"Ya, sangat indah."
.
.
.
.
.Jinyoung dan Jaebum masih berada dipantai. Ya, mereka sedang menidurkan diri dan melihat kearah langit.
Ya, banyak sekali bintang.
Jinyoung tak pernah berhenti tersenyum melihat banyak sekali bintang.
Jujur saja, Jinyoung sudah lama tidak mdlihat bintang seperti ini.
Jika Jinyoung sibuk melihat bintang. Jaebum justru sibuk melihat senyuman Jinyoung.
'Kurasa kau benar Youngjae. Ah, tapi kurasa aku butuh waktu.' Batin Jaebum.
"Ah, rasanya aku ingin tidur disini saja."Jinyoung memejamkan matanya.
Jaebum hanya terkekeh. "Kau akan sakit."
Jinyoung tertawa mendengar ucapan Jaebum. "Haha, sejak kapan kau peduli padaku?"
Jaebum hanya terdiam.
"Hei, aku hanya bercanda. Lagi pula, aku senang kau peduli padaku." Jinyoung tersenyum.
Jaebum hanya tersenyum tipis. "Apa kau tidak ingin pulang?"
Jinyoung menggeleng pelan. "Bisakah kita disini sebentar lagi?"
Jaebum mendudukan dirinya. "Haruskah kita tidur dimobil nanti?"
Jinyoung mendengus. Jaebum tertawa.
"Kita cari hotel saja, kita akan menginap beberapa hari disini," Jaebum berdiri lalu membersihkan pakaiannya.
Jinyoung menatap Jaebum dengan pandangan bingung. "Lalu bagaimana dengan pasienmu?"
"Aku sedang mengambil cuti. Ah, kepalaku akan pecah jika aku terus bekerja. Baiklah ayo." Jaebum mengulurkan tangannya.
Dengan senyuman Jinyoung menyambut uluran tangan Jaebum.
Mereka pun memasuki Mobil dan berjalan menuju hotel terdekat.
Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang sedang memperhatikan mereka.
"Aku tidak akan melepaskanmu."
***
Setibanya dihotel. Mereka tidur dalam satu kamar. Ya, sebenarnya Jaebum memesan dua tapi karena tempat sudah habis dan Jinyoung terlihat lelah. Akhirnya, mau tidak mau mereka tidur dalam satu kamar.Jaebum duduk disofa memperhatikan Jinyoung yang sedang terlelap.
Ya, Jinyoung sudah tidur. Mungkin dia kelelahan.
Perlahan Jaebum mendekati ranjang lalu menaikinya. Ia menyingkirkan poni yang menutupi wajah Jinyoung.
"Manis." Ucapnya tanpa sadar. Jaebum terkekeh lalu menggelengkan kepalanya.
"Lebih baik aku tidur." Setelah mengatakan itu Jaebum menaikan selimut ketubuh Jinyoung dan tubuhnya.
Ia mencium pipi Jinyoung. "Tunggulah sebentar lagi."
Jaebum tersenyum lalu memejamkan matanya dan pergi kedunia mimpi.
***
Jinyoung membuka matanya saat merasakan cahaya matahari memasuki kamar hotel. Ia terdiam saat melihat tangan Jaebum berada diatas. Jinyoung hanya ternyuman tipis.Perlahan ia menyingkirkan tangan Jaebum. Namun saat ia menyentuh tangan itu. Jaebum justru semakin memeluknya erat.
"Apa-Apaan dia ini. Aish!" Jinyoung berdecak.
![](https://img.wattpad.com/cover/66542483-288-k736824.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Philophobia?
FanfictionPark Jinyoung atau sering dipanggil Jinyoung adalah namja yang tampan dan cukup populer. Namun siapa sangka? Ternyata Dibalik ketampanan dan kepopulerannya. Dia menderita philophobia? Im Jaebum psikiater muda yang tampan dan mudah tersenyum. Dia cuk...