Part 2

2.7K 184 24
                                    

Disclaimer/claimer: Characters by Sorachi Hideaki-sensei.
Story idea and Arts by Milka Putri a.k.a OkitaSora.

Genres: Romance, Drama, a bit of humor (?).

Setting : AU-Modern life.

A/N: Sekarang ada tambahan gambar per-Chapter, yeay! Semuanya gambaran Author sendiri, lho XD iyaah bener, Author sebenernya suka banget ngegambar! Tapi kekurangannya Author kurang lihai mewarnai baik di buku maupun digi-art di smaetphone, makanya gambar-gambar Okikagu selama ini cuma ngambil di blog-blog gambar asli jepang dan sebagainya karena berwarna :')
Ilustrasi disini disesuaikan dengan kejadian di setiap chapter. Ilustrasinya hanya khusus buat cerita "His girlfriend or his wife ?" ini. Karena author bakal teler kalo semua cerita pake gambar :'v. Chapter dan story fict yang lain ketunda dulu, in progress.

*
*
*
*
*

Third person's POV

"Jadilah kekasihku"

Mengingat kalimat itu, membuat Kagura hampir mati penasaran. Ada apa dengan lelaki itu ? Mereka baru saja bertemu dan dia sudah meminta Kagura untuk jadi kekasihnya. Karena telah berhutang nyawa, ia mau tidak mau harus menerima. Wajah tampan lelaki itu, Okita Sougo, tidak berpengaruh pada Kagura. Jadi ini hanya sebagai status belaka. Kembali lagi, kenapa harus Kagura? Kenapa tiba-tiba jadi kekasih?

Sepanjang perjalanan di taksi, sepasang 'sejoli' baru itu hanya terdiam. Si gadis tidak bisa mengucapkan pertanyaan yang ada dibenaknya. Si lelaki juga tidak memberikan penjelasan sama sekali.

"Kalian pasangan yang serasi"
Sang supir taksi berumur sekitar 50an tahun itu memecah keheningan. Menatap mereka melalui kaca untuk melihat penumpang di bagian depan.

"Terima kasih"
Sougo tersenyum padanya melalui kaca itu juga. Kagura hanya menatapnya aneh, dan duduk sejauh mungkin dari lelaki itu. Merasa direspon, supir taksi itu berdeham.

"Anak muda seperti kalian banyak yang menikah karena MBA. Hmm, kalian harus tetap menjaga diri ya. Banyak penumpang yang seperti itu. Mereka bahkan melakukan hal mesum di taksi ini tanpa rasa malu" supir itu bercerita hal yang kurang pantas dengan santai, membuat Kagura dan Sougo sedikit terkejut. Tapi ia tidak sadar sudah membuat orang sedikit terkejut, dan tetap saja fokus ke jalan.

Mendengar hal itu membuat wajah Kagura merah padam. Ternyata disini ada juga yang begitu. Ia berusaha lebih menjauh tapi sudah tidak bisa. Taksi ini terasa sempit sekali !

"Begitu. Akan kami usahakan, ya kan honey ?"
Merasa dijauhi, Sougo segera menarik dan merangkul Kagura. Gadis itu berusaha melepaskan diri. Tapi Sougo menatapnya tajam. Dan mengancam dengan berbisik mengenai 'hutang nyawa'. Kagura langsung menelan ludah dan dengan ragu membiarkan dirinya dirangkul oleh Sougo.

"Ahh...i, iya!"

~~~

"Syukurlaaah, aku masih ada sedikit uang didalam koperku, paspor dan pakaian juga!"

Kagura mengemas barang-barang yang masih tertinggal di hotel. Ia tidak bisa lama-lama disini. Uangnya tidak akan cukup untuk menginap lebih lama. Terlebih ia harus membeli tiket pesawat lagi. Setelah selesai, ia menatap Sougo yang dengan santainya bersandar di tempat tidur kamar hotel Kagura sambil menggonta-ganti chanel televisi.

"Jadi maksudmu ?"

"Maksudku...Aku akan pulang besok pagi. Jadi kumohon pinjamkan aku sedikit uang-"

"Tidak bisa"

"Eh ?! Kenapa ?! Saat sudah pulang akan langsung kugan-"

"Kau baru saja jadi pacarku. Kau belum boleh pulang. Kau harus tinggal denganku"

His Girlfriend or His Wife ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang