My ig : wenyfatma97
Hai.. hai aku kembali lagi ini. setelah sekian lama pakum. ehh maksudnya cuman sebulan ya. akhirnya aku nerusi cerita yang pernah aku gantung ini.
aku enggak nyangka kalo cerita yang aku buat ini udah dibaca kurang dari seratus orang dalam sebulan#ngarepnya sih lebih banyak wkwk.
Dan setelah aku selesai UNBK aku janji bakal tamatkan cerita ini. Karena aku sudah selesai UNBK yang melelahkan itu maka aku akan tamatkan ceritanya aku janji.
Aku mau ngucapkan thanks Untuk 4 vote pertama dari :
1. ayyurahma
2. NeeskensArmy
3. Noveina
4. delfiaarisanti
5. kerokeropi_kero
dan thanks untuk satu komentar dari:
fauliadiani .
aku uda jelaskan kenapa aku belum neruskan ceritanya kan? Nah sekarang ceritanya enggak akan aku gantung lagi deh janji. Lagian aku enggak suka sama cerita yang gantung. Dan aku janji setiap seminggu sekali aku bakal update ceritanya. #janji bajak laut. Wkwkwk.
Guys thanks, vote dan coment kalian membuatku merasa ada. Dan untuk para silent readers, aku juga seneng kok sama kalian tapi, aku lebih senang kalo kalian kasih aku vote #maksa.
Jangan lupa tinggalkan jejak.
Happy reading... I LOVE YOU ALLL... :*
NO COPAS, OKE? AKU CAPEK BUAT CERITANYA JADI NOCOPAS
PERINGATAN! 18++
*****
1. Bali
"Kau adalah milikku. Dan milikku tak akan pernah ku bagi dengan siapapun." Pria itu memelukku dengan erat. Satu tangannya memeluk pinggangku dengan posesif dan satu tangannya lagi memeluk tengkukku. Badannya yang lebih tinggi dariku membuat wajahku hanya bisa berhadapan dengan dada bidangnya. Dia menyembunyikan kepalanya dilekukkan leherku. Menghirup kulit leherku dengan kasar seolah-olah itu nafas terakhirnya.
Aku mendengar debaran jantungnya. Debaran itu terasa sangat cepat. Dan itu membuat pipiku memanas. Bagaimana mungkin seorang pria yang belum aku kenal memiliki debaran jantung yang terasa sangat kuat. Setahuku debaran seperti ini hanya bisa dimiliki oleh seorang pria yang menyukai gadisnya. Sedangkan aku tidak mengenal pria ini, dan itu sudah pasti bahwa pria ini tidak menyukaiku.
Aku merasakan pria ini menyibakkan helaian rambut yang menutupi permukaan kulit leherku. Dia mencium leherku yang jenjang itu. Dan itu terasa sangat menggelikan. Ada sedikit rasa basah dileherku. Dan aku terlonjak kaget saat pria itu menyapukan lidahnya dileherku. Membuatku tersadar akan sermuanya. Semuanya.
"Siapa kau?" tanyaku masih dalam pelukannya namun berhasil membuat pria itu menghentikan aktivitasnya yang menjilati leherku. Aku ingin melihat wajah pria itu. Aku sedikit memberontak dalam pelukannya. Tetapi pria itu malah mempererat pelukannya. Sehingga membuatku semakin dalam dipelukannya. Wangi maskulin semakin penuh memenuhi hidungku. Wangi ini begitu memabukkan. Aku begitu tergila-gila dengan pelukannya.
"I'm your mate." Jawabnya dengan suara serak yang terdengar begitu seksi.
Aku berusaha untuk melihat wajahnya lagi. Namun ini terasa aneh ketika aku mendengar suara seperti suara alarmku. Dan suara alarm itu semakin terdengar kuat digendang telingaku. Hingga aku merasakan pelukan pria itu melonggar dan semakin melonggar sampai tak terasa lagi. Begitu juga wangi maskulin yang begitu memabukkan itu mulai tak tercium lagi.
Aku merasakan déjà vu yang luar biasa. Mataku terasa gelap. Tetapi suara alarm itu semakin terdengar berdentum-dentum ditelingaku. Aku mencoba untuk membuka mataku. Ini terasa berat dan sulit. Sampai cahaya mentari menyapa mataku. Aku merasakan kehangatan yang terasa nyaman.
Debaran jantungku terasa sangat cepat. Deru nafasku terasa tersengal-sengal. Mimpi itu terasa semakin nyata. Dan semakin lama aku semakin larut dalam pesona pria itu.
Aku sadar. Semua yang terjadi tadi hanya mimpi. Mimpi yang selalu aku alami setiap malam. Namun hari ini terasa berbeda. Kali ini mimpinya memiliki durasi yang cukup lama dari biasanya. Tidak seperti biasa, mimpi ini terjadi hingga pagi hari sedangkan biasanya mimpi ini terjadi tengah malam dan membuat aku menjerit ketakutan saat aku tersadar. Ini terasa berbeda, dimimpi kali ini aku merasa bahwa semua itu nyata. Dan pelukan itu masih terasa nyata bagiku. Meskipun aku tahu mimpi itu tidak nyata.
Aku bersandar diranjangku. Aku langsung mematikan alarm yang telah menganggu mimpi indahku.
"Dasar alarm sialan." Makiku.
Aku langsung bangkit dari ranjangku. Dan berjalan kekamar mandi untuk mandi. Aku ingin mandi dengan shower untuk menyadarkanku dari mimpi gila itu lagi. Saat aku melewati cermin, aku berhenti sejenak. Aku menatap wajahku. Mataku terlihat seperti panda. Namun bola mataku yang hijau masih terlihat cerah.
"Warna hitam ini begitu buruk. Arghhhh..." jeritku sambil mengacak-ngacak rambutku.
Akhir-akhir ini aku susah untuk tertidur. Dan selalu terbangun ditengah malam karena mimpi buruk itu. Dan hanya hari ini saja tidurku terasa nyenyak. Tetap saja tidur nyenyak malam ini tidak akan membantu untuk menghilangkan kantung hitam yang ada dibawah mataku.
Berpura-pura masalah kantung mata terselesaikan. Aku langsung masuk kedalam guyuran shower guna menyelesaikan ritual mandi pagiku. Setelah selesai mandi, aku langsung mencari jeans pendek dengan tanktop merah untuk aku kenakan pagi ini. setelah selesai mengenakan pakaianku. Aku langsung mencari cardigan hitam. Walaupun hari ini Jakarta tidak terlalu panas, tetap saja aku tidak akan membiarkan cahaya matahari langsung membakar kulit mulusku.
Aku tidak menggunakan make up yang berlebihan. Hanya menggunakan mascara dan lipsgloss dan tak lupa bedak tabur. Aku menyemprotkan parfum mahalku keleher dan pergelangan tanganku. Setelah selesai, aku langsung mengenakan sepatu sneakersku yang berwarna merah muda. Membuat kaki jenjang mulusku terlihat semakin panjang dan indah. April mengatakn bahwa kakiku begitu seksi. Dan itu juga yang membuatku hobi mengenakan jeans pendek. Jeans pendek adalah kebangganku.
Aku langsung menyambar tas dan mengambil ponsel serta kunci mobil sport kesayanganku dinakas. Pagi ini aku memiliki janji breakfast dengan April dan kekasihnya Jason. April Wilnman adalah satu-satunya sahabatku yang ada di Jakarta. Kami mulai berteman sejak pertama kali kuliah di Australia beberapa tahun yang lalu. Dan hubungan kami semakin akrab ketika kami tahu bahwa rumah kami berjarak tidak terlalu jauh. Dan sejak kami menyelesaikan S1, kami sering hang out ataupun shoping bersama. Itu kami lakukan karena kami tidak tahu lagi bagaimana menghabiskan waktu.
Aku berlari menuruni tangga. Kamarku terletak dilantai dua. Dan terkadang itu membuatku sedikit kelelahan karena harus menaiki dan menuruni tangga setiap harinya. Ada beberapa keuntungan jika memiliki kamar dilantai dua, salah satunya adalah bebas dari kebisingan jalanan.
"Jessy, apa kamu tidak sarapan dulu? Bibi, sudah menyiapkan sarapan pagi ini." tanya sebuah suara dari ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Man Is Alpha
WerewolfPERINGATAN 18++ Semuanya berawal dari mimpi.Mimpi yang sering aku alami saat di Australia.Perlahan-lahan mimpi itu menjadi seperti kenyataan.Membuat aku menjadi gila karena merindukan sentuhan Pria yang ada didalam mimpi itu. Suatu hari ada seorang...