Ariana POV
Jalang sialan ini belum mau membuka pintu rumahnya juga! Apa perlu aku dobrak?.
"Alec, apa perlu aku dobrak?" Tanya ku.
"Tidak perlu. Bermainlah secara halus. dengan teleportasi bisa-kan."
"Kau benar. Maaf aku terlalu emosi."
"Simpan itu untuk nanti."
Kami masuk ke dalam dengan cara teleportasi. Setibanya kami di dalam kami segera mencari Ariana.
"Wow rupanya aku kedatangan tamu dari Clan Victoria. Hai Ariana kau semakin cantik saja dan kau Alec sangat tampan." Calista muncul dari sebuah ruangan.
"Apa maksud mu memberikan ini!" Ku berikan bukti yang aku temukan padanya.
"Kau terlalu bodoh dan itu kami temukan sebelum Alice menemukannya." Alec meledek.
"Tapi..bagaimana bisa? Kalian menghancurkan rencana ku!" Jalang ini marah rupanya.
"Ya, kami memang telah menghancurkan rencana mu Calista." Alec maju menghampiri Calista.
"Untuk apa kau mendekati laki-laki yang sudah beristri?! Hah! Aku tahu kau inikan pengemis cinta." Rasakan ledekan ku Calista!.
"Ini belum berakhir! Akan ada rencana ku selanjutnya!" Aih! Vampir ini belum menyerah. Baiklah aku akan bertindak.
Aku berada di balik tubuhnya, ku kunci tangannya dengan tangan ku agar ia tidak bisa kabur.
"Hybrid yang mengaku dirinya vampir. Sayangnya kekuatan mu tidak sebanding dengan kekuatan bangsa kami. Sekarang adalah akhir dari semua cerita hidup mu. Ucapkan selamat tinggal pada hati mu yang masih mencintai Peter!."
Alec memberikan kesakitan yang luar biasa pada Calista. Secara tidak langsung Calista terbunuh oleh tangan Alec. Ini memang seharusnya ia dapatkan, ada alasan yang membuat Alec harus membunuhnya.
"Aku harap kau tidak akan pernah kembali Hybrid!" Bentak ku sebelum meninggalkan Calista dan kembali ke rumah.
Ya, wanita itu kini tidak akan pernah kembali lagi untuk selamanya. Aku harap hubungan Alice dan Peter membaik setelah ini.
Peter POV
Bahagia rasanya saat aku bisa kembali bersama Alice. Ini yang aku rindukan darinya. Semenjak hamil ia menjadi orang yang manja, posesif, selalu marah-marah saat ia akan tidur dan masih banyak hal yang aku rindukan darinya dan satu lagi, semenjak Alice hamil ia terlihat lebih sexy apalagi saat ia mengenakan dress saat akan tidur.
Saat ini kami sedang berada di ruang utama. Aku tahu ini malam hari tapi Alice bersikeras untuk menunggu Ariana pulang bersama Alec.
Tangan ku tak pernah lepas dari genggamannya dan satu tangan ku yang bebas tak pernah berhenti mengelus perutnya.
"Kapan little Victory akan lahir?" Tanya ku.
"Ntahlah. Dokter George belum memberitahukannya pada ku."
"Apa kau tidak pernah merasa menginginkan sesuatu?"
"Oh ya, dalam sehari semenjak aku hamil aku bisa menghabiskan dua kantung darah. Aku sudah tanya pada dokter George ia bilang itu wajar."
"Lebih baik kau tidur sekarang biar aku yang menunggu Ariana."
"Aku tidak mau Peter."
"Kau keras kepala."
"Aku tidak peduli."
Terdengar suara bel dari luar rumah. Mendengar itu Alice lompat dari pangkuan ku dan berlari kecil menuju pintu.
"Pasti Ariana." Ucapnya.
"Jangan lari sayang."
"Ariana..." Alice memeluk Ariana sebelum Ariana masuk seperti seorang anak merindukan momynya.
"Bagaimana keadaan mu? Maaf aku pergi tanpa pamit pada mu. Kau sudah baca note di meja makan bukan?"
"Ya aku sudah membacanya."
"Lalu hubungan mu?"
"Kami sudah baikan."
"Apa Calista tidak akan kembali lagi?" Tanya ku. Seketika aku mendapatkan tatapan tajam dari Alice.
"Kau masih merindukannya rupanya!"
"Bukan begitu. Aku hanya tidak ingin dia kembali lagi."
"Sudah. Calista tidak akan mengganggu kalian lagi. Ia sudah mati." Lerai Alec.
"Baguslah jalang sialan itu sudah mati. Dengan begitu Peter hanya milik ku." Alice bergelayut manja di lengan ku.
"Posesif." Ku cium pipinya.
"Kalian pasti lelah. Lebih baik sekarang kalian naik ke atas istirahat."
"Terimakasih Al." Alec dan Ariana pergi ke kamar mereka meninggalkan kami berdua.
"Sekarang?" Tanya ku.
"Apa? Aku ingin tidur."
Astaga Alice! Kau tidak mengerti keinginan ku. Jujur, aku sangat rindu dengan tubuhnya. Tapi mau bagaimana lagi sekarang ia tengah hamil.
"Aku menginginkan mu. Malam ini."
"Aku tengah hamil sayang. Kau tidak mau menyakiti bayi mu bukan?"
"Hanya cium saja."
"Baiklah. Ku tunggu kau di atas."
Yup! Alice milik ku malam ini.
I got you...
_____________________________
Hampir mau ending nih guys
Tapi voment jangan lupa ya

KAMU SEDANG MEMBACA
Alice Alexander [Book 2]
VampireSebuah undangan pesta dansa membuat seorang gadis bernama Alice Alexander masuk ke dalam dunia vampir . Di sana ia menemukan pasangannya . ia adalah Peter Erinque Victoria seorang pangeran dari kerajaan Victoria dan pemimpin di dunianya . ia seorang...