Ya, hari ini malam minggu. Berarti hari ini aku jalan sama Devon.
Aku segera bersiap karna sudah pukul 17.00 sedangkan Dave menjemputku jam 19.00. Aku segera mengambil dress selututku berwarna hitam dengan corak putih berlengan seperempat dan memakai hils hitam. Dan rambutku kubiarkan tergerai. Yes im ready!
Sudah pukul 18.50, pasti Dave sudah dijalan. Tak lama ada Bi Santi mengetuk kamarku.
"Non, itu ada temennya udah nunggu didepan"
Akupun langsung membuka pinu kamar "iya bi makasih" kataku dan langsung keluar."Hay Dave, sorry lama" kataku, dia hanya memandangiku.
"Why? Ada yang salah ya? Dressnya kependekan ya Dave? Yaudah gue ganti deh" kataku panik.
"Ngga jangan De, bagus kok. Lo cantik aja" katanya.
"Aduh Dave, mending jalan sekarang atau gue bakaln stroke berdiri karna katakata gombal lo" kataku dan akupun langsung memasuki mobilnya.
***
Saat ini kita berdua sudah ada di restoran, ya bisa dibilang ini tempat nongkrongnya Dave.
"Gamau nambah lagi makannya?" tanya Dave tibatiba.
"Lo galiat perut gue udah segede ini?" jawabku sambil memukul perutku. Dave pun tertawa.
Selesai makan Dave mangajakku berjalan jalan di taman yang indah. Dan kulihat ada tempat duduk kosong disana akupun segera mendudukinya sebelum oranglain.
"De, lo seneng kan?" tanya Dave.
"Seneng kok Dave, malah banget" jawabku sambil tersenyum manis.
"Bagus deh kalo gitu" Dave jg tersenyum. "Gue suka ngeliat orang yang gue sayang bahagia" lanjutnya.
Deg!! Dia bilang apa barusan?!
"Sorry dave?" tanyaku, seakan akan aku tak mendengarnya tadi.
"Gue sayang De sama lo, dan gue seneng ngeliat orang yang gue sayang bahagia" kata Dave.
Aku tidak tau bagaimana raut wajahku saat ini, intinya aku sangat terkejut dan tentunya bahagia. Dan aku hanya bisa diam.
"De? Lo kok diem aja sih? Wah gaasik nih. Bilang kek 'gue sayang sama lo juga Dave' gitu" lanjutnya.
"Lo aja bukan siapa siapa gye Dave. Masa bilang sayang" ups kelepasan!
Tiba tiba dia menggenggam tanganku.
"Sekarang gue bakal jadiin lo siapa siapa gue. Lo mau jadi pacar gue?" katanya.Omg!!! I need oksigen!!!
"Lo serius Dave?" tanyaku."Ofcourse De, ini beneran" katanya. Dan raut wajahnya sangat tegang.
Aku takbisa berkata apapun, aku hanya mengangguk.aku tersipu malu. Aku sangat ingin mencopot wajahku ini saking malunya.
"So? Kita pacaran kan?" katanya. Astaga! Dia masih bertanya.
"Ih lo mah pake nanya, malesin!" kataku sok marah.
Tibatiba dia memelukku "thx De" aku membalas pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
Teen FictionDeandra Stephanie Viola, hanya cewe polos yang melihat seseorang bukan dari fisiknya. Yang dia tau, dia mencintainya tulus. Tapi apa yang dia dapat? Hanya sebuah luka yang mendalam. Apakah setelah melewati masamasa sulitnya Deandra bisa melupakan r...