Pranata jaya

37 3 0
                                    

Kehadiran Jaya menjadi nafas baru dalam hari-hari ku yang kemarin terasa sesak dan mencekik.

Namun disisi lain Jaya membuat ku tak bisa bernafas di titik tertentu ingatanku. Karena menurut ku Kami tak akan pernah benar-benar bisa lepas dari kemelut cinta  persegi yang sangat rumit ini.

Jaya masih sama seperti Jaya yang kutinggalkan dulu. Tapi aku tak lagi sama.

Luka membuat ku berubah menjadi orang lain. Bukan lagi Arimbi yang seperti dulu.

Aku menyayangi Jaya entah layaknya apa, dan dia menyayangi ku bukan lagi sebagai pengisi kerenggangan hubungannya dengan Magenta.

Namun aku tak bisa menerima ini dengan keadaan hubungan ku yang sedang kacau dengan Braga.

Jaya akan menginap bersama kami selama dia di jogja.

Selain karena Retno memintanya datang untuk menghiburku, Jaya juga sedang mengembangkan cakar bisnis propertinya disini. Dikota pelajar ini.

Malam ini Jaya dan Retno menyidangku, masih saja membahas masalah yang jauh-jauh ingin ku tinggalkan.

" jay, lo nasehatin deh ini si nona, sejak zamannya kita masih ngegeng dikampus, gue cuma percaya sama lo buat ngomong sama ini anak, cuma omongan lo yang bisa nancep di ubun-ubunnya "

Retno bicara tanpa basa basi padahal aku duduk di depannya.

Jaya yang berdiri di belakangku menatap jauh keluar jendela. Sesekali aku meliriknya.

" dua kali love.. "

Ucap Jaya pelan.

Retno melirik padaku, aku pun melakukan hal yang sama. Kami sama sama bingung apa yang Jaya maksud dengan ucapannya.

Jaya menghentikan aktifitasnya memandang keluar dari jendela. Dia berpindah duduk di sampingku.

" apa maksudnya dua kali ? "
tanya ku akhirnya.

Jaya menatap ku sendu, pilu. Ada seraut luka yang terbaca dari tatapnya. Ada rasa bersalah yang tak bisa dia sembunyikan.

" dua kali love, dulu aku, sekarang Braga " ucapnya lirih nyaris seperti sebuah bisikan

Aku tertegun menatap jaya. Retno pun melakukan hal yang sama.

" jatuh di lubang yang sama lebih dari satu kali " sambung jaya lagi.

" aku gak ngerti apa maksud kamu membahas soal ini "

Aku mulai tidak nyaman dengan pernyataan Jaya yang terang-terangan mengulas kebodohan ku. Bahkan ada Retno disini, ya walaupun sudah tidak ada lagi rahasia diantara kami, tetap saja ini seperti sidang dua lawan satu.

" maaf, bukan maksud ku menyinggung mu, tapi hati kecil ku tidak bisa terima kamu diperlakukan lagi seperti ini, cukup aku yang menyakitimu "

" gue juga ga terima lo diperlakukan seperti ini non, baik dulu sama lo Jay, atau bahkan sekarang karena Braga " ucap Retno menyambung pernyataan Jaya.

Aku menatap mereka berdua dan bungkam.

" sekarang apa keputusan kamu ? "

Tanya Jaya

" apa dia benar-benar kembali pada wanita itu ?"

Deg..

nyeri dihati yang sudah seharian ini ku usahakan menekannya jauh kedasar hatiku nyatanya tetap tak bisa disembuhkan dengan kehadiran Jaya.

Tuhan, ambil saja semua ingatan ini.

" plis, jangan bahas ini " pinta ku padanya.

Ku tatap mata teduh milik Jaya, dengan segenap rasa yang ku punya untuknya kusalurkan pilu dihatiku lewat tatap mata kami. Aku tau Jaya akan mengerti aku.

Braga LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang