"Baiklah, ayo kita pulang." Jinyoung menarik tangan Jaebum dan berjalan menuju mobil.
.
.
.
.
.
.
Saat mereka sampainya dirumah. Jinyoung lebih dulu berjalan kekamar sambil mengucapkan selamat malam pada Jaebum.Jaebum terdiam. Menatap punggung Jinyoung yang berjalan kekamar.
Dengan cepat Jaebum menggelengkan kepalanya. "Tidak mungkin."
Tingtong!
Jaebum langsung berjalan kearah pintu dan membukanya.
"Hai sobat!" Youngjae menepuk dada Jaebum.
Jaebum hanya tersenyum tipis. "Ayo masuk."
Youngjae mengangguk lalu berjalan memasuki apartemen Jaebum.
Jaebum mendudukan dirinya disofa. Begitu pula dengan Youngjae.
Hening.
Youngjae menatap Jaebum dengan pandangan heran. "Apa ada masalah lagi?"
Jaebum menoleh kearah Youngjae lalu menghela nafas. "Entahlah, kurasa masalahnya ada pada diriku."
Youngjae terdiam sesaat. "Maksudmu?"
"Akhir-Akhir ini Aku merasa aneh saat berdekatan dengan Jinyoung. Sungguh, itu sangat menganggu." Ucap Jaebum.
"Aneh seperti apa?"
Jaebum hanya menggeleng pelan. "Aku juga tidak mengerti. Saat ia mengengam tanganku. Aku.. merasa nyaman."
Youngjae tersenyum tipis. "Bukahkah itu bagus?"
Jaebum mengerutkan dahinya."Apa maksudmu?"
Youngjae tertawa pelan. "Itu artinya kau sudah mulai melupakan 'dia' kan?"
Jaebum terdiam mendengar ucapan Youngjae.
"Kau seperti bukan Jaebum." Youngjae tertawa saat mengatakan itu.
Jaebum mendengus. "Ck dasar kau ini."
"Apa kau menyukainya?" Tanya Youngjae.
Lagi, Jaebum hanya diam lalu menggeleng pelan. Menandakan ia tidak tau.
Youngjae hanya tersenyum tipis. "Aku yakin, tidak lama lagi kau akan mengetahuinya."
Jaebum hanya mengangguk pelan.
"Oh, apa kau ada makanan?" Youngjae melirik dapur.
Jaebum tertawa pelan melihat sikap Youngjae. "Kau tau kan aku tidak bisa memasak?"
Youngjae mendesis pelan. "Kau ini, bukankah sudah ada Jinyoung disini? Harusnya ia sudah membuatkan sesuatu untukku kan?"
Sontak Jaebum langsung menepuk dahi Youngjae. "Bagaimana ia bisa menyiapkan sesuatu untukmu. Kau datang saja tidak memberitahu."
Youngjae hanya menunjukan senyuman lima jarinya. "Hehe maaf aku lupa."
Jaebum berdecak pelan. "Memang itu kebiasaanmu."
Youngjae pun hanya tertawa mendengar jawaban Jaebum. "Baiklah, suruh saja ia memasak sekarang. Aku lapar."
"Bodoh, sekarang ia sedang tidur."Ucap Jaebum.
Youngjae hanya tertawa. "Baiklah, bagaimana kalo kita main game saja? Siapa tau nanti ia bangun, yakan?"
Jaebum menganggukan kepalanya. "Tidak buruk."
Mereka pun menyiapkan beberapa hal untuk memainkan game yang biasa mereka mainkan dulu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Philophobia?
FanfictionPark Jinyoung atau sering dipanggil Jinyoung adalah namja yang tampan dan cukup populer. Namun siapa sangka? Ternyata Dibalik ketampanan dan kepopulerannya. Dia menderita philophobia? Im Jaebum psikiater muda yang tampan dan mudah tersenyum. Dia cuk...