Chapter 3

3.6K 432 20
                                    

"Kenapa aku semakin penasaran tentangnya?" Ucap Jinyoung.
.
.
.
.
.
.
Suara burung menghiasi pagi hari yang cukup cerah.

Pagi ini, Jinyoung merasa ada yang aneh dari Jaebum.

Jinyoung merasa Jaebum menjadi sosok yang dingin. Tidak biasanya jaebum diam saat makan bersamanya.

"Kenapa kau diam?" Jinyoung menatap Jaebum heran.

"Lalu aku harus bicara apa?" Jaebum menjawab tanpa mendongak menatap Jinyoung.

"Maafkan aku atas ke-"

Tuk!

Jaebum pergi meninggalkan meja makan tanpa mau mendengar perkataan Jinyoung hingga selesai.

Jinyoung terdiam. 'Aish, apa yang harus aku lakukan!"

Jaebum berangkat tanpa menatap Jinyoung yang sedang sibuk berpikir.

                                     ***

Jinyoung menghela nafas. "Argh! Memikirkan Jaebum membuatku pusing."

Jinyoung mengusap-usap bibirnya. Berpikir apa yang akan ia lakukan. "Ah, kusuruh Jackson dan Mark kesini saja. Ya, bukan ide yang buruk."

Jinyoung dengan cepat mengambil ponselnya dan menghubungi Mark.

"Halo? Ada apa ?"

Jinyoung tertawa saat mendengar mark langsung bertanya. "Ah, kau memang selalu mengerti diriku."

Terdengar suara dengusan Mark. "Baiklah katakan. Ada apa?"

"Kemarilah bersama Jackson. Aku bosan sendirian disini, kau tau sendiri aku tidak bisa keluar. Motor dan Mobilku ku ada dirumah," Ucap Jinyoung.

"Baiklah. Aku akan menjemput Jackson lalu pergi kesana. Tunggulah. "

"Okay."

Pip

Jinyoung mengakhiri panggilan itu.

Ia mendudukan dirinya disofa sambil membuang nafas. Ia menoleh kearah kamar Jaebum.

'Rahasia apa yang sedang ia sembunyikan?' Batin Jinyoung.

Tingtong!

Jinyoung tersenyum menatap pintu apartemen. "Cepat sekali mereka."

Jinyoung berdiri lalu berjalan kearah pintu dan langsung membukanya dengan cepat.

"Hei kalian cepat sek-" Ucapan Jinyoung terhenti saat melihat siapa yang ada dihadapannya.

Ya, dihadapannya bukan Jackson dan Mark tapi namja asing yang ia tidak kenal.

"Apa ada Jaebum ?" Tanya namja itu.

Jinyoung menggeleng pelan. "Ia sedang pergi kerumah sakit sekarang."

Namja itu mengangguk pelan. Lalu mengulurkan tangannya kearah Jinyoung.

"Kenalkan Aku Choi Youngjae. Sahabat jaebum," Ucapnya.

Jinyoung terdiam sesaat lalu menyambut uluran tangan itu. "Sahabat? Ah, mari masuk dulu"

Youngjae tersenyum lalu memasuki apartemen Jaebum.

Ia menatap sekelilingnya. "Belum berubah ternyata."ucapnya.

Philophobia?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang