MD 11 -Rio-Ryan?

2.4K 126 2
                                    

"Ya gitu, Ify nyidang kita semua. Habis itu dia lari, kabur kayak perawan yang nggak mau dikawinin sama juragan tua." Jelas Cakka dengan sedikit mengingat.

Jitakan maut Rio tak bisa dihindari Cakka. Suruh siapa ndongeng gitu aja pake becanda. Batinnya

Cakka mengelus kepalanya sambil mencibir. "Udah Alvin deh yang ngelanjutin. Lelah gue, selelah otak gue yang kayaknya bentar lagi geser gegara dijitakin lo mulu, nyuk." gerutu Cakka dengan sebal.

Habis gimana ya? Setiap cerita yang keluar dari mulut Cakka pasti diiringi dengan lelucon konyolnya yang asli kalau kalian dengar pasti nggak sabar ingin menjedot-jedotkan kepala Cakka ke lantai.

"Otak lo mah dari masih jadi sperma udah geser, pea." Sahut Rio tak kalah sebal.

"Nggak mau, jangan gue! Gabriel aja noh." Alvin menolak lemparan Cakka mentah-mentah. Dia malah asik chattingan dengan Via sambil ngemil.

"Cakka aja ah, dia yang memulai biar dia yang mengakhiri." Kata Gabriel, dia malah asik bermesraan dengan gulingnya Alvin.

Sebenarnya mereka sedang berkumpul di kamar Alvin. Ya gitu, base camp mereka bergiliran.

Tak lama Gabriel mendapat toyoran dari ketiga sahabatnya.

"Yaudah gak ada yang mau yaudah! Biar gue datengin Ryan terus minta dia yang cerita. Puas lo pada?!" Bentak Rio kesal. Sahabat macam apa mereka ini? Yang membiarkan seorang sahabatnya terhanyut dalam kekepoan.

"Belum puas kalo belum lo lakuin Yo." Balas Alvin dengan intonasi tenang.

"Anjing lo semua ah!"

"Omongannya kasar banget deh." Celetuk Cakka dengan wajah diimut-imutkan.

"Oke. Kalian minta apa dari gue hm? Gue turutin apapun keinginan siapa yang mau cerita ke gue." Kali ini Rio pasrah. Sudahlah, seperti dia nggak tau kelakuan biadab ketiga iblis ini saja.

"Nah gitu dong, itu yang ditunggu-tunggu dari tadi bro!" Cakka menepuk pundak Rio dengan mata berbinar. Alvin melempar Hp nya ke belakang, yaa karena belakangnya itu kasur jadi dia melempar ke belakang. Bahkan Gabriel langsung bangun dari berbaringnya dan terduduk tegap.

"Gue ceritain, Yo! Lengkap deh selengkap-lengkapnya." Seru Gabriel dengan semangat.

"Enak aja! Lo tadi ogah cerita! Biar gue yang cerita!" Sahut Cakka cepat-cepat.

"Nggak bisa gitu. Lo tadi nglempar ke gue, Cak. Jadi gue yang cerita." Kata Alvin dengan nada tenang seperti biasa, sepertinya lebih ke lempeng alias datar.

"Woi! Ssstt! Diem. Gue mau tanya." Rio menginterupsi ketiga temannya yang sekarang malah berebut siapa yang akan cerita, setelah tadi saling lempar siapa yang akan cerita. See? Mereka bertiga ini biadab. Gerutu Rio dalam hati.

"Tanya apa?" Balas mereka bertiga kompak sambil menatap Rio lekat-lekat. Siap berbalap menjawab apa yang akan keluar dari mulut Rio.

"Ada yang pernah ngrasain ditusuk-tusuk pake garpu gak?"

Krik krik..
Hening seketika..

Gubrakkk!!

Setelah itu mereka bertiga saling mendorong satu sama lain agar bisa menjadi pertama yang keluar dari kamar Alvin, tapi bukannya berhasil malah berakhir dengan mereka bertiga jatuh bertumpukan.

Rio memijat keningnya, lelah dia harus mempunyai sahabat-sahabat gila seperti mereka ini.

** **
"Bener dengan keluarga saudari Ify?" Tanya seseorang bapak-bapak diseberang sana.

Mission Dare [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang