Heal

266 30 0
                                    

Flashback off

Aku berjalan menuju sekolah. Sudah sepekan lebih aku tidak masuk, dan hari ini adalah hari pertamaku setelah kejadian mengerikan yang aku alami. Selama tidak sekolah aku hanya mengurung diri dalam kamar. Memang butuh waktu untuk memulihkan batin dan fisikku dari trauma penculikan itu.

Pemirsa, Warga Kali pedas menemukan seorang gadis di sekitar kali dengan keadaan mata dan mulut ditutup kain, serta kaki dan tangan terikat tali. Gadis yang diketahui berinisial D.A diduga diculik oleh komplotan penjual manusia, yang sudah lama beroperasi di daerah tersebut.
Sampai sekarang polisi yang sudah mendapat informasi dari korban masih berupaya mencari para komplotan penculik tersebut.

Aku masih mendengar berita itu muncul di tv nasional. Ya berita itu cukup mnghebohkan, karena jarang ada korban selamat yang lolos dari para komplotan penjual manusia mengerikan itu. Aku belum bisa menghapus suara warga yang saat itu menolongku.

"Toloong.. Ada mayat disini..."

"Mana? mana?"

"Itu terikat tali"

"Astagfirullah,,, coba lihat sepertinya masih hidup"

"Masya Allah iya masih hidup"

"Siapa? Orang mana?"

"Masih gadis, sepertinya pelajar. Bukan orang sini"

"Dek, kamu gak apa-apa?"

"Gak apa-apa dek sudah aman, kami tidak akan menyakitimu"

"Lapor polisi saja"

Saat itu aku benar-benar tak berdaya, aku tak dapat bergerak dan berteriak untuk minta tolong. Jadi harus menunggu pagi hingga warga menemukanku di pinggir kali. Aku sangat ketakutan dan kedinginan. Tubuh dan kepalaku sakit semua. Saat itu aku hanya berharap adanya keajaiban

Aku masih sangat kesal pada nenek. Andai saja nenek memberitahu alamat ibu. Pasti kejadian tragis ini tak akan terjadi. Mungkin nenek masih merasa bersalah atas kejadian yang menimpaku. Hingga selama sepekan itu makanan yang disajikan nenek untukku adalah makanan mahal. Entahlah nenek dapat uang dari mana untuk membelinya, aku tak peduli.

"AILY????"

Aku mendongak, melihat siapa yang memanggilku.

"Aily.. Akhirnya kamu datang juga"

Kak Bela, mampus! dari tadi aku tenggelam dengan pikiranku hingga lupa sudah berada di depan gerbang sekolah. Ia berlari ke arahku, aku sontak mundur, apa aku lari dan bolos saja hari ini?

"Aaaakh... Jangan ini uangnya kak"
Aku langsung berjongkok sambil melindungi kepalaku, bagaimana kalau tiba-tiba dia memukul. Jadi ini adalah gerakan refleks perlindungan diri

"Apa yang kamu lakukan jelek? Apa aku semenakutkan itu heh? Berdiri atau aku benar-benar memukulmu!"

Aku langsung berdiri dan menunduk sambil menyodorkan uang jajan 10 ribuku satu-satunya pada ka Bela.

"Kalau aku bertemu denganmu itu tandanya aku mau meminta uang. Begitu menurutmu?"

"Memang begitukan kak?"

"Ooh jadi sekarang kamu banyak bicara?"
Aduuh kenapa aku salah mulu daritadi?

"Dengar! selama beberapa hari kamu gak masuk, gosip yang beredar kamu udah pindah sekolah. Dan aku berpikir itu gara-gara aku yang selalu meminta sedekah darimu"

Memintah sedekah? Ciiih bilang aja memalak.

"Tapi sekarang kamu masuk, berarti kamu gak pindah sekolah. Jadi tandanya apa?"

Magic DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang