Mungkin...---bahkan gue iya'in dengan menghisap rokok ini masalah gue menyingkir sementara. Tapi, gue berharap masalah gue menyingkir selama nya,walaupun gue ga tau kapan.
-shae.
Shae menggerutu dan menendang ban mobil ferrari nya yang mogok. Kesal. Shae tengok jam sudah pukul 06.40 so bel masuk udah 10 menit yang lalu. Shae menelfon orang bengkel. Dan sekitar jam 07.05 datang.
"lama."gerutu shae. Orang bengkel hanya menunduk, sebab shae adalah salah satu langganan di bengkel tersebut.
"maaf"
Shae hanya mendengus lalu membuka pintu mobil mengambil mini bag nya. Dan mengasih konci mobil kepada orang bengkel tersebut
"gue jalan sekolah. Besok gue ambil"kata shae, lalu menyetop taksi yang lewat.
"pak jalan.cempaka 2"ucap shae. Dan supir taksi tersebut mengangguk dan mulai menginjak pendal gas tersebut.
Sesampainya di sekolah pintu pagar sudah tertutup rapat, shae mengitari sekolah dan lewat gerbang belakang. Bak, spiderman shae manjat.
Dann....----"telat lagi?"
Shae menatap pak rudi dengan acuh merapihkan seragam nya dan rambut nya"seperti bapak lihat"ucap shae acuh
Pak rudi menggelengkan kepala nya,dan menyuruh shae untuk ikut ke ruangan nya. Yakni, ruang kepala sekolah.
"kenapa telat?"tanya pak rudi sesampainya mereka di ruang kepala sekolah
"mobil mogok"kata shae menyenderkan punggung nya di kursi
"kenapa ga telfon pengawal kamu?"tanya pak rudi,shae hanya mendengus kesal.
"malesin"ucap shae
"kan kamu jadi ga telat"kata pak rudi mencoba membujuk shae
"males aja berurusan sama teman baik bapak"ucap shae yang sangat membuat pak rudi tertohok. Pak rudi hanya tersenyum kecil mendengar nya.
"sampai kapan kamu..--"
"maaf saya lancang atau apa, bapak pasti udah tau seluk beluk keluarga saya. Saya pamit. Permisi"potong shae seraya pergi meninggalkan ruangan kepala sekolah. Shae memasang earphone dengan nada kecil sengaja . Shae memasuki kelas terdapat pak tio yang sedang bermain gandget nya.
Shae memasuki kelas menghiraukan pak tio yang menatap nya
"dari mana kamu?"
Shae berhenti sejenak memutar tumit dan menatap datar pak tio"ngomong ama siapa?gue?"tunjuk shae kepada diri nya
"kamu bicara yang sopan kepada saya, saya guru kamu, kamu dengan saya tuaan saya. Ini jam saya, dan kamu dengan seenak nya masuk tanpa izin saya."bentak pak tio, semua murid menatap takut. Tapi tidak dengan dia hanya terkekeh
"bapak tidak pantas di imingi dengan sebutan guru, memang ada guru di saat waktu nya mengajar malah bermain gadget?bukan nya menjelaskan mengenai pelajaran berlangsung malah asik-asikan berchat ria
Coba liat,papan tulis hanya tertera 135-137 saja?haha itu yang pantas anda di imingi guru?iya. Anda hanya memakan gaji buta!"kata shae berapi-api, pak tio menatap shae tajam. Dan shae menatap sebalik nya menantang
"KELUAR DARI KELAS SAYA!!"
"bagus!"kata shae seraya pergi meninggalkan kelas. Mengapa shae senang?karena, dia tidak perlu cabut di pelajaran itu. Toh guru nya sendiri yang menyuruh dirinya keluar kan?
Tujuan shae satu. Atap sekolah, menetralkan fikiran nya. Sesampainya di tempat tunjuan shae merogoh kantong nya dan mengambil sebatang rokok dengan pecitan api pink milik nya.
Rasa yang amat shae rindukan, shae menghirup dan menghembuskan kembali begitu seterus nya.
FiraJulyn shae kamu dimana?pak tio langsung keluar setelah berdebat dengan kamu
Shae terkekeh membaca line dari teman nya ini. Dan membalas
ShaerinAxm gue di atap.
Dan di balas dari sebrang otw shae hanya me-read saja. Tak lama fira datang
"kamu kenapa?kok telat?"tanya fira sesampainya di atap sekolah shae tak sengaja menghembuskan asap rokok ke wajah fira membuat cewek berambut sebahu itu terbatuk-batuk."wooh maaf fir."kata shae, fira menutup hidung nya dan mengangguk kecil
"bisa di matiin dulu?"pinta fira,7 shae mengangguk lalu mematikan rokok tersebut.
"mobil mogok"kata shae, fira manggut-manggut. Lama diam, tak terasa bel pergantian pelajaran sudah berbunyi
"ayo shae kita ke kelas"ajak fira
"lo duluan aja"
--;;--;;--
Shae duduk di taman belakang gabut. Yep, sekarang jam istirahat, shae duduk menatap lurus ke depan dengan telinga di sumpal earphone. Shae menoleh ke kanan karena tadi nampak blizt kamera. Shae mendengus ternyata dion yang berdiri dengan kamera SLR tergantung di leher nya ternyata yang memfoto nya barusan.
"kurang kerjaan"gerutu shae lalu menatap lurus di depan nya. Diri nya disini fikiran nya entah kemana. Dion duduk di samping shae lalu memfoto nya. Tak lama dion mengeriyit tumben induk macan nga ngamuk.batin dion
"hapus poto gue"ucap shae tanpa noleh, dion tersenyum lalu memfoto shae kembali. Dion memperhatikan hasil dari jepretan nya tadi. Bagus. Sangat bagus, shae sangat cantik walau candid. Shae membuka eaerphonenya.
"coba liat"kata dion menyodorkan SLR nya ke wajah shae. Dengan terpaksa shae melihat nya nampak lah diri nya yang sedang menatap lurus ke depan rambut sebahu nya tergerai dan tertiup angin.
"lo cantik induk macan walau candid"kata dion, shae melotot mendengar penuturan dion barusan
"makasih,menghina menghibur!"cetus shae dion terkekeh.
"shae lo masih sendiri?"tanya dion, shae menatap dion sekilas dan kembali menatap lurus
"kenapa?"hanya itu yang keluar dari mulut shae,dion menoleh menatap serius shae. Dan shae pun juga.
"enggak kalo lo masih sendiri,bolehkan gue jalan bersama?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Problems
Teen Fiction-inilah kisah gue. Kisah yang ditambah oleh seribu problem. Kisah yang terlalu rumit. Homesick parents?lo tau?kalo tau. Yep,itulah yang gue alami. Kalo ini mimpi gue mohon tolong bangunkan gue,dengan cara apapun.- ShaerinAxmillian --;;--;;--