Ify terduduk di kursi belajarnya dan merenung. Gimana gue bisa ngejalani MD ini? Nggak mungkin bisa, tapi harus bisa. Gue harus gimana? Kenapa harus Rio? Dia orang terakhir yang pingin gue liat wajahnya di dunia ini semenjak kejadian itu. Batin Ify.
"Fy? Makan yuk, udah pada nunggu di bawah." Tiba-tiba sang mami datang ke kamar Ify.
"Nggak mi, Ify kenyang." Kata Ify lalu kembali menekuni bukunya.
"Kenyang nggak kenyang kalo waktunya makan ya makan, Fy! Kasian perut kamu kalo nggak dikasih makan. Nanti maag kamu kambuh. Ayok cepet." Omel Mami Ify.
Ify males makan, beneran deh. Tapi yaudahlah, nyenengin Mami apa salahnya? Haha.
"Iya, iya. Duluan aja, Ify mau beresin ini dulu." Balas Ify lalu mulai membereskan buku-bukunya yang berserakan dimana-mana, kemudian menumpukkan di atas meja belajar. Besok UH Kimia vroh! Pantes kan kalau bukunya nyangkut dimana-mana?!
Mami Ify meninggalkannya dan kembali menuju ruang makan.
** **
"Gimana sekolah mu Fy?" Tanya Papi Ify saat Ify sudah duduk di kursi nya.
"Biasa aja sih Pi, besok UH kimia tau, Ify mau belajar tapi malah disuruh makan." Balas Ify sambil cemberut.
Mami Ify melotot lalu mencubit tangan anak nya. Ify meringis kesakitan.
"Ify besok berangkatnya sama Abang ya." Kata Papi Ify.
"Lah? Ngapain Pi? Motor Ify emangnya kenapa?" Iya, Ify kalo ke sekolah naik motor sendiri. Teman-temannya juga, tapi kadang saling tebeng menebeng biar irit. "Jangan bilang mau dijual Pi? YaAllah Pi jangan dong, Ify belom bosen sama motor itu jangan dijual dulu, kalo Papi mau beliin yang baru jangan seka-"
Plakkk!
"Mulut apa mulut sih?" Desis Tian setelah menggeplak lengan Ify lumayan keras. Dia heran deh, masak kakak se cool dia bisa punya adik se pecicilan Ify?!!
"Ihh sakit tau!"
Plakkk!
Ify membalas dengan menggeplak Tian, keras.
"He udah-udah! Ngapain sih geplak-geplakan gitu? Kakak adik juga berantem terus!" Tegur Mami Ify, Papi sih bodo amat, malah beliau asik makan. Anak-anaknya kok ditegur, mana bisa?! Dan lagi, menurut Papi Ify-Tian, itu cara mereka berdua menunjukan kasih sayangnya. Eaaaa.
"Lah orang Bang Tian dulu yang nggeplak. Udah deh besok Ify sama Agni atau siapa aja. Sama Bang Tian mah berangkatnya jam 9 kali!" Kata Ify sebal. Kak Tian emang satu sekolahan sama Ify, kalau Ify kelas 11, Tian sekarang kelas 12. Memang mereka berdua terpaut hanya 1 tahun tapi bukannya akur malah berantem terus. Tapi jangan salah, kalau lagi akur, siapa aja bisa iri.
Dan satu lagi, biarpun mereka satu sekolah, mereka sangat jarang berpapasan satu sama lain. Entah Tian yang cuek, atau Ify yang bodo amat. Atau mungkin mereka berdua sama-sama bodo amat. Karena Ify merasa risih dengan teman-teman Tian yang selalu menggodanya saat Ia bertemu Tian, entah itu cowok atau cewek.
Lalu mengapa tadi Ify nggak mau berangkat dengan Tian? Selain malas bertemu teman-teman Tian, seperti kata Ify tadi, kalo berangkat jam 9 kali alias ngaret. Kalau berangkat sekolah sukanya mepet-mepet, dan Ify nggak suka! Karena dia jadi tidak bisa bercanda dengan teman-temannya dulu sebelum pelajaran.
"Yaudah sih sono, kayak gue mau nebengin lo." Tian meleletkan lidahnya.
Ify tidak peduli saking sebalnya dan mulai memakan nasi beserta teman-temannya yang ternyata sudah disiapkan oleh sang mami. Akhirnya mereka makan dengan tenang diselingi dengan canda-candaan khas keluarga ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Dare [SLOW UPDATE]
Teen FictionSebuah permainan yang dinamai oleh Ify dkk Misi Tantangan atau Mission Dare. Ify sebenarnya ingin bermain ToD tetapi sepertinya itu sudah mainstream.. Setelah MD, Ify sangat menyesali idenya itu..