Hari ini aku putuskan untuk berjalan jalan bersama Nayla di Mall. Untuk menghibur suasana hatiku yang amburadul.
Kami berjalan mengelilingi mall. Aku sedang berada di toko jam tangan, kulihat ada jam tangan pria yang bagus disana. Seketika terlintas Dave dibenakku. Buat Dave bagus kali ya.
"Lo mau beli itu? Tapi kan itu buat cowo De" kata Nayla "oh buat Dave ya?"
Aku hanya mengangguk, aku sgera mengambil jam itu dan membayarnya di kasir.
Aku sudah cukup lama di mall, dan rasa laparku pun muncul.
"Nay, makan yuk. Laper banget nih gue" kataku sambil mengelus perutku. Nayla hanya mengangguk dan kami masuk ke restoran jepang.Kami memesan sushi dan segera kuhabiskan sushi yang ada dihadapanku ini.
Setelah beberapa lama di restoran aku pun keluar. Sebelum sampai di pintu keluar, ada seseorang masuk dan mereka menyadari bahwa aku melihat mereka. Ya itu Dave dan Fiola dengan tangan Fiola melingkar di lengan Dave.
Dave hanya memandangku.Aku segera keluar dengan berlari kecil dan menuju parkiran dan masuk ke mobil. Aku tidak tau apakah Dave mengejarku. Kurasa tidak, Nayla berusaha menenangkanku.
"Hey, udah De. Dia cuma cowo brengsek! Ngapain si lo nangisin dia?!" kata Nayla.
Aku tak bisa berkata apapun. Kami memutuskan untuk pulang.
***
Keesokan harinya aku bersekolah dengan muka kusutku. Aku melewati meja makan, entah hari ini aku enggan untuk sarapan.
"Dea, sarapan dulu nak" kata mamah.
Aku langsung membalikkan badanku masih dengan wajah yang tidak enak.
"Ngga Mah, aku lagi males makan. Berangkat dulu ya Mah" aku pun berjalan ke mobil dan mencapkan gas.
Tidak terasa aku sudah berada di sekolah. Aku pun memakirkan mobilku. Kulihat didepan sudah ada mobil Dave. I dont care anymore!
Aku turun dari mobil dan berjalan menuju kelas. Dave dan teman temannya sedang asik mengobrol aku berjalan melalui mereka.
Tiba tiba tangan Dave memegang tanganku.
"Dea!"
Suara itu sangat membuatku muak.
"Please Dave" aku langsung melepaskan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
Teen FictionDeandra Stephanie Viola, hanya cewe polos yang melihat seseorang bukan dari fisiknya. Yang dia tau, dia mencintainya tulus. Tapi apa yang dia dapat? Hanya sebuah luka yang mendalam. Apakah setelah melewati masamasa sulitnya Deandra bisa melupakan r...