Chapter 1

5.6K 557 48
                                    

Srek!

Jinyoung merobek satu persatu surat cinta dari para penggemarnya. Dengan perasaan mual ia mulai membakar satu persatu barang pemberian penggemarnya.

"Sampai kapan kau seperti ini?" Namja disamping Jinyoung mulai membuka suara.

Jinyoung hanya menghela nafas. "entahlah Mark."

Mark terdiam mendengar jawaban Jinyoung. Entah apa yang ia pikirkan.

"Dari pada kau membuang coklat beserta surat cinta itu. Bukankah lebih baik kau berikan padaku?" Namja yang baru datang menunjuk barang yang sedang dibakar.

Jinyoung bergidik ngeri mendengar ucapan namja itu. "Itu menjijikan Jack."

Jackson hanya tertawa melihat ekspresi Jinyoung.

"Sampai kapan kau terus memikir kan yeoja itu?" Mark menatap Jinyoung dengan pandangan yang sulit diartikan.

Jinyoung langsung menatap mark dengan pandangan menusuk. "Apa maksudmu?"

Mark menghela nafas. "Lupakan yeoja itu. Jangan membuat dirimu sendiri tersiksa"

Jinyoung langsung menarik kerah mark. "Sudah kukatakan agar tidak mengungkit tentang yeoja itu lagi mark"

Mark hanya terdiam.

Jackson langsung menarik Jinyoung dari tubuh Mark. "Ayolah Jie, Jangan sampai kau melukai sahabatmu"

Jinyoung terdiam sesaat lalu menatap Mark masih dengan tatapan menusuk. "Sekali lagi kau mengatakan hal itu. Akan kuhabisi kau."

Setelah mengatakan itu Jinyoung langsung pergi meninggalkan Jackson dan Mark yang menatap kepergiannya dengan pandangan sendu.

"Hei Mark. Kenapa kau berbicara seperti itu?" Jackson menompang bahunya sambil menatap pemuda itu.

Mark hanya menunduk. "Kau tau? Aku tidak tahan melihatnya seperti itu Jack, Sungguh, melihatnya seperti itu membuatku sedih"

Jackson menganggukan kepalanya. "Ya, kau benar Mark. Sebenarnya aku juga tidak tahan. Tapi kau tau sendiri kan bagaimana dia jika sudah menyangkut tentang yeoja itu? Ah, sungguh yeoja itu telah membuat junior harus menderita phobia aneh itu."

Mark mengangguk pelan. Jackson terdiam memikirkan sesuatu lalu menatap mark.

"Mark apa kau tau cara menyembuhkan phobia yang dialami Jinyoung?"

Mark langsung mendongak menatap jackson. "Itulah yang daritadi kupikirkan."

Jackson tersenyum penuh arti lalu membisikan sesuatu kepada Mark.

Mark mengangguk. "Kurasa kali ini idemu tidak buruk"

                                     ***

Jinyoung terdiam dibangku taman. Ia menatap kosong orang yang berjalan dihadapannya.

Pikirannya sudah jauh mengingat hal yang menyesakan hanya karena ucapan Mark tadi.

Ia mengusak rambut frustasi. Ia benar-benar benci harus mengingat itu lagi.

Hal yang paling mengecewakan.

Flashback.

Jinyoung berjalan sambil menaruh sebuah kotak cincin didalam bunga. Sesekali ia tersenyum memandang bunga itu.

Ya, ia berniat melamar orang yang paling ia sayangi.

Bae Suzy

Philophobia?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang