happy reading guys
BINTANG POV
Aku terbangun dari tidurku. Aneh, ini sepertinya bukan kamarku. Kamarku bercat baby blue sedangkan ini berdinding hitam. Bahkan sumber cahaya di kamar ini hanya satu buah lampu yang remang- remang. Jendela pun hanya satu dan tertutup gorden warna gelap. Sebenarnya aku dimana sih? Aku juga masih mengenakan seragam terakhirku. Aku pun mencoba mengingat apa yang terjadi
Flashback on
Jam berapa ini? Hah jam 2? Selama itukah aku tertidur? Haaah aku lapar, sedari siang kan aku belum makan. Akupun berjalan menuju dapur dan membuka kulkas. "kita lihat apa yang ada" aku mengetuk pelan jari telunjukku ke dagu sambil berpikir. " Hmm mungkin aku bisa membuat pasta" gumamku. Aku pun mengeluarkan segala kebutuhanku untuk memasak pasta. Tak sampai 20 menit pasta pun telah jadi.
Aku membawa hasil karyaku ke meja makan dan duduk di tempatku. Saat aku baru makan beberapa suap aku melihat bayangan seseorang dibalik jendela. Siapa itu? Maling kah? Waaah gak bisa dibiarin nih. Aku berlari menuju kamarku dan mengambil pemukul baseball. Aku turun perlahan berusaha agar tidak menimbulkan suara. Setelah hampir menuju dasar aku melihat 2 orang berdiri membelakangiku. Disaat salah satunya berbalik aku langsung memukulnya tepat di kepala.
Namun yang terjadi bukannya pingsan atau apa dia hanya mengaduh. Gilaa, sekuat apa mereka? Aku pun langsung memukul teman yang disebelahnya. Dan reaksinyapun masih sama. Saat temannya berbalik aku melihat matanya berubah kekuningan. Dia pakai softlens kah? Maling segaul itu? Tapi yang membuatku heran adalah mata kekuningan itu bercahaya. Shit!! Sebenarnya mereka itu apa? Mereka langsung membiusku dan aku tak sadarkan diri
Flashback off
Jadi aku diculik? Apa yang mereka inginkan dariku? aku harus segera kabur dari sini.
Cklek
Ada yang datang. Lebih baik aku pura- pura pingsan. Sedikit menguping tak apa kan? aku pun langsung berbaring dan menutup mataku. "Dia masih saja pingsan Alpha" ucap seorang pria. Aku taksir dari suaranya sekitar awal dua puluh tahun. But wait! Alpha? Bukankah itu lambang dalam matematika? Tidakkah ibunya punya nama lain selain lambang matematika seperti itu? Hahaha. Jangan- jangan saudaranya diberi nama beta? gamma? teta mungkin? hehehe. "Jaga dengan ketat, jangan sampai dia kabur. Dia cukup cerdik kau tahu" balas pria yang dipanggil Alpha itu.
Sebenarnya aku dimana sih? Tidak adakah yang mau menolongku? Navia, kau dimanaa? Thom? Ish aku kenapa mengingat si brengsek itu sih. Paling dia udah sama pacarnya yang lain. Tampang dia kan tampang playboy.
Aku masih lapar lagi. Sedangkan kedua orang itu masih diruangan ini dan kenapa lama sekali keluarnyaaa. Karena tak tahan aku membuka mataku dan mataku bergerak liar mengelilingi ruangan ini. Salah satu dari mereka menyadari bahwa aku telah sadar. "Gabriel, dia sudah sadar. Lebih baik aku keluar dan kau jaga gadis itu" bossy sekali dia. "Baik Alpha" ooh itu yang namanya alpha. Ganteng sih tapi gantengan Thomas. Upss. Kenapa inget dia lagi sih Bi. Si alpha itu keluar.
Sedang yang dipanggil Gabriel berdiri dan berbalik. Tak kalah tampan dibanding yang tadi. Tapi dia tetap musuhku. Hening banget sih. Tak tahukah dia bahwa aku benci keadaan hening seperti ini. Its akkward you know? Karena tak tahan dengan keheningan ini aku pun memulai pembicaraan. "uhm hai" ucapku sambil melambai kecil kearahnya. Tapi dia tidak membalasnya. Ish sombong sekali sih. Mukanya datar banget lagi deh. MATI AJE LU KALO GAK PUNYA EKSPRESIII. Ingin sekali aku berteriak seperti itu tapi aku masih memikirkan akibatnya. Siapa tahu dia langsung membunuhku mungkin?
Aku kembali terdiam. Memikirkan cara untuk keluar dari sini. "uhm maaf. Bisa tunjukkan aku dimana kamar mandinya? I want pee" sebenarnya aku malu saat berkata seperti itu. Dan lebih malunya lagi dia hanya membalas dengan gumaman. SIALAN BANGET GAK SIIIH.
yoyoyo gimana part 6nya? semoga suka yaa semuanyaaa. jangan lupa vommentnya ya guys.
Salam dari author gaje yang satu ini.EtIris411H
18/3/2016 :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mea Coniguem [DISCONTINUE]
Hombres LoboDitempat kerja yang baru, Bintang menemukan takdirnya. bagaimanakah kisahnya? Apakah Bintang dan takdirnya dapat bersama? apalagi dengan konflik berbeda. Murni dari otak. No plagiat. Beberapa part di private. Kalo ada cerita yang mirip mohon beritah...