Happy reading
Aku membeku saat ia dengan lancangnya menciumku. Aku ulangi MENCIUMKU!!
Damn! He stole my first kiss. Dia fikir dia siapa main cium seenak jidat. Walaupun aku menyukainya tapi aku masih punya harga diri!
Aku melepaskan ciuman itu dengan paksa dan langsung mendaratkan tanganku di pipinya dengan kencang. AKU MENAMPARNYA!! Persetan dengannya!! Aku tak peduli. Suruh siapa dia seenaknya menciumku di tempat umum.
"JAUHI AKU DAN JANGAN PERNAH MUNCUL DI HADAPANKU!!" biarlah suaraku habis. Aku hanya ingin meneriakinya. Aku menamparnya sekali lagi. Mataku sudah buram tertutup air mata. Aku berbalik dan berlari menjauhinya yang hanya menunduk. Air mataku sudah tak bisa ku bendung. Bahkan semakin lama semakin banyak. Segampang itu kah dia menjatuhkan harga diriku? Sebegitu jalangnya kah aku dihadapannya? Dengan mudahnya dia merebut first kissku. Huaaaah AKU BENCI THOMAAASS!!!
***
Aku langsung berlari menuju kamarku tanpa menggubris pertanyaan dari Navia. Maafkan aku nav, Aku ingin sendiri untuk saat ini. Aku langsung mengunci pintu kamarku dari dalam dan menangis di kasurku. Cengeng? Lebay? Terserah kalian mau bilang apa. Mungkin kalian berfikir aku harusnya bersyukur dicum lelaki brengsek itu? HA! BIG NO. aku memasuki kamar mandi yang ada di kamarku dan menggosok bibirku sekuat tenaga. Aku ingin menghapus bekas bibirnya di bibirku. Aku terus menggosok hingga bibirku bengkak karena terlalu kuat digosok. Aku tak peduli. Aku berjalan kearah kasurku dan tak lama aku tertidur.
THOMAS POV
"sialan! INI SEMUA KARENAMU NICK! MATEKU MARAH KARENAMU NICK!" teriakku. Aku marah pada diriku yang tak bisa menahan keinginan Nick. "Maafkan aku Thom. Aku tak tahan ingin mencicipi bibir sexynya" cih, dia pikir aku tahan? Aku juga masih berusaha menahannya walau sulit. Aku dapat merasakan bahwa Nick hanya menunduk dan bersembunyi di pikiran tergelapku. Biarkanlah! Aku masih marah padanya. Aku pun pergi menuju rumah mateku. Jangan tanyakan aku tahu darimana. Karena sangat mudah untuk aku menyelidikinya. Aku hanya melihat dari luar jendela. Kondisinya sungguh mengerikan. Dengan rambut acak- acakan, bibir bengkak, dan mata yang sembab. Sebegitu besarnya kan efek ciumanku tadi? Aku semakin marah kepada Nick dan diriku sendiri.
Aku berusaha membuka jendela kamarnya dan berjalan perlahan lalu duduk di bibir kasur menghadap mateku. "maafkan aku Bi" bisikku di telinganya. Dia hanya menggeliat dan kembali tidur. Aku merapikan rambutnya dan mengelus kepalanya perlahan. Mendekatkan bibirku ke keningnya. Menciumnya perlahan dengan lembut. "sekali lagi maafkan aku, bi" gumamku.
Aku bergegas keluar kamar Bintang sebelum dia menyadari keberadaanku dan pergi menuju rumahku dengan penuh penyesalan.
AUTHOR POV
Seseorang menyeringai melihat pemandangan tadi. "Bagus sekali! sedikit lagi Thom!" ia memberi jeda "pembalasan akan di mulai" ia tertawa. Tawa yang mengerikan hingga membuat suasananya semakin mencekam. Sedangkan anak buahnya hanya bergidik mendengar tawa itu. "Cepat laksanakan perintahku" ucapnya dengan nada dingin dan tajam. "baik alpha" anak buahnya menunduk sekilas dan langsung melaksanakan tugasnya. Sedangkan 'si alpha' hanya menyeringai keji.
sorry baru bisa update. lagi males megang laptop soalnya. once again! SORRY! semoga memuaskan dan jangan lupa vommentnya ya guys..
salam. EtIris411H
15/3/2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Mea Coniguem [DISCONTINUE]
Про оборотнейDitempat kerja yang baru, Bintang menemukan takdirnya. bagaimanakah kisahnya? Apakah Bintang dan takdirnya dapat bersama? apalagi dengan konflik berbeda. Murni dari otak. No plagiat. Beberapa part di private. Kalo ada cerita yang mirip mohon beritah...