6. Call me Kyuhyun

219 19 1
                                        



Mereka berjalan menyusuri pekarangan, villa atau yang pantas disebut mansion tersebut merupakan properti pribadi milik sehun.

Sehun meraih tangan yura namun refleks dengan sentuhan itu, yura langsung menggenggam tangannya dan menatap sehun penuh cemas. Sehun membalas nya dengan tatapan dingin "apa makna dari tindakan mu ini?"

'hanya saja tubuhku terasa sakit tiap kali dia menyentuhku, aku juga merasa jijik dengan diriku' pikirnya tak berani menatap sehun. Sehun mengangkat tangan nya untuk menggapai wajah yura agar gadis itu kembali menatap nya tapi sekali lagi gadis itu menghindari sentuhan nya

Sehun diam sejenak "kau membenciku sebanyak itu? Sampai-sampai kau bahkan tidak tahan dengan pemikiran bahwa aku menyentuhmu?" Tubuh yura bergidik, seakan-akan sehun dapat membaca pikiran nya.

'Aku telah memilikinya sekarang namun aku tidak memilikinya'

Tak sabar, sehun menarik tangan yura lalu menghempaskannya hingga tubuh gadis itu membentur dinding batu dibelakang nya. Dia melenguh saat bebatuan itu membentur punggung nya cukup keras

"Apakah aku tidak diizinkan untuk menyentuh istriku sendiri?" Suara nya begitu berat―menuntut. Airmata telah tergenang dipelupuk mata yura akibat sakit yang ia rasakan ditubuh begitu pula hatinya

Tanpa ancang-ancang sehun langsung melahap bibir yura, penuh penolakan dari sang istri tentu nya. Pukulan bertubi-tubi sehun dapati didadanya, namun ia tidak melepaskan tautan bibirnya. Airmata yura telah terurai menambahkan rasa pada setiap ciuman yang terjadi diantara mereka.

Setiap airmata yang dia teteskan mengurangi setiap kekuatan yang susah payah ia keluarkan untuk menolak sehun. Isakan pun terselip diantaranya, sehun pada akhirnya melepaskan bibirnya dan menatap wajah yang tidak ingin ia lihat dihadapan nya―wajah tangis yura, apalagi penyebabnya adalah dirinya.

Sehun berdecak lalu dengan begitu saja meninggalkan yura yang terisak sendiri. Yura tak peduli lagi dengan lelaki itu, tubuhnya merosot ke lantai batu yang dingin dan menagis sejadinya.

.

Yura menatap refleksi punggung nya yang memar "milady, apakah aku boleh masuk?" Ujar seorang maid

"Tunggu sebentar" yura kembali memakai baju handuknya kemudian mempersilahkan maid tersebut untuk masuk. Ia membawakan perawatan tradisional untuk mengobati memarnya

"Anda bisa berbaring" yura mengikuti permintaan maid tersebut. Ia berbaring diatas tempat tidur dengan posisi perut dibawah. Maid yang bernama haruka itu memulai aktifitas pengobatan nya.

15 menit setelahnya yura merasa rasa nyerinya sedikit berkurang, ia berterima kasih pada haruka tentu nya. Yura memakai gaun tidurnya, kemudian kembali berbaring dengan posisi wajahnya menghadap jendela. Ia ingin menikmati pemandangan diluar sana, tak ada lagi yang ingin ia lakukan selain menikmati keheningan

.

Dibelahan dunia lain, para demons yang mendengar kabar pernikahan sehun pun menggelar rapat di istana, meminta penjelasan pada raja mereka atas tindakan yang dilakukan oleh cucu nya.

"Silent!" Suara berat itu menggema keseluruh penjuru istana "aku akan mengutusnya kembali dan meminta penjelasan dari nya. YOU ARE DISMISSED" para demons tak berani membantah raja, dan mereka pun kembali menghilang dari hadapan sang raja.

Tak ketinggalan tentu nya dengan hera, ia langsung kembali ke dunia manusia untuk memastikan sendiri berita tersebut. Wanita mana yang berani-berani nya mengambil sehun dari nya.

EvanescenceWhere stories live. Discover now