sembilan belas

388 23 0
                                    

Louis menarik nafasnya. "Sebenarnya gue kakak Louisa. Kakak kandungnya. Dulu keluarga Tomlinson, Styles, dan Leopold itu--"

"LEOPOLD?!" potong Grissel.

Louis mengangguk. Keadaan kembali hening. Ia melanjutkan. "Tiga keluarga itu teman baik. Sampai akhirnya Louisa lahir. Tiga keluarga itu berkumpul di sebuah taman yang ada danaunya untuk piknik. Nggak sengaja kereta dorong Louisa meluncur karna jalan turunan, pas di sana ada mobil yang melaju kencang. Istri Mr.Leopold yang ngeliat itu langsung lari. Panik. Dia ngedorong kereta dorongnya Louisa ke pinggir sedangkan dia ngebiarin dirinya yang ditabrak dan tewas ditempat. Mr.Leopold marah, dia nggak terima. Semenjak waktu itu keluarga Leopold benci sama keluarga Tomlinson dan Styles. Dia ngancam kalo suatu saat nanti dia bakal balas dendam. Dan ini cara dia balas dendam. Mom gue takut Louisa kenapa-kenapa, jadi dia nitipin Louisa sama keluarga Styles. Di sana gue sama Harry masih kecil. Jadi nggak tau apa-apa. Gue tau ini juga waktu gue usia tiga belas tahun, mom gue yang cerita. Dan lelaki berengsek ini papanya Nadine."

Semua membulatkan matanya. "Na-nadine?!" seru semuanya.

Louis mengangguk.

Mr.Leopold terkekeh melihat semuanya terkejut. Ia bertepuk tangan, lalu berdiri. Pisau lipat itu ia jatuhkan. Pistol yang tadi mengarah pada kepala Louisa berpindah ke kepalanya. "Makasih Louis karna udah mau cerita semuanya. Dendam ku terbalaskan. Tolong bilang ke Nadine kalo saya menyayanginya." lalu terdengar bunyi dor dan bruk pada saat yang bersamaan.

Mr.Leopold ambruk, dan jatuh tergeletak di lantai. Sedangkan di pintu ada banyak polisi yang sudah siap dengan senjata mereka.

"Semuanya baik-baik saja?" tanya kepala polisi.

Semua mengangguk pelan. Masih tak menyangka bahwa Mr.Leopold bunuh diri.

Louis dan yang lainnya langsung membawa Louisa dan Harry keluar dari gedung itu menuju ke mobil.

-----

Louisa dan Harry dirawat di rumah sakit. Harry sudah sadar begitu juga Louisa, tapi Harry masih belum bisa banyak bergerak karena perutnya belum pulih total. Awalnya ia kehilangan banyak darah dan hampir tak bernyawa lagi. Untungnya Gemma yang waktu itu sedang ke luar kota langsung kembali dan mendonorkan darahnya pada Harry.

Sedangkan Louisa masih tak mau berbicara pada siapapun. Ia masih shock soal kejadian itu. Tubuhnya yang mulus kini banyak luka. Apalagi luka goresan di tangannya. Tapi dokter selalu memberinya obat agar luka itu bisa hilang walau tak sepenuhnya.

Pintu ruangan Louisa terbuka. Harry yang memakai kursi roda masuk ke dalam. Louisa hanya menatapnya sekilas lalu kembali menatap lurus ke depan. "Mau sampe kapan kayak gini?" tanya Harry, meraih tangan Louisa.

Louisa menghela nafas, tak menjawab apa-apa.

"Please, ngomong satu kata aja. Semuanya udah berlalu."

Louis menggeleng. "Iya, berlalu. Tapi gue belum bisa ngelupain kejadian itu."

Harry tercengang. Ia senang Louisa sudah mau berbicara. Tapi Louisa berbeda. Louisa yang dulu selalu berbicara menggunakan 'aku' bukan 'gue'. Apa kejadian itu benar-benar merubah Louisa?

"Lo berubah." Perlahan genggaman Harry pada tangan Louisa mengendur.

"Nggak. Gue nggak berubah. Mungkin emang ini sifat asli gue. Jadi kalo lo emang nggak suka, lo bisa pergi sekarang."

Lagi-lagi ada perubahan yang Harry temukan. Louisa tak memanggilnya dengan kata 'kak' lagi.

Harry tersenyum. Ia berusaha memaklumi. "Nggak, bukan nggak suka. Aneh aja." Ia terkekeh. "Lo masih suka cokelat nggak?"

"Nggak."

"Kenapa gitu?" Alis Harry bertautan.

"Entahlah," jawab Louisa sambil mengidikkan bahunya.

Pintu ruangan Louisa kembali terbuka. "HAI LOUISA --eh maaf, ada kak Harry toh..." Grissel terkekeh.

"Iya, nggak papa," balas Harry.

Louisa hanya menatap datar Harry dan Grissel. "Kenapa datang?"

Grissel tersenyum lebar. "WAAAAH, LOUISA UDAH MAU BICARA!"

"Kenapa datang?" ulang Louisa.

"Loh, nggak boleh ya?" Grissel menautkan alisnya.

Louisa tak menjawab, ia hanya memutar matanya sebagai respon membuat Harry dan Grissel mencelos. Perempuan itu benar-benar berubah.

Brother Complex [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang