Chapter 2

4.4K 462 85
                                    

"Ya, aku ingin sembuh"
.
.
.

Jaebum tersenyum puas mendengar jawaban Jinyoung. "Baiklah, nanti kau pindahkan barangmu keapartemen ku"

Jinyoung mengerutkan dahinya. "Pindah?"

"Ya, tadi dua sahabatmu bilang. Kalau kau akan tinggal diapartemen ku sampai sembuh" Ucap jaebum.

Jinyoung mendesis. 'Awas kalian berdua' batin nya.

"Kutunggu kau disini nanti. Kuharap kau tidak membuang waktuku" tambah Jaebum.

"T-Tunggu dulu tapi aku belum menjawab iya," Ucap Jinyoung.

Jaebum mengerutkan dahinya. "Bukankah tadi dua sahabatmu memohon agar aku mau menampungmu? Mereka bilang ingin kau cepat sembuh"

Jinyoung menghela nafas. "Tapi ak-"

Bruk!

Sontak Jinyoung dan Jaebum menoleh kearah pintu.

Jackson dan Mark yang terjatuh didepan pintu hanya bisa melebarkan senyumnya. Lalu dengan cepat berusaha berdiri.

"Ne dokter ia akan tinggal denganmu sementara" Ucap Jackson.

Jinyoung berniat membalas perkataan Jackson namun dengan cepat Mark memberikan sebuah tas besar kepada Jinyoung.

"Aku sudah membereskan barang-barangmu" Mark menahan tawa melihat ekspresi Jinyoung .

Jackson dan Mark saling bertatap lalu menoleh kearah Jinyoung dan Jaebum.

"Kami pergi dulu. Kami titip jr padamu,"Ucap Mark dan Jackson secara bersamaan lalu melarikan diri sebelum menerima amukan Jinyoung.

Jinyoung menghela nafas. "Aish!"

Jaebum langsung tertawa keras."Sepertinya sangat menyenangkan mempunyai sahabat seperti itu. "

Jinyoung hanya menatap Jaebum yang tertawa dengan pandangan bingung.

'Aku merasa ada yang aneh' batin Jinyoung.

"Baiklah, sekarang kita keapartemenku saja,"Jaebum melepaskan jas nya lalu merapikan bajunya.

Jinyoung masih terdiam menatap Jaebum.

"Apa yang kau tunggu?" Tanya Jaebum.

"Apa kau tidak ada pasien lagi?" Bukannya menjawab Jinyoung malah balik bertanya.

Jaebum terkekeh. "Kau pasien terakhirku hari ini. "

Jinyoung hanya meng'oh'riyakan perkataan Jaebum.

"Ayo,  Ucap Jaebum.

Jinyoung mengangguk lalu berdiri.

                                   ***
Sekarang, Jaebum dan Jinyoung sudah berada diapartemen Jaebum.

Jaebum berjalan lalu membalikan badanya menghadap Jinyoung.

"Kamarmu ada disamping kamar yamg bertuliskan nama 'jaebum'," Jaebum menunjuk pintu kamar yang dimaksud.

"Lalu, kuharap kau tidak menyentuh barang atau memasuki kamarku tanpa izin dariku,"Tambah Jaebum.

Jinyoung hanya mengangguk.

"Apa kau bisa memasak?" Tanya Jaebum.

Jinyoung mengangguk lagi.

Jaebum tersenyum. "Baguslah, aku tidak bisa memasak jadi biasanya makan diluar. Kurasa mulai hari ini aku akan makan dirumah. Ah, sepertinya menyenangkan."

Philophobia?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang