"You're so fine I want you mine
You're so delicious I think about you all the time you're so addictive
Don't you know what I could do to make you feel alright
Don't pretend I think you know I'm damn precious
And Hell Yeah I'm the motherfucking princess
I can tell you like me too and you know I'm right
She's like so whatever you could do so much better
I think we should get together now
And that's what everyone's talking about!
Hey! Hey! You! You! I don't like your girlfriend!
No way! No way! I think you need a new one
Hey! Hey! You! You! I could be your girlfriend
Hey! Hey! You! You! I know that you like me
No way! No way! You know it's not a secret
Hey! Hey! You! You! I want to be your girlfriend.."
***
Yang jelas, otakku sudah mulai gila saat aku memutuskan untuk merebut hati Luke. Aku sudah menceritakan hal ini pada Marie dan lainnya dan mereka mendukungku. Kata Corine, tidak ada salahnya merebut cowok orang asalkan kau melakukannya dengan adil tanpa harus menyakiti yang lain. Aku tidak peduli bagaimana endingnya asalkan aku bisa menaklukan cowok cuek itu. Harus! Mau tidak mau Luke harus takluk padaku sekalipun aku harus menjadi gadis yang liar.
Aku tetap dengan penampilanku bahkan aku menggunakan pakaian yang menurutku semakin parah. Luke tidak berkomentar apa-apa lagi mengenai penampilanku dan ku rasa dia cuek-cuek saja. Luke kan sudah cinta sama Ary dan rasa cintanya pada gadis itu tidak akan bisa hilang. Tapi tenang saja. Aku akan berusaha. Lihat saja nanti!
Hari ini ada praktek biologi. Tentu saja aku satu kelompok dengan Luke dan aku tidak merasa kesal atau apa. Setelah kami tiba di laboratorium, aku buru-buru mengambil mikroskop dan mulai mengamati yang Mr. Pierre perintahkan. Luke tampak tenang-tenang saja dan sepertinya dia tidak mau membantuku.
"Hei! Mengapa kau tidak mau membantuku?" Tanyaku kesal.
Luke menatapku dengan tatapan yang bagiku masih mematikan. Hanya dengan tatapannya saja aku menjadi ragu dengan niatku untuk menaklukan Luke. Cowok itu sangat sulit untuk ditaklukan sekalipun dia tidak memiliki pacar. Luke pun mendekatiku dan dia mau membantuku.
"Apa yang membuatmu berubah?" Tanya Luke.
Aku menatap Luke dengan heran. Aku berubah? Jadi selama ini Luke memperhatikanku? Aku saja tidak pernah memperhatikan penampilanku. Entah mengapa aku merasa senang. Luke memperhatikanku dan mengatakan kalau aku berubah? Aku paksakan diri untuk tersenyum manis padanya. Kena kau Luke! Luke melihat senyumku namun aku tidak bisa menebak apa yang ada dipikirannya dan senyumku ini.
"Ternyata kau benar-benar gila." Ucap Luke.
Ya Luke aku benar-benar gila karena kau! Dan untuk apa tadi aku tersenyum seperti orang gila? Nah lho apakah aku mencoba untuk membuat Luke tertarik padaku? Aku bukanlah gadis penggoda. Aku hanya rrr.. Farah kau memang berubah seperti apa yang dikatakan Luke. Kau bukanlah dirimu dan ini semua karena Luke. Luke yang telah membuatku berubah menjadi gila seperti ini.
Tiba-tiba saja Iphone Luke berbunyi. Saat Luke melihat siapa yang menelpon, dia tersenyum lalu cepat-cepat mengangkatnya. Sialan! Dari Ary! Aku penasaran dengan gadis itu dan ingin bertemu dengannya. Tuh kan, hatiku menjadi panas saat mendengar Luke berbicara dengan lembut dan penuh dengan kata sayang. Hah! Cukup lama Luke telponan dengan Ary dan aku menunggu dengan sabar tanpa melanjutkan pekerjaanku. Dan setelah Luke selesai menelpon, dia menatapku dan aku langsung kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer 2015
FanfictionTernyata musim panas di London tidak seindah yang aku bayangkan, begitu pikir seorang gadis bernama Farah yang di kirim ke London untuk belajar disana selama musim panas. Tentu saja Farah tidak membuang kesempatan besar itu, juga di London dia bisa...