Part 7

926 89 10
                                    

Mulmed : Jessie Lucius Tomlinson

Guys itu foto mama eliv ya, istrinya Luois Tomlinson

PERHATIANNN!!!!
SEBELUM MEMBACA HARAP MEMBERI VOTE ATAU TANDA BINTANG
SANGAT DI HARAMKAN MEMBACA TANPA MEMBERI VOTE.

Happy reading guys !!!

-Eliv Pov-

Pagi telah tiba, dengan malas ku langkahkan kaki ku menuju kamar mandi dan segera mandi. Setelah selesai, aku pun berjalan gontai menuju meja makan. Kulihat tidak ada mom dan dad disana. Setelah selesai menyiapkan makanan yang ada di meja ku dengan segera aku bertanya kepada salah satu nanny disini.

"Apa kalian tau dimana mom dan dad ku?" Tanya ku pada seorang nanny yang keliatan sudah berumur.

"Maaf sebelumnya nona baru memberi tahu. Tuan dan nyonya sedang pergi keluar kota karna ada urusan kantor." Ujarnya sopan

Aku hanya mengangguk sebagai respon dari jawabannya, aku tak berniat untuk memperpanjang percakapan ini. Setelah menghabiskan sarapanku, dengan sangat malas ku ambil sling bag serta kunci mobik lalu pergi kekampus.

Sesampainya dikampus. kulihat ada zayn, awalnya aku senang melihatnya kemudian senyumku memudar saat zayn menggandeng seorang gadis cantik yang tidak aku ketahui siapa namanya sedang berjalan dan hanya melewatiku tanpa menyapa bahkan melirik. Arrrggh, rasanya sakit tapi tidak berdarah. Teganya dia mempermainkan perasaanku, padahal aku sudah terlalu berharap padanya. Saat aku hendak pergi jauh dan tak kembali, kurasakan tanganku dicekal oleh seseorang.

"Mau kemana kau pirang." Terdengar suara kejahatan yang sudah kutebak siapa orangnya.

"Bukan urusanmu, jerk." ketusku

"Ow, apa kau lupa dengan perjanjian kita tadi malam, huh!" Dasar pengacau sialan, ohh plisss aku sangat ingin menyendiri sekarang.

"Jangan skarang, aku sedang malas untuk diperintah." ucapku sedikit memohon, yaa meski aku tau itu sama sekali tidak membantu.

"Aku tak peduli!" Jawabnya sangat ketus. Sudah kuduga, aargghh dasar sialan kau weston. Tak lama kurasakan pergelangan tanganku ditarik olehnya dan membuat tubuhku sedikit terhuyung.

"Hei, lepaskan!! Kau mau bawa aku kemana!!!" Teriakku tapi tak direspon olehnya, baiklah dia memancing amarahku sekarang. Dengan kencang kutendang pergelangan kakinya sehingga membuatnya meringgis kesakitan. Rasakan kau sialan! Seenaknya saja denganku.

"Dasar pirang sialan!!" Marahnya membuat remasan dipergelangan tanganku semakin kuat, meskipun begitu aku tak merasa takut. Dengan amarah yang masih tersisa tadi aku pun memberanikan diri untuk menendang bagian sensitive-nya.

"Fuck!!!" Kulihat dia makin meringgis.

"Rasakan itu, seenaknya saja kau memperlakukanku!" Kulihat dia memejamkan matanya menahan sakit sambil memegang bagian sensitive-nya. Tanpa basa basi kulangkahkan kaki menjauh darinya dan segera menuju mobilku.

Kuparkirkan mobilku disebuah cafe yang biasa ku kunjungi bersama lexie, dan segera menuju tempat yang biasa ku duduki, yaitu pojokan. Tak lama aku merasa ada yang mengawasi ku, tapi segera ku tepis perasaan itu. Pikiranku mulai menerawang kejadian tadi pada saat zayn menggandeng wanita lain dan hanya melewatiku tanpa melirik sedikitpun.

Aku pikir kamu segalanya, tapi semua pandangan itu berubah ketika yang aku lihat kamu dengannya. Cukup buat hati ku sakit. Rasanya memang sakit tapi tidak berdarah.

Aku tidak memilihmu, tapi hatiku yang memilihmu.

Jika kau tak baik untukku, Tuhan takkan biarkan aku sedekat ini denganmu.

Be MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang