Chapter 20

3.5K 297 26
                                    

At 11.00 KST, Seoul.

Pelajaran telah dimulai beberapa jam yang lalu. Hingga saat ini, para siswa mengikuti pelajaran Matematika itu dengan seriusnya. Tak lupa mereka juga selalu mencatat point penting yang guru pelajarkan saat itu. Tak jarang juga beberapa siswa yang mengangkat tangan untuk menanyakan materi yang tidak ia pahami pada sang guru.

Di sebuah bangku depan samping tembok, terdapat seorang gadis yang tengah merenung. Entah apa yang ia renungkan. Ia tak begitu fokus dengan pembelajaran kali ini. Pandangan matanya tampak kosong. Hingga tak lama kemudian sang guru menyadari hal itu.

"Choi Young Mi," panggil guru Park selaku guru Matematika itu pelan. Ia menatap siswinya yang tengah merenungkan diri itu. Perlahan, sang pemilik nama menolehkan kepala menghadap sang guru.

"Ne, saem?" ucapnya pelan.

"Kau baik-baik saja? kalau merasa tak enak badan, lebih baik kau ke ruang kesehatan." Sahut guru Park sambil menatap Young Mi khawatir. Young Mi menggeleng pelan.

"Tidak, saem. Saya baik-baik saja." jawab Young Mi disertai senyuman paksanya.

Guru Park mengangguk mengerti, kemudian melanjutkan menerangkan materi. Young Mi kembali merenung.

'Kalau begitu, jangan berharap Jungkook akan bisa bersama mu. Dia seorang arwah. Dan akan selamanya seperti itu..'

Kalimat itu seakan terus mengiang di telinganya.

Kriiingg~

Bel surga itu berdering dengan keras dan nyaring. Guru Park segera mengakhiri pelajaran dan keluar dari kelas itu. Satu persatu murid di dalam kelas juga mulai keluar dari kelas.

Hingga kini, hanya tersisa dua makhluk hidup yang masih setia di dalam kelas. Young Mi dan Ji Soo. Mereka masih terdiam di dalam kelas, tanpa ada yang mau memulai pembicaraan. Ji Soo terus menatap punggung Young Mi dari bangkunya yang berada di bagian belakang. Ia kembali mengehela nafas panjang untuk yang kesekian kalinya. Sedangkan gadis yang tengah ia pandangi itu hanya berdiam tanpa pergerakan sedikitpun. Bahkan ia ragu jika gadis itu masih bernafas atau tidak. Hingga setengah detik kemudian sang gadis menoleh ke arahnya dengan tiba-tiba. Dengan segera Ji Soo langsung membuang pandangan ke arah lain. Ia berdehem pelan untuk menghilangkan kegugupannya.

"Ji Soo-ah," panggilnya sambil beranjak dari tempat duduk dan menghampiri lelaki itu. Ia berdiri di samping Ji Soo. Sedangkan Ji Soo masih terdiam. Sedikitpun ia tak berniat untuk menoleh ke arah gadis itu. Pandangan matanya tetap mengarah lurus ke depan.

"Aku-"

Belum sampai Young Mi melanjutkan kalimatnya, Ji Soo langsung beranjak dari bangku dan pergi meninggalkannya tanpa berkata kecakap kata pun. Tanpa menyerah, Young Mi memutuskan untuk mengikuti kemana lelaki itu pergi dari belakang.

Tanpa ia duga, ternyata Ji Soo melangkahkan kakinya menuju taman belakang sekolah yang terkenal angker itu. Ji Soo terduduk di salah satu bangku taman, dengan pandangan kosong seperti biasanya. Perlahan, Young Mi berjalan mengendap-endap mendekati Ji Soo. Ia bersembunyi di balik salah satu pohon belakang Ji Soo, agar Ji Soo tak mengetahui keberadaannya saat itu.

"Kau ingin tetap disana?" ucap lelaki itu tiba-tiba. Young Mi terdiam sebentar, kemudian membulatkan matanya. Ia baru menyadari bahwa kalimat itu tertuju padanya.

'Apa dia mengetahui keberadaanku?' batinnya.

Ji Soo membalikkan tubuh dan mendapati Young Mi di belakangnya. Sontak membuat gadis itu terkejut setengah mati. Dengan ragu, Young Mi melangkahkan kakinya mendekati Ji Soo.

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang