MD 12 -Salah Paham. Dulu.

2.3K 116 4
                                    

"Fy,"

Ify menghentikan tangannya yang sedang menggosok rambut basah Rin dengan handuk, kemudian menoleh ke Rio yang memanggilnya.

"Waktu itu, gue liat ada cowok di rumah lo. Kayaknya lebih tua dari kita, siapa? Setau gue lo nggak bersaudara," Tanya Rio.

Ify melanjutkan aktifitasnya tadi, "Oh itu abang gue. Lo belum tau ya?"

Rio hanya bergumam.

"Lo tau kan dulu gue tinggal di sini sama nenek? Bang Tian tinggal sama mami papi di Bogor, nah karena nenek meninggal jadi mereka pindah ke sini. Lo tau kan kalo nenek meninggal," Jelas Ify yang kemudian menyisir rambut Rin dengan jari-jarinya.

"Terus..?"

"Kita emm maksudnya gue sama lo kan dulu sempet berantem, sampe sekarang kan? Makanya lo nggak tau kalo gue punya abang, apalagi rumah kita jauh kan. Keluarga gue yang kenal sama lo juga cuma nenek." Lanjut Ify yang kemudian membiarkan Rin menjauh dari dia dan Rio, tentu saja dengan mendekap boneka lumba-lumbanya yang sepertinya menuju ke kamar Rio.

"Berantem? Sampe sekarang? Yang mana?" Tanya Rio dengan ekspresi bingung. Kali ini Rio tidak bersandiwara, dia emang tidak tau apa-apa tentang amnesia Ify.

"Lo lupa?" Ify menatap Rio tidak percaya. "Curut lo emang ya!" Gerutu Ify.

"Ya yang mana?"

"Yang...ntar deh, di sini nggak ada 3 iblis bersaudara itu kan ya," Gumam Ify dengan suara normal agar Rio tetap dapat mendengar. "Jadi, gue gak akan manggil lo abang lagi. Kecuali kalo ada iblis-iblis itu. Jijik jijik gimana gitu manggil lo abang, sumpah deh." Lanjutnya sambil menatap Rio.

"Iyain aja dah." Balas Rio sambil mengibaskan tangannya di udara. "Jadi...?" Tanya Rio dengan mengangkat alisnya.

"Yang itu, yang lo jahat ke gue. Minta ketemuan di warkop deket sekolahan taunya bukan lo yang nemuin gue. Masa lo lupa?!" Kata Ify dengan wajah super bete. Dia sebenarnya tidak mau mengingat-ngingat kejadian itu tapi kenapa mereka berdua jadi ngobrolin kejadian itu sih?!

Rio mengerutkan keningnya mencoba mengingat-ingat, "emm jangan-jangan yang si Gilang...?" Tanya Rio dengan nada menggantung. Melihat Ify yang hanya bergumam, sepertinya dugaan Rio benar.

"Loh? Kan lo suka sama dia, ya gue comblangin lah. Dia juga suka sama lo loh." Kata Rio dengan wajah tanpa rasa bersalah. Dia hanya ingin memancing Ify.

Ify tercengang mendengar ucapan Rio,

Ify tersenyum lebar saat melihat punggung seseorang yang sudah yang dikenalnya, buru-buru Ify mengejar punggung itu kemudian menarik tas ransel yang hanya disampirkan dipundak bagian kanannya.

"Woi, nyet!" Seru Ify tepat didekat telinga Rio.

"Apa sih?" Tanya Rio dengan wajah kesal sambil menggosok-gosok telinganya.

Ify cengengesan, "Yo, punya temen yang namanya Gilang kan lo?"

Mendengar pertanyaan Ify, Rio yang tadinya berjalan dengan tangan Ify bertengger dilengannya langsung menghentikan langkahnya dengan wajah tegang, rahangnya mengeras tapi hanya sebentar.

"Emm ya punya. Kenapa?" Tanya Rio balik, dia melanjutkan langkahnya sambil menggaruk keningnya yang tidak gatal.

Ify menatap bingung ke Rio yang tiba-tiba menghentikan langkahnya tapi karena Rio kembali berjalan, dia pun ikut kembali berjalan. "Gue minta nomornya dong. Minimal ID Line nya lah," pinta Ify dengan santai, lancar, tidak terdengar gugup dan segala macamnya.

Mission Dare [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang