Calista POV
Anak sialan itu sudah ada rupanya dan dalam waktu dekat akan segera lahir ke dunia.
Sial! Aku salah perhitungan. Tak apa meskipun anak itu ada tak akan pernah ku biarkan Alice lolos dari siksaan ku bahkan aku akan menyiksa anaknya juga.
Semua ini ku lakukan demi Peter. Aku hanya ingin ia kembali bersama ku. Oleh karena itulah aku ingin menyingkirkan keparat sialan yang telah merebut Peter dari ku.
Tunggu aku sayang aku akan menjemput mu hahahaha.
***
Betapa sakitnya hati ku saat melihat Peter bersama Alice berdua di taman belakang rumah.
Perut Alice sudah mulai membuncit kehamilannya berkembang dengan cepat.
Peter nampak bahagia dengan kehamilan itu tapi secepatnya kebahagiaan mu akan lenyap sayang karena aku ada di sini untuk membawa mu kembali pada ku.
Hati ku semakin sakit melihat mereka seperti itu. Baiklah ini saatnya untuk ku keluar.
Aku keluar dari tempat ku bersembunyi menghampiri Peter yang tengah mengelus perut Alice.
"Peter..." teriak ku semanja mungkin seraya tangan ku yang sudah bergelayut manja di lehernya.
"Calista!" Ya! Peter terkejut dengan kedatangan ku.
"Ya ini aku. Kemana saja kau hingga tak pernah menemui ku?"
"Bukan urusan mu aku kemana. Ada urusan apa kau di sini?"
"Aku ingin membawa mu kembali pada ku sayang." Ku kecup bibirnya aku tidak perduli dengan keberadaan Alice di sampingnya.
"Apa yang kau lakukan jalang! Ada di istri ku! Dia istri ku!"
"Ops! Maaf aku tidak tahu. Ku kira hanya ada kita berdua di sini."
"Maaf aku mengganggu sebaiknya aku pergi saja." Memang itu yang harus kau lakukan Alice.
"Ya sebaiknya begitu." Ku lihat matanya berkaca-kaca. Tapi itu tidak membuat rasa iba ku muncul padanya. Ini baru permulaan Alice. Akan ku buat kau membenci Peter dan itu akan membunuh anak mu perlahan-lahan.
"Lepaskan aku keparat! Kau merusak semuanya!"
"Baiklah tapi nanti aku akan kembali." Tak apa ku biarkan Peter pergi kali ini tapi tidak malam nanti. Ku rasa aku membutuhkan bantuan mu Ramond.
Peter mengejar Alice kedalam sementara aku pergi kembali ke tempat ku. Tunggu aku nanti malam sayang.
Alice POV
Kalian tahu seberapa sakit hatinya aku saat aku melihat wanita yang bernama Calista? Sangat sakit.
Dengan terang-terangan ia mencium Peter di depan ku.
Segera saja aku pergi kembali ke dalam rumah dengan berlari tak peduli dengan kandungan ku yang sudah membesar. Maafkan momy sayang.
"Alice berhenti berlari ingat kandungan mu.." teriak Ariana saat aku berlari menaiki tangga. Aku berbalik ke arah Ariana.
"Kau kenapa? Apa yang terjadi?" Ariana terkejut melihat aku menangis.
"Peter...hiks...dia.."
"Peter kenapa? Apa yang dilakukannya?"
"Tadi Calista yang kau ceritakan datang dan secara terang-terangan ia mencium Peter di depan ku lalu..hiks..aku merasa Peter menghianati ku."
"Masalah itu biar aku dan yang lain yang menyelesaikannya. Sekarang ku mohon jangan seperti ini ingat ada kehidupan di sana." Ariana benar. jangan sampai aku membuat kandungan ku memburuk.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?"
"Alice ini tidak seperti apa yang kau fikirkan, ia--"
"Cukup Peter aku kecewa pada mu!" Ku tinggalkan saja Peter di bawah bersama Ariana sementara aku mengurung diri ku di kamar.
Ntah berapa lama aku akan seperti ini. Tapi yang jelas aku tidak akan membiarkan kandungan ku bermasalah karena masalah ini.
______________________________
Hai hai
Maaf ya pendek sebagai gantinya aku balakan bikin kejutan di next chapter
Mau tahu kejutannya?
Voment dulu ya guys..
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice Alexander [Book 2]
VampirosSebuah undangan pesta dansa membuat seorang gadis bernama Alice Alexander masuk ke dalam dunia vampir . Di sana ia menemukan pasangannya . ia adalah Peter Erinque Victoria seorang pangeran dari kerajaan Victoria dan pemimpin di dunianya . ia seorang...