vera.

"Ver, istirahat yuk?" Kata Karin.

"Ga ah, gue mau baca novel aja."

"Yaudah deh, boleh ikut kan?"

"Boleh lah."

"Eemm, sebenernya ada yang mau gue tanyain."

"Langsung tanya aja kali.."

"Eh, jujur dong, lo itu ada hubungan apa sih sama Devan?"

"Hah? Sama Devan? Ga ada apa apa kok, kita cuman temenan."

"Ooh. Sekarang sama sahabatnya gitu."

"Ya bukannya gitu Rin, kan gue emang ga ada apa apa sama Devan."

"Ya udah deh."

"Eh Ver, kamu dipanggil bu Astuti, katanya ditunggu di kantor."
Kata salah seorang teman sekelas Vera.

"Eh, gue ke kantor dulu ya Rin."

"Ok sana."

~^~^~^~

"Eh lo tadi suruh ngapain?" Tanya Karin.

"Jadi gini...."

Flashback on

PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang