"What do you think, saeki?" Hera mengalihkan pandangan nya pada saeki
"Pilihan mana pun yang anda buat adalah yang terbaik, my lady"
"Well then, make the preparation"
"Yes my lady"
Saeki pun pergi menyiapan segala persiapan yang dibutuhkan untuk rencana licik hera
"The preparation is done"
"Good"
Hera beranjak dari singgahsana nya menuju kesebuah ruangan. Ia meneteskan darah yura yang telah bercampur bisa ular tersebut diatas sebuah bola kristal dan mulai mengumandangkan mantra sihir nya.
Yura merasa sangat tidak nyaman dalam tidurnya, tubuhnya terasa panas dan tertusuk bambu runcing disekujur tubuhnya. Perlahan dirinya mulai sesak nafas, tubuhnya sama sekali tidak bisa digerakan. Ia hanya bisa menjerit dalam kebisuan malam
.
"Apa kau berniat untuk tetap mengabaikan nya?" Kyuhyun tiba-tiba saja muncul dibelakang sehun
Sehun yang sedang fokus dengan kertas-kertas dihadapannya, enggan menjawab pertanyaan penuh sakrasme itu
"Apa 3 bulan tidak cukup untukmu berdaptasi dengan manusia?" Ia kembali bersuara
"Gadis itu sangat tersiksa, tak ada hari tanpa terluka. Nampaknya kekuatan nya mulai meloloskan diri sedikit demi sedikit dari apapun yang menyegelnya"
"That's why i need more time" suara sehun sangat rendah serupa dengan geraman, wajahnya nya juga mengeras
"I don't want to hurt her" terbesit kepiluan dari kalimat tersebut
"Tapi tidakkah kau menyiksa dirimu sendiri? Berdiam diri disini, membiasakan aroma tubuh gadis itu disekelilingmu" kyuhyun membalikkan tubuhnya menghadap bulan
Sehun menengguk salivanya, ya, sehun berada divilla tempat ia dan yura berbulan madu. Meski sudah lama tak ditempati namun ia masih bisa mencium aroma manis tubuh gadis itu walau samar.
Ia akan mengurung dirinya dikamar mereka setelah menyuruh para pelayan nya untuk meninggalkannya sendirian disana. Sering kali sehun hampir hilang kendali, ia hanya bisa melampiaskannya pada benda mati disana dan mengerang frustasi.
Ia juga melarang siapa pun memasuki kamar tersebut, bisa dibilang itu ruang adaptasi bagi nya.
Sehun menaruh pulpen nya. "setidaknya kau memberi kabar padanya, menelponya tak akan menyakitimu" tutur kyu sambil berjalan kehadapan sehun
'No. You wrong! It will hurt me more'
Sehun takut jika dirinya mendengar suara gadis itu, ia akan melesat ke kehadapan gadis itu dan melakukan sesuatu diluar kendalinya
.
'Knock knock'
"Milady.." anna masuk saat tak ada jawaban dari dalam ruangan tersebut. Perlahan ia memanggil yura namun gadis tersebut tidak terusik akan penggilannya.
Akhirnya anna mencoba untuk menggoyakkan tubuh nyonya muda mereka dan betapa terkejutnya ia saat mendapati bahwa tubuh nyonya muda mereka dingin, bagaikan mayat.
Anna yang panik mengguncang tubuh yura dengan lebih keras sambil meneriakan namanya. Tak ada respon, ia keluar dari kamar tersebut dan menyuruh pelayan lain untuk memanggilkan tabib Zen.
Tak lama tabib Zen datang dan langsung memeriksa keadaan yura yang bagaikan putri tidur. Tabib zen menghela nafas lega ketika mendapati yura masih bernafas walau samar, sebenarnya apa yang terjadi?
![](https://img.wattpad.com/cover/62098304-288-k212259.jpg)
YOU ARE READING
Evanescence
FanficPertemuan antara 2 orang asing yang berbeda kehidupan, dengan takdir yang memaksakan mereka untuk bersatu. Tanpa sepengetahuan siapa pun kedua mahluk ini memiliki rahasia masing-masing yang bisa menggemparkan kedua belahan dunia tersebut. "indeed i...