Chapter 10

3.7K 305 4
                                    

Pukul 06.00 KST, Seoul.

"Huam.." Jungkook mulai membuka matanya. Mengucek matanya dan mengumpulkan kesadarannya. Pandangannya teredar pada seisi ruangan itu.

'Dimana yeoja itu?' pikir Jungkook. Ia pun beranjak dari sofa dan keluar dari kamar itu. Ia melihat Young Mi yang sedang mencuci piring di dapur.

"Wah, kau rajin sekali hari ini. Ada apa ini?" Jungkook menghampiri Young Mi dan berdiri disampingnya. Mengamati piring-piring yang tertata rapi di rak piring.

Tanpa bergeming sedikitpun, Young Mi langsung menghadapkan tubuhnya pada Jungkook.

"Aku punya hadiah untukmu." Ujar Young Mi dengan tersenyum lebar.

"Hadiah? Apa it-"

"Ikuti aku." lanjut Young Mi lalu berlalu di hadapan Jungkook. Jungkook hanya menaikkan bahunya, lalu mengikuti kemana langkah Young Mi membawanya.

"Tada!" Young Mi mengangkat semangkuk makanan dan menunjukkannya pada Jungkook. Ia menyodorkan makanan itu pada Jungkook. Dan Jungkook? Dia hanya terdiam mematung. Menatap makanan favoritnya yang kini berada di depan mata. Namun, pandangan matanya beralih pada Young Mi.

"Untukku?" Jungkook menaikkan satu alisnya serta menyipitkan kedua matanya.

Young Mi tersenyum lalu mengangguk beberapa kali. Jungkook pun menerima mangkuk itu. Tak lama kemudian, Jungkook meletakkan semangkuk sup daging babi itu di meja makan yang kebetulan berada di sampingnya. Lalu, kembali menatap Young Mi yang juga menatapnya dengan tatapan tanya.

"Mianhae. Aku tak dapat memakannya. Kau tau bukan, aku adalah arwah. Seorang arwah tak dapat makan apapun." Ucap Jungkook sebelum akhirnya berlalu dari sana dan meninggalkan Young Mi yang masih terdiam membeku.

'Apa?! Dia menolaknya?! Dengan mudahnya dia berkata seperti itu setelah apa yang aku lakukan untuknya?'
pikiran itu semakin membuat geram Young Mi. Matanya memerah menahan kekesalan yang semakin memuncak. Ia pun duduk di meja makan itu. Menatap makanan itu dengan mengeratkan bibirnya.

'Dasar! Jungkook memang edan!' rutuk Young Mi lalu memakan makanan itu dengan rakus. Tiba-tiba, ia menghentikan makannya. Bibirnya semakin mengerat dengan mata yang menyipit.

'Aish.. ini masakan atau apa? Asin sekali.' Umpat Young Mi sembari meludah-ludahkan makanan yang masih berada di dalam mulutnya ke sembarang arah. Namun, setelah itu Young Mi kembali memakan sup di mangkuk itu dengan rakus. Ia tak peduli lagi dengan rasa dari masakannya sendiri. Baginya masakan itu tetap saja enak walau sedikit terasa asin. Tak peduli kini mulutnya telah terpenuhi dengan makanan itu. Ia terus memasukkan memakannya tanpa jeda ke mulutnya hingga habis tak tersisa.

Tanpa ia sadari, sedari tadi Jungkook mengawasinya diambang pintu kamar. Gerutuan Young Mi yang mampu ia dengar itu semakin membuatnya tertawa geli.

'Haha.. emangnya enak aku kerjain.' Jungkook menjulurkan lidahnya sebelum akhirnya kembali tertawa.

At 09.10 KST, Seoul.

Pagi ini, Young Mi sangat malas untuk melakukan apa-apa. Ia hanya duduk di sofa sambil menyaksikan acara favoritnya. Doraemon, itulah acara favorit Young Mi. Berbeda dengan Jungkook yang sangat menggilai Drama Korea, Young Mi lebih memilih untuk menonton kartun yang menurutnya lebih menarik dan dapat menghibur. Setoples kue bola-bola coklat siap menemaninya untuk menikmati hari liburnya ini.

"Andai aku bisa seperti Nobita, hidupku pasti akan bahagia." Ucap Young Mi tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi.

"Andai aku mempunyai teman seperti Doraemon, hidupku pasti akan damai." Lanjutnya lalu kembali memasukkan bola-bola coklat itu ke dalam mulutnya.

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang