13

44 1 2
                                    

Kenapa dia harus hadir kem.ba.li?

-dion.

--;;--;;--

"lo barusan senyum."

Shae terkekeh dan memukul pelan lengan kekar dion,dan dion tertawa
"HELLO EVERYBODY GALIH GANTENG DATENG"

"MIKUM. FADEL COME BACK"

Teriakan sahabat dion menggelegar di segala penjuru apartement ini. Shae cengo, di sekolah serem. Eh?ternyata lebay.

"SHAE!!!!"teriak mereka berdua--fadel dan galih-- lalu memasuki kamar ini. Di belakang di ikuti oleh andri.
Shae hanya tersenyum tipis

"njir. shae senyum manis amat ya"celetuk fadel

"iya"timpal galih

"APA LO BILANG!!"gertak dion,lalu bangkit dan memiting mereka berdua

"shae..shae tolong dion KDRT!!"teriak fadel, dion semakin memiting mereka berdua. Andri hanya menggelengkan kepala nya, lalu menghampiri shae.
"seorang shae bisa pingsan ya?"ucap andri lalu terkekeh.

Mereka--dion,fadel,dan galih--sedang kejar-kejaran yang sukses ngebuat shae menggelengkan kepala nya

"ya gue juga manusia. Setan"ujar shae memukul andri pelan

"udah enakan?"tanya andri

"lumayan"

"SHAE JANGAN MAU AMA DIO. DION ORANG NYA KDRT!"curcol galih sesampainya di kamar

"ga jelas lo! Sini ga lo!"kata dion

"BENER KATA GALIH SHAE JANGAN MAU!"timpal fadel

"eh?berhenti.bocah."kata andri yang menusuk ke hulu.

"dion. Lepas"kata shae, dion menghampiri shae.

"ndri bawa?"tanya dion kepada andri, andri mengangguk. Dan menunjuk dengan dagu nya ke arah meja kecil di ujung.

"makasih bro"ucap dion seraya mengambil 5 bungkusan. Satu bungkusan di buka oleh dion dan menyendokan untuk shae

"aaaa"

Dengan terpaksa shae menelan bubur itu.
"eh?del!"seru dion

Fadel yang sedang maen handphone nya menoleh"paan?"

"ambil teh anget gih"suruh dion

"dasar mak tiri. Rebet. Untung buat shae!"gerutu fadel seraya pergi ke dapur

"GUE DENGER OY!"teriak dion, andri hanya menggeleng

"makan ndri gal, bubur nya. Ntar keburu dingin"kata dion , andri mengangguk dan galih mengacungkan jempol nya mata nya masih fokus ke handphone nya.

"sok sibuk monyet!"gerutu dion lalu menyuapi kembali shae, shae hanya menatap mereka semua. Andri dan galih mulai makan-makanan nya.

Fadel memasuki kamar dengan membawa 5 cangkir teh hangat.
"makasih ya del"ucap shae tulus.

"ya masama."kata fadel lalu duduk di samping galih dan melahap bubur nya

"kenyang"ucap shae

Dion menggeleng"baru tiga suap. Makan lagi. Nanti masuk angin"kata dion

Shae memutarkan kedua bola mata nya kesal"lo juga belom makan dion."

"gue gampang. Yang penting lo aja dulu makan. Gue ga mau lo kenapa-napa apalagi sakit."

--;;--;;--

"...jadi lo sekolah di sakura tapi di Drop out?"kepo fadel, yang tengkurep bertopang dagu menghadap shae.

"iya. Bacot!"

"yeee..mulai dah induk macan"gerutu dion lalu semua tertawa, shae hanya tersenyum

"shae lo kenapa jutek sih?"tanya andri

"terus kenapa lo waktu itu ngebela fira?"tambahnya lagi. Fadel galih dan dion sudah siap menyimak. Shae tersenyum sekilas

"dulu..sahabat gue mati, gara-gara dibully"ucap shae lirih

"sabar ya"ucap galih dan fadel serempak wajah mereka mendadak sendu, dan shae lirik dion dan andri hanya memasang wajah datar nya saja.

"kok bisa?"tanya andri, yang udah kepo, dengan arah pembicaraan ini.
Shae menahan tawa, dilihat satu persatu wajah keempat nya yang udah haus. Haus, penjelasan.

Dan saat itu shae tertawa, tertawa yang udah lama tak kunjung datang, dion dan ketiga teman nya saling tatap lalu mengendikan kedua bahu nya.

Dion menyetuh kening shae,ketika shae berhenti tertawa"panas..hmm lumayan sih"gumam dion, shae memasang tampang bloon nya.

Dan ketiga teman dion juga sama."lo kenapa"ucap shae, dion duduk di tempat semula

"tadi lo ketawa ga jelas"celetuk fadel yang sedang bertopang dagu. Shae garuk tengkuk nya yang tidak gatal itu

"Abis muka lo berempat lucu aja. Kaya celengan babi gue di rumah. Tadi gue bercanda."kata shae

Fadel menenggelamkan wajah nya di lekukan tangan nya, galih mendengus kesal, andri menatap shae cengo dan dio menatap shae dengan mulut terbuka.

--;;--;;--

Dion memasuki rumah nya Setelah menghantar shae pulang, sambil memainkan konci mobil nya. Entah, emang dasar nya keras kepala. Shae meminta pulang. Yaa, seengak nya dion dapat mengetahui apart shae.

Dion membuka pintu, pandangan mereka bertemu, konci di genggaman dion jatuh ke lantai, mulut dion terkatup rapat, lidah terasa keluh, kaki bagaikan jell.

Dia menghampiri dion yang sedang menatap nya dengan pandangan kosong nya, dia tersenyum."apa kabar?"

"ci..t.ra"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ProblemsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang