Ch. 8

1.3K 80 0
                                    


Thomas POV

Aku menyusuri hutan larangan yang gelap ditemani teman ayahku yang katanya seorang Alpha dan rombongan prajuritnya. Berbekal kekuatan werewolfku dan cahaya rembulan yang hari ini hampir sempurna. Di malam hari kekuatan werewolfku akan lebih peka dan lebih baik. Aku menyusuri hutan larangan yang semakin kedalam semakin gelap karena rimbunnya pepohonan menghalangi sinar rembulan untuk masuk.

Dimana kamu Bintang? apakah kamu tidak lelah bersembunyi dariku? Aku terus mencari sampai tiba- tiba aku mencium wangi ini. Wangi yang kurindukan. Wangi Lavender dari tubuh Bintang. Nick pun berlonjak senang karena kemungkinan besar kami akan bertemu. Aku pun mengikuti wangi lavender ini sampai aku berhenti di rumah yang cukup mewah bergaya eropa. Wangi itu berhenti disini. Di rumah ini. Aku semakin yakin kalau mateku ada disini karena rumah ini dijaga ketat. Pasti agar mateku tidak bisa kabur kan? Walaupun ada kemungkinan lain tapi aku tetap yakin mateku ada disini. Aku langsung memberitahukan lokasi ini kepada teman ayahku.

Tak butuh waktu lama untuk menunggu mereka sampai di lokasi yang aku tunjukkan. Sebenarnya firasatku berkata kalau yang menculik mateku adalah seorang werewolf. Bau di sekitar rumah ini pun penuh dengan bau werewolf. Teman ayahku langsung menggumamkan satu nama. Dhani.

Ah si alpha brengsek itu. ternyata disini markasnya. sebenarnya dia musuh bebuyutanku dari dulu. namun sampai tadi aku tak tahu dimana markasnya. sebenarnya sih wajar karena mungkin dia ingin membalaskan dendamnya padaku.

aku meminta agar seluruh pasukan menyebar dan mencari titik lemah dari rumah ini sekaligus mencari dimana kamar mateku. Aku mengelilingi rumah ini dengan jarak yang aman di luar rumah ini. beruntung rumah ini tidak memiliki pagar jadi berkeliling di luarpun akan terlihat ketatnya penjagaan disini. tapi aku melihat ada yang aneh di salah satu kamar di lantai dua dirumah ini. Jendelanya terbuka dengan beberapa kain yang diikat menjulur kebawah. Namun ruangan itu cukup gelap karena hanya ada pencahayaan dari satu buah lampu. bila kalian bertanya aku tahu dari mana? tentu saja terlihat dari tempat aku berdiri. aku yakin kamar itu adalah kamar yang mereka gunakan untuk menyekap bintang.

Awas saja sampai aku melihat setitik luka di tubuh mateku. aku akan terus memburunya hingga dia mati.  dan tak lama kemudian para penjaga menghilang. mereka gila ya meninggalkan rumah itu seakan akan rumah itu sangat aman. tak menunggu lama akupun menerobos masuk dengan melesat.

TUNGGU AKU BINTANG. I WILL SAVE YOU!!


Hai hai. ketemu lagi sama author gaje nan gesrek ini. untuk chapt ini mohon maaf ya kalo gak sesuai dan kayaknya author akan slow update deh. tugas author banyak banget.

Salam. EtIris411H

30/4/2016

Mea Coniguem [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang