Ch. 13

1.1K 52 3
                                    

Author POV

Thomas membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan Bintang untuk masuk. Setelah itu dia berlari kecil mengitari kap mobil dan duduk di belakang kemudi. Mobil berjalan dengan kecepatan sedang membawa kedua insan tersebut.

"Kamu ada acara gak hari ini?", tanya Thomas

"Hmm... kayaknya gak ada. Emangnya kenapa?", Bintang menoleh ke arah Thomas.

"Aku ingin membawamu ke suatu tempat."

"Kemana?"

"Rahasia", Thomas tersenyum setelah melirik Bintang sekilas.

***

Tak sampai satu jam mereka tiba ditempat tujuan Thomas. Thomas menoleh ke arah Bintang dan tersenyum kecil melihat matenya yang terlelap.

Cantik! Wajahnya sangat polos jika dia sedang tidur, batin Thomas.

Thomas mendekatkan tangannya ke wajah Bintang. Mengelus pipinya lembut. Lalu dia mengecup bibir Bintang pelan dan lembut. Tak lama setelah itu, Bintang terbangun dari tidurnya. Setelah mendapatkan fokusnya, Bintang terkejut dan wajahnya langsung memanas setelah dia sadar jarak wajahnya yang teramat dekat dengan wajah Thomas.

Thomas menjauhkan wajahnya sambil terkekeh pelan. Bintang langsung merubah raut wajahnya jadi cemberut. Dia mengedarkan pandangannya.

"Wow", desis Bintang.

Thomas mengajaknya ke taman. Namun disini lebih banyak dihiasi bunga dandelion.

Melihat binar kebahagiaan dimata matenya, Thomas tersenyum sekilas dan mengajak matenya untuk keluar dari mobil.

"Apa kau suka?", tanya Thomas.

"Sangat! Tempat ini sungguh... wooow"

Thomas mengacak rambut Bintang gemas. Binrang langsung cemberut dan merapikan rambutnya. Namun raut wajahnya langsung berubah saat melihat ke kanan taman.

"AIR TERJUUUUNN!!", teriak Bintang. Dia langsung berlari mendekati air terjun tersebut. Thomas ikut berlari mengejar matenya.

"Huaaa air terjunnya seger banget."

"Jangan terlalu dekat Bi, nanti baju kamu basah.", teriak Thomas. Suara air terjun yang berisik mengharuskannya teriak agar matenya mendengar.

Sebenarnya ini tempat paling rahasia yang hanya diketahui oleh Thomas. Selain itu taman ini dikelilingi sihir agar tidak ada yang dapat melihat surga kecil ini.

Setelah langit berubah orange, Thomas mengajak Bintang untuk pulang. Perjalanan mereka habiskan dengan mengobrol santai sambil sesekali tertawa.

Setelah sampai di halaman rumahnya, Bintang langsung melepas seatbeltnya. Thomas mencekal tangan Bintang saat Bintang ingin membuka pintu mobil. Bintang menoleh ke arah Thomas.

"Terima kasih untuk hari ini."

"Ya, terima kasih juga untuk hari ini." Bintang mengecup bibir Thomas lembut dan segera keluar dari mobil Thomas.

Sedangkan Thomas hanya tersenyum gaje dan menatap punggung Bintang dengan tatapan yang sulit diartikan.

^^^^
Haloha. Author Zizi comeback. Author cuma mau minta maaf atas kesalahan author. Misalnya; typo bertebaran, next part yang lama, dan cerita kurang memuaskan. Oke saya emang bukan pemuas kalian. Muehehehhe. SEKALI LAGI MAAFIN AUTHOR YAA READERSKU TERSAYANG.

Salam. EtIris411H

3/9/2016

Mea Coniguem [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang