22 - One Last Time

50 4 2
                                    

"I don't deserve it I know I don't deserve it

But stay with me a minute I'll swear I'll make it worth it

Can't you forgive me at least just temporarily

I know that this is my fault I should have been more careful


And I know, and I know, and I know he gives you everything

But, girl, I couldn't give it to you

And I know, and I know, and I know that you got everything

But I got nothing here without you


So one last time I need to be the one who takes you home

One more time I promise, after that, I'll let you go

Baby, I don't care if you got him in your heart

All I really care is you wake up in my arms

One last time I need to be the one who takes you home.."

***

Luke's POV

Segalanya terasa sepi dan aku merasa kesepian. Tidak ada seorang pun yang menemaniku. Tidak. Aku tidak akan bisa lagi melihat tawa Ashton, senyum Calum dan keusilan Michael. Semua itu telah menjadi kenangan indah yang sulit aku lupakan. Aku kepikiran untuk kembali ke rumah dan menata kembali hidupku yang sempat hancur. Aku sangat merindukan Mom, Dad, kak Jack dan kak Ben. Aku sangat merindukan rumah tapi aku harus menjalaninya sampai musim panas berakhir. Tinggal dua bulan lagi. Aku harap aku secepatnya bisa melihat salju.

Farah. Nama itu tiba-tiba saja hadir dipikiranku dan membuatku sakit. Kenyataannya, Farah dan Michael sudah pacaran dan aku tidak bisa menganggu hubungan mereka. Untuk apa juga menganggu hubungan mereka? Mereka sangat bahagia dan bersama Michael-lah Farah bahagia. Tapi aku masih penasaran akan perasaan Farah padaku dan ucapan Michael beberapa hari yang lalu. Mustahil Luk, mustahil. Farah tidak mencintaimu bahkan Farah membencimu karena perbuatan bodohmu itu.

Tapi, untuk saat ini, aku benar-benar membutuhkan kehadiran Farah. Aku ingin meminta maaf lagi padanya dan melihatnya tersenyum. Aku tau, aku tidak bisa memberikan apapun seperti yang Michael berikan pada Farah. Aku sudah sangat jahat pada Farah. Tapi perasaan yang aku rasakan ini.. Semakin lama aku semakin takut dengan perasaan ini. Sudah aku bilang. Saat aku bertemu Farah untuk yang pertama kalinya, aku merasa lebih baik dan jarang memikirkan Aleisha. Farah memang telah menyelamatkan hidupku tapi entahlah saat ini aku benar-benar tersakiti.

Pertanyaannya, apakah aku sedang jatuh cinta dengan Farah? Kalau iya, alangkah bodohnya aku. Tidak seharusnya aku jatuh cinta pada Farah, selain itu, Farah sudah memiliki kekasih yaitu Michael dan aku tidak ingin membuat Michael semakin membenciku. Tapi jujur saja, aku tidak ingin memutuskan persahabatanku dengan Michael, Calum dan Ashton karena mereka sudah merupakan bagian dari hidupku. Aku tidak akan bisa lagi menemukan sahabat seperti mereka. Dan apa yang sedang mereka lakukan? Apakah mereka merindukanku? Kurasa tidak. Aku patut untuk dibencikan karena aku sudah sangat keterlaluan.

Aku meraih gitar-ku lalu memainkannya dengan asal. Aku ingin mengakhiri semua penderitaan ini tapi bagaimana caranya? God! Aku ingin kembali ke kehidupanku yang dulu, tertawa bersama Calum, Michael, Ashton. Dan Aleisha, aku ingin hubungan kita seperti saat-saat dimana cinta kita tumbuh. Tapi kurasa semua hubungan memang seperti itu. Awalnya saja indah dan diakhirnya menyakitkan. Aku bersumpah hubungan Farah dengan Michael akan berakhir karena tidak ada yang abadi di dunia ini.

Summer 2015Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang