eight

33 2 0
                                    

Alexa POV

"Berhenti! Hentikan ini!"

Aku tengah berusaha untuk menghentikan perkelahian antara Hezel dan si kutu buku itu. si kutu buku itu tidak membalas pukulan Hezel, aku pun merasa kasihan padanya. Ditambah memar di wajahnya akibat pukulan demi pukulan yang diterimanya

"Hezel hentikan! Atau aku tidak akan mau berbicara denganmu"

Ucapanku kali ini berhasil membuat Hezel berhenti memukuli si kutu buku itu dan suasana pun menjadi hening.

"Bagus! Tugasku sudah selesai" ucapku seraya pergi dari arena itu.

__________________

My home...

Kami serangkaian empat sedang mengerjakan tugas masing-masing di kamarku.

"Kau seperti majikan Hezel, al" ucap Frissy yang membuatku menoleh ke arahnya.

"Apa maksudmu Hezel adalah binatang piaraanku?" ucapku.

"Maybe" ucap Frissy.

"Dasar gila! Don't forget your promise" ucapku.

Serangkaian tiga menatapku dengan tatapan bertanya-tanya kecuali Frissy yang mendadak membulatkan bola matanya.

"Promise? Janji apa?" tanya Izelea penasaran.

"e- bukan janji tapi hanya sebuah kesepakatan antara aku dan Frissy, itu saja" jelasku.

"Kalian berdua punya kesepakatan? Kesepakatan apa? Kenapa kalian tidak memberitahu kami?" tanya Cellona.

"aahh sudahlah hanya kesepakatan tentang tugas, itu saja, tidak lebih" ucapku seraya menunjukkan senyuman manisku.

Kami pun melanjutkan mengerjakan tugas masing-masing. Aku mendekati Frissy yang sedaritadi berpura-pura fokus belajar, aku tahu dia sedang berakting untuk menghindari syarat yang aku berikan padanya. Frissy menyadari aku duduk disampingnya, aku pun memberikan senyumanku padanya.

"What are you doing? Don't you forget about last morning" ucapku sedikit berbisik pada Frissy.

"Hoping" jawabnya singkat.

Aku memegang lengan Frissy dan menatapnya tajam yang membuatnya menunjukkan muka melasnya. Aku memberinya isyarat untuk segera memberi sms pada si kutu buku itu agar Frissy memutuskan hubungannya.

Dengan terpaksa Frissy pun mengangguk menyerah dan melakukan apa yang aku minta.

"Already" ucapnya sedikit bersedih.

"Don't cry babe" ucapku seraya tersenyum dan mencium pipinya.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Izelea.

"Nothing!" jawabku singkat lalu duduk dikursi belajarku dan kami pun melanjutkan job kami masing-masing, yeaa setiap malam kami para mahasiswa selalu mendapat tugas yang menjijikan.

________________

Rhys POV

Aku sedang fokus memainkan laptopku untuk membuat sebuah track. Setelah kegiatan camping, akan ada acara Your Show di kampusku. Acara itu setiap bulan sekali kami lakukan, dan yang ikut dalam kegiatan itu hanya mahasiswa yang memiliki bakat dalam bidang seninya. Kali ini aku mendapat kesempatan untuk menunjukkan bakatku di acara tersebut. Aku mencoba untuk membuat sebuah Music Box, dan menampilkannya di acara mendatang. Aku bersemangat mengikuti acara itu agar aku dapat menunjukkan bakatku pada seluruh mahasiswa terutama Alexa bahwa aku sebenarnya bukan hanya pria biasa yang seperti pisang busuk dan yang tidak memiliki prestasi, mengingat John pandai bermain bola basket dan sudah beberapa kali dia mendapat piala kejuaraan. Aku yakin aku bisa mengalahkan ketenaran John dan membuat Alexa jatuh hati padaku.

I NEED YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang