'Kuharap semuanya akan baik-baik saja.'
.
.
.
.
.
Jinyoung hanya menatap kosong ponselnya. Sebenarnya ia ingin sekali mendengar penjelasan Jaebum. Tapi sepertinya, kemarahan terlanjur menguasainya. Pemuda itu menghela nafas berulang-ulang. Tidak berniat tidur, ia malah berjalan kearah jendela lalu menatap kelangit."Apa semua ini benar?" Lirih Jinyoung.
...
Youngjae yang baru datang tadi menatap Jaebum khawatir. Bagaimana tidak? Lihatlah, keadaan Jaebum benar-benar kacau.
"Sebenarnya ada apa?"
Jaebum mendongak lalu menatap Youngjae."Dia, Bambam kembali."
Youngjae menatap Jaebum dengan pandangan serius. "Jelaskan."
Jaebum mengambil nafas lalu menceritakan semua kejadian yang baru saja ia alami tadi.
Youngjae kembali menatap jaebum dengan pandangan serius. "Jangan terjebak Jaebum. Dia hanya mempermainkanmu."
Youngjae berdehem. "Kurasa, dari apa yang kau ceritakan. Bambam sudah menyadari kalau kau menyukai Junior. Sepertinya,dia tidak ingin kau berpaling darinya walaupun dia sudah mempunyai calon istri."
Jaebum terdiam mengamati setiap perkataan Youngjae. Jujur saja, ia merasa perkataan Youngjae ada benarnya juga.
"Sepertinya dia tidak akan melepaskanmu dengan mudah. Ah, soal Jinyoung. Kurasa, aku akan membantumu."
Jaebum menggeleng pelan. "Aku tidak yakin."
"Serahkan saja padaku. besok aku akan menemui Jinyoung. Ah, karena ini sudah malam. Bolehkah aku menginap?"
Jaebum hanya tertawa kecil lalu mengangguk pelan. Youngjae menghela nafas. Setidaknya, Jaebum sedikit lebih baik. Ya, walaupun belum sepenuhnya baik.
***
Ting tong!
Jinyoung menguap saat mendengar bel apartemen Mark berbunyi.
Ting tong!
Jinyoung mengacak rambutnya kasar lalu menghela nafas. "Tunggu sebentar."
Jinyoung langsung turun dari tempat tidur dan berjalan malas keluar dari kamarnya. Ia mengerutkan dahinya.
'Kemana Jackson dan Mark? Biasanya mereka sedang menonton acara kesukaan mereka.' Batinnya.
Tingtong!
"Iya, Iya tunggu sebentar." Jinyoung langsung berjalan cepat kearah pintu apartemen dan membukanya.
"Ah, Youngjae?"
Youngjae tersenyum tipis. "Selamat pagi, boleh aku masuk?"
Jinyoung mengangguk lalu membuka pintu. Youngjae berjalan memasuki apartemen.
"Darimana kau bisa tau kalau aku disini?"
Youngjae menoleh kearah Jinyoung dan kembali tersenyum tipis. "Mark menghubungiku, dia bilang dia akan pergi bersama Jackson. Dia memintaku untuk menemanimu."
Jinyoung mengerutkan dahinya. "Kenapa kau?"
"Aku tidak tau, dari nada bicaranya tadi. Sepertinya, Ia sedang buru-buru."
Bohong. Ya, Youngjae sedang berbohong. Sebenarnya, mereka bertiga sedang menjalankan sebuah rencana, Ya begitulah.
"Ah, Karena ini pagi. Maukah kau membuatkan sarapan untukku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Philophobia?
FanficPark Jinyoung atau sering dipanggil Jinyoung adalah namja yang tampan dan cukup populer. Namun siapa sangka? Ternyata Dibalik ketampanan dan kepopulerannya. Dia menderita philophobia? Im Jaebum psikiater muda yang tampan dan mudah tersenyum. Dia cuk...